Perbedaan Empati dan Simpati – Merasa bingung dengan adanya empati dan simpati? Pernahkan kamu terbalik dalam menempatkan diri sendiri diantara kedua sikap itu? Ketika teman kamu sedang dilanda perasaan duka akibat musibah yang menimpanya, kamu akan dihadapkan dengan dua pilihan dalam bertindak.
Sering kali ingin bersimpati, tetapi yang kamu lakukan malah jadi empati. Sebenarnya apa itu empati dan simpati? Bagaimana perbedaannya?
Terdengar hampir mirip, tapi tahukah kamu jika empati dan simpati memiliki satu perbedaan yang dapat dikatakan cukup terlihat. Agar kamu tidak keliru dalam membedakannya, simak pembahasan dari Riliv di bawah ini.
Apa Itu Empati dan Simpati? Jangan Terbalik, Begini Penjelasannya
Simpati adalah bagaimana kamu peduli karena merasa iba melihat melihat teman atau saudara bersedih akibat masalah berat yang dialami. Pada hal ini, anda hanya sekadar turut merasakan saja tanpa keterlibatan secara langsung.
Sedangkan empati, yaitu upaya yang kamu lakukan lantaran tidak tahan dengan kesedihan, kasihan, dan ikut merasakan penderitaan orang lain. berbeda dengan simpati yang sebatas merasakan iba, empati lebih kepada dorongan hati nurani kamu untuk bertindak.
Kamu perlu mengetahui konteks persoalannya terlebih dahulu, mengapa demikian?
Ternyata saat kamu ingin menempatkan diri pada empati atau simpati, justru ada timbal balik yang perlu dipikirkan.
Boleh saja kamu memiliki sikap tersebut, namun harus diingat jangan sampai pada akhirnya bisa berujung merugikan diri kamu sendiri.
Misalnya, teman atau saudara anda mengalami kesulitan, melihat keadaan seperti itu membuat kamu jadi tak tega, alhasil anda membantu meringankan beban mereka. Tapi dikemudian hari, ketika kamu sedang ditimpa musibah, teman atau saudara kamu tak satupun yang membantu kembali.
Itulah mengapa sikap empati dan simpati memerlukan penempatan yang tepat dalam diri kamu pada kebaikan yang sebenarnya.
Benarkah Empati Lebih Penting Daripada Simpati?
Setelah kamu memahami ulasan di atas, pasti muncul pertanyaan di pikiran kamu, manakah yang lebih penting, empati atau simpati?
Menurut penulis, keduanya sangat penting untuk kamu miliki. Tetapi harus disesuaikan dengan persoalan yang terjadi.
Pertama, bersikap simpati sebagai bentuk kepedulian kamu terhadap masalah yang terjadi pada teman atau saudaramu. Merasakan berbagai penderitaan dan keadaan, kamu dapat mendengarkan segala keluh kesahnya.
Lalu berikan nasihat atau motivasi yang dapat menyemangati, apabila memang kamu memiliki hubungan yang begitu erat dengan teman dan saudaramu, bantulah ia melalui tindakan baik sesuai kemampuan kamu.
Mengasah Empati dan Simpati, Bagaimana Caranya?
1. Belajar Peka Terhadap Masalah
Dalam kehidupan yang kamu jalani, bukan hal yang mustahil jika masalah selalu datang. Entah kepada diri kamu atau sekitar. Bisa jadi kamu mengalami suatu masalah yang selanjutnya bergiliran kepada teman atau saudaramu.
Dikala kamu sudah tidak mengalaminya lagi, dan masalah berat itu menimpa orang yang kamu sayangi, hendaklah peka untuk membantu walaupun tidak bisa berbuat banyak. Setidaknya tindakan mulia kamu sangat berarti bagi orang tersebut.
2. Memberikan Feedback Berupa Perasaan, Ucapan dan Tindakan
Umpan balik terdiri dari tiga hal yang berkaitan agar saling melengkapi yaitu ada perasaan, ucapan, dan tindakan. Mengapa ketiganya mesti berdampingan?
Sebelum bertindak untuk menolong seseorang yang berarti bagi diri kamu, merasakan dan tahu penderitaan apa yang ia rasakan juga diperlukan supaya kamu tidak asal memberikan saran, nasihat, atau bantuan lainnya.
3. Mendengarkan Dengan Sabar
Kamu tidak akan bisa bersikap empati dan simpati kalau acuh tak acuh. Mendengarkan merupakan salah satu langkah yang sederhana untuk mengetahui dan mengerti penderitaan orang yang kamu sayangi.
Dengarkan sejenak supaya teman atau saudaramu mengeluarkan segala ‘unek-unek’ yang menjadi beban pikiran. Setidaknya begitu ia menjelaskan masalah apa yang dihadapi, terasa sedikit lebih lega daripada dipendam sendirian. Karena ada kamu yang menemaninya.
Riliv bekerjasama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
- 10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
- 100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
- 15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
- 3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk dapatkan seluruh keuntungan program kerjasama ini.
Referensi:
- blog.cakap.com. Simpati vs Empati, Ayo Kenali Perbedaannya!
- studilmu.com. Simpati dan Empati, Mana yang Terbaik?
Ditulis oleh Fatah Akbar
Baca Juga:
7 Ciri-Ciri Orang yang Bersyukur: Apakah Kamu Termasuk?