Pekerjaan menumpuk seringkali justru hanya akan menghambat produktivitas karyawan selama bekerja di rumah maupun di kantor. Kali ini Riliv akan membahas bagaimana cara agar pekerjaan yang terlihat menumpuk bisa dikerjakan di rumah tanpa merasa kewalahan, yuk simak!
1. Membuat rutinitas selama bekerja di rumah agar pekerjaan tidak menumpuk
Photo by Andrew Neel on Unsplash
Work from home bisa menjadi sebuah tantangan baru bagi sebagian karyawan. Mulai dari sulit fokus karena berada di rumah atau merasa terisolasi dan kesepian. Akibatnya, pekerjaan jadi menumpuk dan hal itu menambah beban pikiran. Untuk itu, cobalah untuk membuat jadwal yang terstruktur.
Anda juga bisa mendesain ulang ruang kerja Anda, namun tidak harus dengan membeli barang baru. Anda bisa menambahkan tempelan jadwal yang memudahkan Anda jauh dari gangguan, seperti menonton film hingga lupa waktu. Membuat sebuah rutinitas bisa jadi alternatif untuk Anda.
Mulai dari membuat jadwal bangun tidur, memasak untuk sarapan dan makan siang, bekerja, hingga waktu dimana Anda dapat mengakhiri pekerjaan.
Namun, jangan lupa untuk menjadwalkan waktu istirahat Anda juga ya, Dear. Hal itu penting agar Anda tidak mudah terkena stres berlebihan yang mengakibatkan burnout.
Setelah membuat jadwal, buatlah skala prioritas. Skala prioritas dapat diisi dengan urutan pekerjaan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu, mana yang bisa dikerjakan dengan bantuan orang lain, dan mana yang bisa dikerjakan paling akhir.
Selain masalah pekerjaan, buatlah juga catatan kecil agar Anda tidak lupa dengan tugas harian di rumah, seperti mencuci piring.
Ketika waktu isitirahat tiba, usahakan untuk keluar dari ruangan kerja sehingga Anda tidak mudah bosan. Makanlah makan siang dengan keluarga atau makan di area lain rumah.
Anda juga bisa memanfaatkan waktu makan siang untuk mengobrol dengan anggota keluarga lain, sehingga mereka tidak merasa kesepian akibat pekerjaan Anda yang menyita waktu.
Seusai bekerja, rapikan meja tempat Anda bekerja agar ketika kembali bekerja, pikiran Anda menjadi fresh dan fokus.
Jangan lupa untuk mencoret pekerjaan mana saja yang telah Anda kerjakan ya, Dear. Mencoret daftar pekerjaan yang telah usai bisa membuat Anda menjadi lebih tenang karena merasa telah melakukan sesuatu.
2. Bekerja sesuai dengan work flow agar bisa memenuhi target pekerjaan
Bekerja di rumah bukan berarti Anda bisa bekerja setiap waktu. Tetaplah bekerja sesuai jam kerja yang sudah ditetapkan, mulai hari Senin hingga Jumat atau Sabtu. Jika memang harus lembur, berikan informasi tersebut kepada atasan Anda.
Jika Anda seorang atasan atau pimpinan perusahaan, pahamilah bahwa karyawan Anda juga memiliki hal lain yang harus dikerjakan meski bekerja di rumah. Jangan sampai, Anda memberikan target pekerjaan dengan deadline yang singkat hingga mereka menjadi kewalahan akibat pekerjaan yang menumpuk.
Gunakan fitur video call untuk segala keperluan pekerjaan, seperti weekly meeting atau supervisi yang lain. Selain untuk keperluan pekerjaan, Anda juga bisa memberikan obrolan ringan atau bertukar kabar agar Anda dapat memantau kesehatan mental karyawan.
3. Mintalah bantuan dukungan ke orang lain
Photo by Annie Spratt on Unsplash
Tak sedikit dari karyawan yang diharuskan bekerja di rumah mendapatkan target pekerjaan yang banyak. Bahkan, beberapa mengerjakan tugasnya dengan deadline yang singkat, sehingga tidak jarang banyak karyawan mengeluh karena pekerjaan menumpuk, bahkan merasa kesehatan mentalnya terganggu.
