Olahraga dan sehat mental –Â Nggak terasa kita sudah hampir sampai di penghujung tahun 2020. Apakah kamu masih ingat resolusimu di awal tahun 2020? Bagi kalian yang memiliki resolusi untuk rajin berolahraga di tahun ini, apakah kalian sudah melakukannya? Sesuai dengan judul artikel ini, adakah hubungan olahraga dan sehat mental? Yuk bahas lebih lanjut!
Mayoritas orang sepakat bahwa olahraga baik bagi tubuh kita. Namun, masih ada beberapa orang yang belum menjadikan olahraga sebagai prioritas. Entah karena merasa terlalu sibuk hingga tidak memiliki waktu atau mager.
Di situasi pandemi saat ini, banyak sekali pilihan olahraga yang dapat kamu lakukan di rumah. Kali ini, Riliv sebagai layanan kesehatan mental online akan berbagi fakta-fakta yang dapat memotivasimu untuk rajin berolahraga dan memberi pilihan olahraga yang dapat kamu lakukan!
1. Salah satu hubungan olahraga dan sehat mental adalah olahraga dapat meningkatkan suasana hati di kala kamu merasa stres
Ketika stres, kita cenderung merasakan suasana hati yang negatif. Hal ini tentu dapat berdampak buruk pada banyak aspek kehidupan. Nah, berolahraga bisa menjadi pilihan untuk meningkatkan suasana hatimu yang sedang buruk. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa ketika berolahraga, otak menghasilkan neurotransmiter yang memiliki peran penting dalam mengatur suasana hati, seperti endorfin, dopamin, dan serotonin. Bahkan, endorfin dikenal dengan sebutan ‘feel good chemical’ karena ketika endorfin meningkat akan menghasilkan perasaan bahagia dan euforia. Lengkapnya, peneliti berpendapat bahwa kamu akan menghasilkan lebih banyak endorfin ketika kamu melakukan olahraga yang berintensitas tinggi. Beberapa olahraga berintensitas tinggi yang dapat kamu coba adalah HIIT (High-intensity Interval Training), zumba, dan berlari.2. Olahraga secara rutin dapat memperbaiki kualitas tidurmu!
Semua manusia pasti pernah mengalami yang namanya overthinking di malam hari. Overthinking tentu sangat menganggu dan menguras tenaga. Nggak jarang, overthinking menyebabkan kita sulit untuk tidur, yang pada akhirnya menyebabkan kita kurang tidur. Tidak hanya meningkatkan suasana hati, berolahraga terbukti mampu memudahkan kita untuk tidur dan meningkatkan kualitas tidur, lho! Ketika berolahraga, suhu tubuh kita cenderung meningkat beberapa derajat. Setelah beberapa saat, suhu tubuh kita akan kembali pada suhu tubuh normal. Proses tersebut dapat memicu rasa kantuk yang memudahkan kita untuk tidur. Akan tetapi, perlu kamu ingat bahwa berolahraga juga dapat meningkatkan sinyal pada tubuh agar kita tetap terjaga. Oleh karena itu, sebisa mungkin jangan berolahraga sesaat sebelum jam tidurmu. Olahragalah di pagi hari atau sore hari ya!3. Olahraga dapat membantumu mengatasi masalah kesehatan mental
Banyak sekali hasil penelitian yang menyatakan bahwa berolahraga dapat membantu individu mengatasi masalah kesehatan mental. Salah satunya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Harvard Medical School. Berlari selama 15 menit atau jalan cepat selama satu jam dapat mengurangi resiko depresi. Tidak hanya mencegahnya, penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa berolahraga dapat membantu individu yang mengalami depresi. Memiliki jadwal berolahraga yang rutin terbukti mampu mencegah individu kambuh kembali. Tidak hanya depresi, berolahraga juga bisa menjadi salah satu distraksi untuk mengatasi kecemasan maupun stres. Ketika kita cemas atau stres, otot cenderung lebih tegang, jantung berdebar lebih kencang, dan terkadang kita mengalami sakit fisik. Berolahraga dapat meredakan gejala-gejala di atas. Hal ini dapat terjadi karena berolahraga mampu menyebabkan perubahan pada struktur otak, melepaskan hormon yang baik bagi tubuh, dan mendorong ketenangan diri.4. Selain kesehatan mental, olahraga ringan dapat memperkuat daya ingatmu
