Pengertian xenophobia – Beberapa tahun belakangan, di berbagai belahan dunia makin banyak terdengar kasus yang disebabkan oleh ketakutan, diskriminasi, atau rasa tidak suka terhadap ras-ras tertentu. Banyak orang menyebutnya dengan isu rasisme. Tapi, tidak sedikit yang langsung menyebut berbagai kasus tersebut terjadi karena xenophobia. Istilah apa lagi itu?
Pengertian xenophobia—atau xenofobia dalam bahasa Indonesia—adalah ketakutan dan ketidaksukaan yang ekstrem dan intens terhadap adat istiadat, budaya, dan orang-orang yang dianggap aneh, tidak biasa, atau tidak dikenal. Istilah itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, di mana “phobos” berarti ketakutan dan “xenos” yang dapat berarti orang asing atau orang luar.
Apakah pengertian xenophobia sama dengan rasisme?
Meskipun kedua istilah tersebut sering bersinggungan, tapi xenophobia tidak secara otomatis berfokus pada karakteristik fisik, perilaku, atau kemampuan sekelompok orang tertentu, seperti rasisme.
Rasisme sendiri adalah keyakinan bahwa karakteristik fisik—seperti warna kulit dan jenis rambut—menentukan sifat, kemampuan, dan nilai seseorang secara keseluruhan. Menurut orang rasis, ras mereka lebih unggul daripada ras-ras lainnya.
Ingat kasus Black Lives Matter di Amerika tahun lalu? Kasus tersebut terjadi dipercaya disebabkan oleh isu rasisme, di mana polisi berkulit putih memerlakukan orang berkulit hitam dengan tidak adil yang membuat si orang kulit hitam kehilangan nyawa.
Nah, kalau xenophobia agak sedikit berbeda dari rasisme karena tidak secara otomatis berfokus pada karakteristik fisik, perilaku, atau kemampuan sekelompok orang tertentu. Pemikiran xenophobia memisahkan orang menjadi dua kelompok: “orang dalam” dan “orang luar.”
Pengertian xenophobia adalah orang dalam yang takut, menghindari, dan menolak semua orang luar karena mereka mewakili beberapa jenis ancaman. Kriteria ketakutan dan penolakannya bervariasi, tergantung pada kelompoknya, dan tidak selalu berpusat pada perbedaan ras.
Xenophobia termasuk gangguan kondisi mental nggak, sih?
Semua fobia sebenarnya memicu gejala kecemasan ketika kamu menghadapi apa pun yang ditakuti. Tapi, para profesional kesehatan mental tidak menganggap xenophobia sebagai kondisi kesehatan mental. Kecuali xenophobia sudah terjadi secara klinis, misalnya sampai membuatmu takut pada semua orang asing, pikiran bertemu orang asing menimbulkan kecemasan fisik dan emosional, hingga menghalangi kehidupan sehari-hari karena kamu menghindari tempat umum di mana kamu bisa bertemu orang asing.
Kalau tidak sampai seperti itu, maka xenophobia yang dirasakan oleh seseorang tidak termasuk ke dalam gangguan kondisi mental tertentu.
Kamu bisa bersikap xenophobia tanpa disadari
Nyatanya, keyakinan dan perilaku xenophobia bisa muncul dalam berbagai konteks di kehidupan sehari-hari. Kamu bahkan tanpa sadar bisa bersikap xenophobia, meskipun kamu merasa tidak anti atau takut dengan sesuatu yang asing.
Contohnya seperti ini. Apakah kamu pernah mengucapkan kalimat, “Aku nggak mau ke rumahmu setelah gelap, ada banyak orang aneh di sana” atau “Duh, jangan makan makanan India yang rasanya aneh, kita makan yang normal aja, ‘gimana?” Nah, ternyata kalimat-kalimat tersebut sudah termasuk xenophobia, loh.
Mengapa? Soalnya apa yang kamu ucapkan itu mencerminkan ketakutan dan ketidaksukaan terhadap hal-hal dan orang-orang yang kamu anggap aneh atau berbeda. Kalimat yang terakhir bahkan bisa disebut dengan xenophobia budaya karena kamu membuat komentar negatif tentang makanan dari India—yang termasuk ke dalam budaya.
Apa yang harus dilakukan supaya pengertian xenophobia ini tidak terjadi padamu?
Sangat normal sebenarnya jika seseorang merasa tertarik pada orang yang dianggap serupa, tetapi perlu diingat kalau tidak ada orang yang persis sama. Well, bahkan orang Indonesia saja memiliki beragam rupa, apalagi dengan orang dari negara lain.
Mencari kesamaan antara diri sendiri dan orang lain hanya akan menekankan perbedaan yang ada. Lebih baik biarkan perbedaan tersebut membedakanmu dengan orang lain, sambil bertanya pada diri sendiri apa yang dapat dipelajari dari seseorang dengan perspektif dan pengalaman hidup yang sama sekali berbeda.
Xenophobia biasanya terjadi karena ketidaktahuan. Jadi, mendidik diri sendiri dengan fakta dan meluangkan waktu untuk mengenal budaya lain adalah kuncinya dalam menghadapi keyakinan yang bias supaya kamu juga jadi lebih paham mengenai pengertian xenophobia sebenarnya. Jangan ragu untuk menggunakan fasilitas psikolog online atau curhat online dari Riliv kalau kamu ingin lebih tahu tentang xenophobia atau bahkan jika kamu pernah mendapatkan perlakukan xenophobia dari orang lain, ya.
Riliv bekerja sama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk dapatkan seluruh keuntungan program kerjasama ini.
Referensi:
healthline.com. Unpacking Xenophobia, or the Fear of Outsiders
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga:
Kenali Bromidrosiphobia, Fobia Bau Badan!