Pacar Sewaan – Kalau kamu sering mengamati Twitter, kamu mungkin tidak asing dengan layanan sewa pacar yang tengah viral, bukan?
Beberapa akun menawrkan jasa untuk bisa menyewa ‘teman’ harian dengan tarif berbeda-beda mulai dari Rp75.000 hingga ratusan ribu per jam, lo!
Selain itu ada pula beberapa paket jasa sewa yang berbeda-beda, mulai dari teman curhat hingga jasa teman datang ke kondangan.
Mengapa jasa ini begitu ramai di kalangan usia dewasa hingga menjadikannya salah satu lahan pekerjaan yang begitu menjanjikan?
Tahapan Psikososial Berdasarkan Erik Erikson
Bukan tanpa alasan memiliki pacar adalah sebuah kebutuhan khususnya jika kamu berusia mulai dari 18 tahun ke atas. Bukan, alasannya bukan hanya “Takut terlihat jomblo”, tetapi bisa dilihat dari sudut pandang psikologi, lo.
Seorang peneliti dalam bidang psikologi terkenal yakni Erik Erikson mengemukakan bahwa manusia melewati beberapa tahapan sosial dalam hidupnya.
Dalam masing-masing tahapan ini, seseorang memiliki kebutuhan dan juga krisis yang akan dihadapi dan sifatnya sangat khas.
Krisis ini berkaitan dengan kebutuhan psikologis manusia untuk terkoneksi dengan lingkungannya.
Setiap tahapan akan dianggap “berhasil” jika seseorang bisa memenuhi kebutuhan tersebut dan berdampak pada kepribadian yang lebih sehat untuk menghadapi tantangan di ke depannya.
Berikut adalah tahapan Erik Erikson yang berkaitan dengan kebutuhan untuk bersosialisasi. Tahapan ini ditulis dengan format “Kebutuhan vs Krisis” serta hal baik yang dipelajari untuk bekal kepribadian.
- Trust vs mistrust – Usia 0-1,5 tahun – Jika berhasil akan mempelajari “Harapan”
- Autonomy vs Shame – Usia 1,5-3 tahun – Jika berhasil akan mempelajari “Keinginan”
- Initiative vs Guilt – Usia 3-5 tahun – Jika berhasil akan mempelajari “Tujuan”
- Industry vs Inferiority – Usia 5-12 tahun – Jika berhasil akan mempelajari “Kompetensi”
- Identity vs Role Confusion – Usia 12-18 tahun – Jika berhasil akan mempelajari “Tanggung jawab dan kesetiaan”
- Intimacy vs Isolation – Usia 18-40 tahun – Jika berhasil akan mempelajari “Cinta”
- Generativity vs Stagnation – Usia 40-65 tahun – Jika berhasil akan mempelajari “Kepedulian”
- Ego integrity vs Despair – Usia 65 tahun ke atas – Jika berhasil akan mempelajari “Kebijaksanaan”
Usia 18-40 Tahun Memang Bertugas Mencari Keintiman dan Kedekatan Romantis
Jika melihat tahapan di atas, kamu bisa mengamati bahwa relasi usia 18-40 tahun memang berkutat di antara hubungan intim dan juga kasih sayang dengan orang lain.
Tentu saja hal ini berkaitan dengan hubungan romantis, baik itu pacar maupun suami-istri.
Pada usia ini, seseorang akan belajar mengeksplorasi hubungan dengan komitmen jangka panjang dengan orang di luar keluarga mereka.
Jika seseorang tidak bisa menciptakan hubungan yang aman, maka seseorang bisa mengarah ke isolasi diri, kesepian, dan juga depresi.
Sayangnya Tidak Semua Orang Bisa Mendapatkan Kasih Sayang Tersebut
Beberapa individu dewasa awal masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan keintiman ini.
Salah satunya adalah jika individu tersebut masih menghadapi krisis identitas yang belum terselesaikan di usia remaja.
Dia mungkin akan merasa takut untuk dekat dengan seseorang karena ragu apakah orang yang dia sukai bisa membantunya menemukan identitas diri atau tidak.
Di Luar Itu, Keintiman Juga Bisa Kamu Dapatkan dari Pertemanan
Jika melihat teori di atas, memang umumnya keintiman didapatkan dari hubungan romantis, bukan.
Tetapi rupanya kebutuhan ini bisa ditemukan dari pertemanan, meskipun dengan bentuk berbeda.
Pertemanan di antara laki-laki cenderung fokus pada penyelesaian masalah, sedangkan pada wanita cenderung untuk membagikan emosi, kelemahan, dan bercerita secara personal.
Sayangnya, banyak masyarakat yang menganggap pertemanan antar laki-laki dan perempuan tidak akan mungkin karena adanya keterikatan romantis.
Apakah Pacar Sewaan Bisa Menuntaskan Kebutuhan Kedekatan pada Dewasa Awal?
Belum ada penelitian yang membandngkan dampak dari pacar sewaan vs pacar sesungguhnya.
Tetapi perlu diketahui bahwa pada pacar sewaan, ada beberapa aturan yang berlaku dan harus ditaati, salah satunya adalah jangka waktu juga.
Jika kamu berharap bahwa menyewa pacar bisa membuatmu tidak kesepian, maka kamu mungkin mau mencoba untuk melatih dan membangun kemampuan bersosialisasi kamu. Tentunya hal ini bisa berlangsung untuk jangka panjang bahkan bukan tidak mungkin kamu mendapatkan pasangan dari interaksi sosial kamu.
Jika kamu ingin menyewa pasangan karena kebutuhan emosional, psikolog justru akan menjadi jawaban yang lebih tepat. Dengan psikolog, kamu bisa belajar menemukan kekuatanmu sendiri untuk menghadapi masalah emosional yang selama ini mengganggumu.
Ya, pacar sewaan memang menjadi ladang yang menjanjikan, namun jika kamu ingin memenuhi kebutuhan dari dirimu sendiri, kamu bisa mencoba menghubungi profesional agar bisa menjalin relasi yang lebih sehat!
***
Sumber:
- https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20221031162052-277-867632/viral-jasa-sewa-pacar-twitter-apa-sih-itu
- https://courses.lumenlearning.com/wm-lifespandevelopment/chapter/theories-of-psychosocial-development/
- https://www.simplypsychology.org/Erik-Erikson.html