Foto oleh Alexy Almond dari Pexels
Sebelumnya, sudah dibahas bahwa berolahraga mampu menyebabkan perubahan pada struktur otak. Salah satu manifestasinya adalah peningkatan aktivitas pada area hipocampus—bagian otak yang memegang peran penting dalam proses belajar dan memori. Nah, sebuah penelitian menjelaskan bahwa keterampilan berpikir dan ingatan akan semakin meningkat ketika individu melatih otot dan jantungnya dengan berolahraga secara teratur. Bagi kamu yang tidak terbiasa berolahraga dengan intensitas tinggi, kamu bisa mencoba jenis olahraga ringan seperti aerobik, yoga, tai chi, dan pilates yang dilakukan secara rutin (3-5 kali seminggu) dapat meningkatkan pemrosesan memori.5. Hubungan lain antara olahraga dan sehat mental adalah berolahraga dapat meningkatkan self-esteem
Salah satu manfaat unik yang didapat dari berolahraga secara rutin adalah meningkatnya self-esteem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang aktif berolahraga setidaknya 3-5 kali dalam seminggu memiliki tingkat self-esteem yang lebih tinggi dibandingkan individu yang tidak aktif berolahraga. Hal ini sangat mungkin terjadi karena ketika kamu berhasil mencapai target dan menyelesaikan olahraga, kamu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan berdaya.Berapa lama waktu yang baik untuk berolahraga?
Berolahraga dengan intensitas sedang selama 30-60 menit sebanyak tiga kali seminggu sudah cukup untuk mendapatkan manfaat positif pada kesehatan mentalmu. Kamu bisa memulainya dengan 15 menit per sesi dan meningkatkan durasinya secara perlahan. Yang terpenting, kamu harus berkomitmen dengan kebiasaan yang sedang kamu bangun. Cobalah untuk bereksperimen untuk menemukan apa yang kamu suka. Bisa jadi zumba, berlari, aerobik, yoga, pilates, angkat beban, atau bahkan dance.Treat your workouts like an activity, rather than a chore. You’ll find more balance when you’re not forcing it – Cassey HoNah, itu tadi beberapa dampak dan hubungan olahraga dan sehat mental. Mungkin, awalnya akan terasa berat. Bisa saja, kamu merasa malas dan tidak termotivasi untuk berolahraga.
Kamu juga bisa memulainya dengan menguatkan fungsi otak kamu melalui BRAIN GYM
Riliv, layanan psikolog online terbesar di Indonesia bekerjasama dengan Kedaireka untuk menguatkan hati dan pikiran melalui Brain Gym. Cocok untuk pelajar, Brain Gym didesain untuk menguatkan fungsi otak agar kamu juga merasa lebih bahagia!Temukan X-Brain Gym selengkapnya hanya di sini
Referensi:- Bergland, C. (2017). One Surefire Way to Release Endorphins Into Your Brain. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-athletes-way/201709/one-surefire-way-release-endorphins-your-brain
- Choi, K. W., Chen, C. Y., Stein, M. B., dkk (2019). Assessment of bidirectional relationships between physical activity and depression Among AdultsA 2-Sample Mendelian Randomization Study. Jama Psychiatry. . D
- . (2018). Exercise interventions for cognitive function in adults older than 50: a systematic review with meta-analysis.
- Sharma, A., MadaAn, V., & Petty, F. D. (2006). Exercise for mental health. Prim Care Companion J Clin Psychiatry. 8(2). 106.
- Suwabe, K., Byun, K., Hyodo, K., dkk. (2018). Rapid stimulation of human dentate gyrus function with acute mild exercise. Proceeding of the National Academy of Sciences of the United States of America. 41. 10487-10492. Doi: https://doi.org/10.1073/pnas.1805668115