Meski usiamu 12 tahun, 25 tahun, atau 50 tahun sekalipun, kamu pasti akan senang bisa berbagi cerita dengan orang lain. Apalagi kalau seseorang itu bisa mendengarkan dan memahami ceritamu, tentunya kamu bisa merasa lebih baik lagi. Tapi, apa kamu bisa untuk mendengarkan orang dengan baik? Sudahkah kamu jadi pendengar yang baik?
Terkadang, kita terlalu tertarik untuk berbagi perasaan dan pemikiran kita sendiri daripada mendengarkan orang lain.
Itu juga yang membuat cerita terpotong di tengah jalan, sehingga orang lain merasa tidak nyaman lagi untuk melanjutkan obrolan. Ketika orang terdekat sedang berbagi perasaan atau masalah denganmu, bukan berarti mereka selalu meminta solusi darimu.
Menjadi pendengar yang baik bisa membantumu melihat berbagai hal dari perspektif yang berbeda, yaitu dari orang lain yang berbagi cerita denganmu. Yuk, ikuti 5 tips dari Riliv di bawah ini supaya kamu bisa jadi pendengar yang baik dan bijak!
1. Menunjukkan bahwa kamu sedang mendengarkan, dan tidak mudah terdistraksi
Pentingnya eye contact dan menunjukkan bahwa kamu sedang mendengarkan (Photo by fauxels from Pexels)
Biasanya, kita selalu berusaha untuk mendengarkan suatu hal, entah itu “curahan hati” teman atau rapat pekerjaan. Tapi, beberapa dari kita juga pasti pernah terganggu oleh hal lain ketika sedang mendengarkan, seperti bermain game online atau membalas pesan sosial media.
Mungkin ada yang beranggapan kalau mendengarkan sambil mengerjakan sesuatu yang lain itu bisa dilakukan bersamaan. Nyatanya, kamu tidak akan bisa benar-benar mendengarkan kalau diselingi dengan melakukan aktivitas lainnya.
Jadi, ada baiknya untuk fokus mendengarkan tanpa mengerjakan hal lain ketika kamu sedang mendengarkan cerita dari seseorang.
Jangan lupa juga untuk membuat eye contact dengan lawan bicara ya! Itu akan semakin menunjukkan kalau kamu atentif pada pembicaraan yang sedang berlangsung.
2. Tidak menginterupsi pembicaraan
Walaupun kamu tahu lebih banyak tentang beberapa topik pembicaraan yang dibahas, tapi kamu harus mencoba untuk menahan menyampaikan pandanganmu terlebih dahulu. Kenapa? Nah, karena ini penting untuk memastikan temanmu merasa tidak terganggu.
Kesabaran jadi kunci penting dalam menjadi pendengar yang baik. Kamu harus bisa memberi waktu kepada pembicara dan bersabar hingga di akhir kamu bisa membagikan opinimu.
3. Menanyakan pertanyaan yang tepat
Photo by fauxels from Pexels
Kamu juga perlu tahu kalau mendengarkan itu bukan berarti duduk dan diam saja. Mendengarkan itu menjadi bagian dari proses komunikasi, yang mana berjalan secara dua arah.
Jadi, kalau kamu sedang mendengarkan cerita temanmu, coba berikan pertanyaan terkait di saat yang tepat. Dengan menanyakan hal yang berkaitan dengan obrolan, tentunya bisa menunjukkan kalau kamu memperhatikan dan tertarik dengan cerita atau obrolan yang berlangsung.
4. Tidak langsung memberi nasihat
Nasihat belum tentu jadi hal yang dibutuhkan oleh lawan bicaramu. Menjadi pendengar yang baik, tidak melulu dengan memberikan saran atau nasihat. Terkadang, cara terbaik untuk mengatasi masalah yang diceritakan adalah dengan membicarakannya sesuai yang dibutuhkan oleh pembicara.
Pendengar yang baik itu harus tahu kapan waktunya untuk menawarkan bantuan dan kapan waktunya untuk sekadar mendengarkan saja.
5. Menerima pendapat orang lain
Photo by Ekaterina Bolovtsova from Pexels
Salah satu ciri dari mendengarkan yang efektif adalah adanya keterbukaan pikiran (open-mindedness). Sebuah obrolan yang tercipta antara kamu dan pembicara adalah dialog, dan kamu juga harus tahu kalau akan terjadi pertukaran ide maupun opini.
Jadi, kamu harus siap untuk mempelajari sesuatu yang baru dan bisa mengubah perspektif kamu dalam memandang suatu hal selama obrolan berlangsung.
Kita pasti pernah atau akan bertemu dengan orang-orang yang sulit berhenti berbicara. Ada juga orang-orang yang hanya benar-benar mendengarkan, tanpa menanggapi suatu obrolan. Ini jadi penting untuk memiliki kemampuan mendengar yang baik.
Keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan menjadi pendengar yang baik pun banyak, lho! Contohnya, kamu bisa jadi lebih fokus dalam melakukan suatu hal, tentunya selain mendengarkan.
Kamu juga bisa membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang lain. Ketika kamu bisa jadi pendengar yang baik, kamu akan lebih mudah terhubung dengan orang lain. Dari situ, bisa menunjukkan juga kalau kamu dapat dipercaya, dapat diandalkan, dan suportif.
Referensi:
- Bryant, A. (n.d.). How to Be a Better Listener. Retrieved from nytimes.com: https://www.nytimes.com/guides/smarterliving/be-a-better-listener
- Harappa. (2020, September 15). Top Qualities of A Good Listener. Retrieved from harappa.education: https://harappa.education/harappa-diaries/qualities-of-a-good-listener
- Kaplan, Z. (n.d.). 13 Qualities of a Good Listener — and How to Be a Better One. Retrieved from fairygodboss.com: https://fairygodboss.com/career-topics/good-listener