Sebagai seorang atasan, berikan karyawan sebuah program yang membuat karyawan memperoleh sesuatu yang baru. Ada banyak aplikasi atau penawaran lain yang memberikan konseling kepada karyawan, terutama saat pandemi seperti sekarang.
Dengan memberikan mereka sebuah program bantuan yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan mental mereka, karyawan yang rentan mengalami stres akibat pekerjaan yang cukup banyak bisa memiliki pengetahuan baru untuk manajemen stres dan lainnya.
Selain manajemen stres, karyawan juga bisa mendapat pengetahun mengenai mindfulness di kantor.
4. Walaupun pekerjaan menumpuk, jangan lupa beri ruang pada pikiran untuk istirahat sejenak
Ada kalanya dalam proses kreatifitas, seseorang akan merasa stuck. Oleh karena itu, cobalah untuk memberi waktu pada pikiran untuk isitirahat dan jauh dari pekerjaan. Dengan begitu, masalah yang tampaknya sulit bisa langsung menjadi lebih jelas.
Ketika sedang merasa kewalahan atau bingung mencari solusi, cobalah untuk rehat dan melakukan hal lain. Disela-sela waktu ini, Anda bisa memanfaatkannya untuk mengurus pekerjaan rumah lain yang pastinya tidak membuat Anda kewalahan juga ya, Dear.
Jika mengerjakan pekerjaan rumah justru menambah beban dan tidak membuat Anda tercerahkan, cobalah untuk mandi, menonton film atau mendengarkan podcast. Ambilah waktu jeda selama 1-2 jam untuk mendinginkan kepala.
Mendinginkan kepala dengan cara-cara tadi jauh lebih efektif ketimbang memaksakan diri untuk tetap mengerjakan pekerjaan dalam keadaan pikiran yang terasa penuh dan lelah.
Bermeditasi juga bisa membantu Anda kembali fokus. Anda bisa coba memulai meditasi menggunakan fitur yang tersedia pada aplikasi Riliv.
5. Mengerjakan pekerjaan lainnya yang tidak membuat Anda kewalahan
Pernah mendengar kalimat work smarter than harder? Anda bisa menerapkan hal serupa agar pekerjaan menumpuk menjadi lebih ringan. Terkadang, melakukan pekerjaan yang dimulai dari yang ringan terlebih dahulu bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang.
Agar tidak merasa kewalahan, Anda juga tidak perlu menyelesaikan semua pekerjaan secara langsung. Cicil beberapa pekerjaan yang sekiranya memang bisa dicicil dan tidak memakan energi terlalu banyak yang mengakibatkan Anda menjadi mudah lelah, stres berlebihan, hingga burnout.
Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi bekerja hingga lembur hanya agar pekerjaan Anda cepat selesai. Mengurangi kecemasan karena pekerjaan menumpuk bisa disiasati dengan cara mengerjakan yang lebih ringan dan mudah.
Gimana? Semoga tulisan Riliv kali ini dapat membantu Anda untuk meringankan pekerjaan yang menumpuk ya, Dear!
Jika Anda seorang HR, atau atasan dan pimpinan dalam perusahaan dan ingin meningkatkan kualitas kesehatan mental karyawan, Riliv memiliki Riliv for Company yang memiliki program kerjasama sebagai berikut:
- Konseling mudah dengan psikolog profesional, langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu
- 300+ meditasi beserta panduan mudah yang bisa digunakan sesuai dengan kondisi mental, hanya 10 menit saja untuk mendapat ketenangan
- Mood tracker yang bisa diakses oleh HR atau tim yang bertanggung jawab atas karyawan, sehingga bisa dengan mudah memahami bagaimana kemajuan kesehatan mental karyawan setelah konseling atau meditasi secara rutin
- Cerita dan musik pengantar tidur yang bisa memastikan karyawan Anda beristirahat dengan cukup dan berkualitas
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Rahasia terjamin! Siapapun bisa menggunakan Riliv for Company tanpa harus ketahuan sedang konseling
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, Anda bisa klik di sini untuk menghubungi kami.
Cukup 10 menit per hari, Anda bisa berpikir jernih dan terus menjadi pemimpin prima bagi karyawan Anda di masa sulit ini.
Disadur dari:
- https://www.mentalhealth.org.uk/coronavirus/looking-after-your-mental-health-during-coronavirus-outbreak-while-working
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-practice/201802/6-strategies-when-you-feel-overwhelmed-work