Persiapan pernikahan wanita – Saat akan mempersiapkan pernikahan, jangan hanya fokus dengan acara akad nikah dan resepsi. Sudah seharusnya kamu, khususnya untuk para wanita, juga mempersiapkan diri dari sisi psikologis.
Mengapa? Karena bukan nggak mungkin pernikahan membuat kehidupanmu dengan suami nanti akan berubah sehingga menimbulkan gesekan-gesekan kecil yang bisa menjadi masalah.
Jadi, persiapan pernikahan wanita apa saja yang harus dipersiapkan dari sisi psikologis. Berikut ini Riliv akan memberitahukannya untukmu.
1. Bicara mengenai bagaimana cara saat menghadapi masalah, persiapan pernikahan wanita yang utama
Tiga bulan pernikahan mungkin akan terasa baik-baik saja. Tapi, seiring waktu stres dan tekanan bisa sehingga ini bisa menimbulkan masalah, baik sebagai individu, pasangan, atau bahkan dengan orang lain dan di antara kalian berdua.
Nah, memiliki kemampuan untuk menangani konflik akibat stres dan tekanan tersebut adalah keterampilan penting yang harus dikembangkan dalam hubungan jangka panjang apa pun, termasuk pernikahan.
Bicarakan dengan pasangan mana cara yang terbaik untuk menangani masalah bersama-sama. Apakah kamu atau pasangan membutuhkan waktu untuk sendiri terlebih dahulu? Atau malah harus langsung membahas dan nggak menundanya?
Utarakan juga jika kamu misalnya nggak bisa mendengar suara keras sehingga pasangan harus berusaha untuk menahan untuk nggak membentakmu saat marah. Well, lagipula berdiskusi dengan suara keras juga nggak akan menyelesaikan masalah, ya.
Dengan terbuka di awal sebelum pernikahan mengenai masalah ini, kamu dan pasangan jadi nggak kaget dan kebingungan lagi saat ada salah satu dari kalian yang memiliki masalah dan harus menyelesaikannya.
2. Apakah kamu atau pasangan mengharapkan adanya perubahan setelah menikah?
Ini adalah pertanyaan penting lainnya untuk ditanyakan pada diri sendiri dan pasangan. Sebelum benar-benar memasuki jenjang pernikahan, kalian berdua harus memiliki pemikiran yang sama. Jangan sampai yang satu berekspektasi A, tapi yang satunya nggak menyadarinya. Ini bisa menimbulkan kekecewaan.
Jangan mengharapkan pasangan harus bisa selalu mengerti apa yang kamu inginkan, begitu juga sebaliknya. Semua harus dikomunikasikan dengan baik. Tapi, jangan juga sampai menginginkan perubahan yang drastis kepada pasangan, ya. Kamu malah jadi terkesan egois.
Jika memang ingin ada perubahan, pastikan itu yang terbaik untuk kamu dan pasangan sehingga pernikahan bisa berjalan tanpa adanya suatu masalah besar dan bisa langgeng hingga kakek-nenek.
BACA JUGA: Awas! Ini 7 Masalah Rumah Tangga yang Sering Terjadi
3. Persiapan pernikahan wanita juga termasuk membahas mengenai anak, keuangan, bahkan seks
Untuk masalah anak, bicarakan tentang: Apakah kamu dan pasangan ingin langsung menginginkan punya momongan atau menundanya beberapa lama? Jika sudah memiliki anak nanti, pola asuh apa yang akan diterapkan padanya? Bagaimana dengan pendidikannya?
Untuk masalah keuangan, diskusikan mengenai: Bagaimana kamu dan pasangan mengatur keuangan keluarga? Seberapa cocok kalian berdua dalam menghasilkan dan membelanjakan uang? Apa saja yang harus diprioritaskan untuk keuangan keluarga?
Untuk masalah seks, saling terbuka soal: Seberapa sering kamu dan pasangan ingin melakukan hubungan intim? Gaya seks apa saja yang kira-kira disuka dan nggak? Pastikan juga seks harus terjadi dengan kesepakatan dari kedua belah pihak, tanpa adanya paksaan.
Semua masalah yang kelihatan sepele ini, jika nggak dibicarakan lebih dulu sebelum pernikahan, bisa menimbulkan masalah besar di kemudian hari. Pastinya kamu dan pasangan nggak menginginkan hal tersebut, ya.
Jangan takut untuk membicarakan semua hal di atas bersama pasangan. Ini justru menjadi tanda kepedulian terhadap calon pasangan sehidup semati kalian dan pernikahan yang maunya hanya berlangsung sekali seumur hidup.
Jika kamu dan pasangan membutuhkan pihak penengah yang lebih profesional saat membahas mengenai persiapan pernikahan, kalian bisa melakukan konseling dan berkonsultasi dengan psikolog.
Terlalu sibuk sehingga sulit meluangkan waktu untuk menemui psikolog? Coba deh gunakan layanan konseling online atau konsultasi psikologi online, seperti yang dimiliki Riliv. Karena dilakukan secara online, waktu untuk berkonsultasi jadi lebih fleksibel dan bisa dilakukan langsung dari rumah.
Sebagai aplikasi meditasi dan konseling online nomor satu di Indonesia, Riliv menyediakan banyak psikolog berpengalaman yang siap membantumu, termasuk untuk urusan persiapan pernikahan wanita. Jadi, nggak perlu ragu lagi untuk menggunakan layanan ini bersama pasangan sebelum menikah, ya.
Referensi:
- marriage.com. 3 Crucial Questions for Psychological Marriage Preparation
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga: