Mindful eating – Pernah nggak, kamu merasa takut gendut ketika sedang menikmati makanan favoritmu? Atau terburu-buru sampai nggak sadar udah mau habis? Kalau jawabannya ‘iya’, berarti kamu harus kenalan sama mindful eating, nih! Mungkin kedengarannya masih asing buat beberapa orang. Tapi, nyatanya hal ini berhubungan sama kesehatan mental, lho!
Rasakan Makanan Secara Keseluruhan
Seperti yang kita tau, mindful itu sendiri lebih banyak dikaitkan dengan kegiatan meditasi, tapi pemaknaannya ternyata bisa lebih luas!. Dalam Greater Good Magazine (University of California, Berkley) diartikan sebagai kesadaran penuh mulai dari pikiran, perasaan dan sensasi tubuh di setiap momen. Misalnya pada saat makan.
Ketika kamu punya kesadaran penuh saat mengkonsumsi sesuatu, itu berarti semua indera fisik, perasaan, dan pikiranmu juga ikut terlibat, hal ini yang disebut mindful eating. Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, kesadaran penuh atas apa yang kita makan berfungsi untuk meningkatkan rasa bersyukur dan berpengaruh terhadap kepuasan setelah makan.
Sederhananya, nggak cuma sekadar mengunyah dan menelan aja, tapi benar-benar fokus menikmati. Mulai dari penyajiannya, aromanya yang menggugah selera, kelezatannya, sampai dikunyah dan ditelan masuk ke perutmu. Jadi kamu benar-benar hadir secara utuh ketika makan. Hal ini juga berarti tanpa ada rasa khawatir, terburu-buru, ataupun judging.
“Ok, Kalau Aku Udah Bisa Enjoy The Moment, Terus Apa Manfaatnya Selain Kenyang? ”
Seperti yang disebut sebelumnya, melakukan hal ini bisa bikin kamu jadi lebih bersyukur dan puas setelahya. Ada juga manfaat lain menurut penelitian Hubungan Mindful Eating dan Kesehatan Mental Mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri Kota Malang, bisa membantu lebih paham kapan waktu tubuhmu benar-benar butuh asupan nutrisi. Nggak asal makan tanpa pertimbangan atau menjadikannya sebagai pelampiasan. Hal ini juga bantu kamu menghindari kenaikan atau penurunan berat badan yang nggak sehat serta berbagai gangguan makan.
Jadi, bisa disebut juga kalau aktivitas ini dipengaruhi oleh faktor psikologi. Tapi masih ada dua faktor lainnya yang mempengaruhinya, lho! Mau tau apa aja? Keep scrolling, ya!
Faktor yang Mempengaruhi & Hubungannya dengan Kesehatan Mental
Dalam penelitian Hubungan Mindful Eating dan Kesehatan Mental Mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri Kota Malang, ada tiga faktor yang mempengaruhi. Mulai dari biologis atau fisik, psikologis dan sosial-budaya. Yuk kita cek satu per satu!
1. Kondisi Biologis atau Fisiologis
2. Kondisi Psikologis
Maksudnya, ketika sinyal lapar atau kenyang dikirim dari perut ke otak, bisa mendorong seseorang buat makan secara mindful. Tentunya hal ini dipengaruhi kondisi hormon, sistem saraf dan fungsi dari panca indera buat merasakan dan menikmati makanan dari berbagai aspek.
Salah satu contoh dari faktor ini adalah depresi. Hal tersebut bisa disebabkan karena minimnya pengaturan diri, mood nggak stabil, dan gangguan sistem yang berdampak sama perilaku emosional yang nggak terkontrol.
3. Kondisi Sosial-Budaya
Faktor ini disebabkan oleh kehidupan bermasyarakat di tempat tinggal, khususnya Indonesia dengan keragaman yang banyak. Mulai dari aspek kebudayaan, keagamaan, status ekonomi, sampai pendidikan. Selain itu, keluarga sebagai lingkungan pertama seseorang juga bisa menjadi penentu kebiasaan ini.
Dari definisi, manfaat dan faktor-faktor pengaruh yang dibahas tadi, mungkin cukup menggambarkan hubungannya dengan kesehatan mental. Dimana mindful eating merupakan kondisi psikis yang dinamis dan dapat dilatih sampai jadi suatu kebiasaan baik. Itu kenapa kegiatan ini jadi salah satu bagian dari kesehatan mental.
“Aku Udah Paham dan Mau Coba, Tapi Gimana Caranya? Kayaknya Susah, deh.”
Tenang, nggak perlu khawatir karena ada berbagai cara buat melakukan hal ini. Menurut jurnal Mindful Eating: The Art of Presence While You Eat aspek utama lainnya yaitu latihan mindful secara teratur. Ada beberapa cara yang bisa kamu coba, misalnya:
- Meditasi rutin tapi kalau belum pernah melakukannya, kamu bisa coba pakai aplikasi Riliv. Di sana ada banyak konten meditasi termasuk tentang mindful eating.
- Melakukan olahraga, misalnya yoga.
- Rutin jalan kaki.
- Mulai coba mindful eating beberapa kali dalam seminggu sebagai awalan.
- Menyadari sensasi tubuh saat dalam kondisi meditasi.
- Perhatikan pernapasan kamu di siang hari buat mengembangkan kesadaran diri dalam rutinitas normal.
Mampu mengontrol diri terhadap makanan, bisa bantu kesehatan mental lebih aman dan nyaman. Ketahui kebutuhan tubuh dan fokus menikmati makananmu, supaya bisa terus merasa bersyukur setiap hari.
Referensi:
Thesis, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Hilmia, M. (2020). HUBUNGAN MINDFUL EATING DAN KESEHATAN MENTAL MAHASISWI PERGURUAN TINGGI NEGERI DI KOTA MALANG.
Nelson J. B. (2017). Mindful Eating: The Art of Presence While You Eat. Diabetes spectrum : a publication of the American Diabetes Association, 30(3), 171–174.