Perubahan Pola Asuh – Tidak sedikit generasi sebelumnya yang mengeluhkan bahwa generasi kamu lebih ‘lembek’ daripada generasi sebelumnya.
Atau sebaliknya, kamu mungkin menganggap generasi sebelumnya terlalu keras, kaku, dan membosankan! Berbeda dengan harapanmu untuk generasi selanjutnya yang harus lebih permisif dan juga mendukung kesehatan mental.
Perdebatan seperti ini rasanya tidak dapat dihindari, ya! Bahkan semakin sering kita mendalaminya, semakin banyak perbedaan-perbedaan yang semakin kentara.
Pertanyaannya, jadi yang benar yang mana?
Mengapa Terjadi Perubahan Pola Asuh?
Perubahan pola asuh antar generasi sangat terasa, bahkan meskipun orang tua kamu usianya relatif lebih muda daripada orang tua lainnya.
Hal ini dikarenakan banyak informasi atau pun peristiwa yang berbeda di tiap zaman.
Jika dahulu belum ada internet dan ayah ibu kamu dulu berusaha mencari kesenangan dengan aktivitas fisik, maka mereka mungkin akan bertanya-tanya mengapa kamu lebih asik bermain handphone dibanding berolahraga.
Pun juga dengan pemikiran-pemikiran tertentu, seperti wanita bekerja yang masih dirasa asing di zaman mereka dahulu.
Bahkan tempat tinggal pun sangat mempengaruhi cara mereka melakukan parenting. Misalkan orang tua yang besar di desa akan terbiasa melihat wanita membantu di ladang atau pun meluangkan waktu untuk memasak dibanding yang besar di kota.
Mengenal Generasi yang Ada Dari Dulu Hingga Sekarang
Apa sih yang disebut generasi? Generasi bukan hanya mengacu pada orang tua dan anak, tetapi juga tahun kelahiran seseorang.
Seperti penjelasan di atas, generasi ditentukan dari peristiwa atau pun perubahan zaman yang dialami pada masa tersebut.
Berikut adalah beberapa generasi yang sering disepakati oleh ilmuwan:
Generasi Baby Boomers (Lahir 1946-1964)
Kamu pasti sering sekali mendengar istilah ini, bukan? Biasanya istilah ‘Boomer’ disematkan kepada para orang dewasa yang tidak open-minded.
Sebenarnya, ada alasan mengapa istilah baby boomer digunakan untuk para orang tua yang lahir pada tahun ini, lo.
Hal ini dikarenakan belum adanya edukasi batasan anak sehingga tahun ini merefleksikan peningkatan jumlah populasi penduduk.
Nah generasi Baby Boomer merupakan orang tua bagi generasi Millenial dengan ciri khas:
- Ingin yang terbaik bagi anak-anaknya
- Ingin anak-anaknya fokus bersekolah formal tinggi karena umumnya pendidikan mereka rendah
Coba refleksikan, apakah kamu juga merasakan hal tersebut dengan generasi Baby Boomer?
Generasi X (Lahir 1965-1980)
Pada generasi ini, muncul beberapa peristiwa besar seperti mulai munculnya telekomunikasi jarak jauh dengan telegram atau pun telefon genggam.
Selain itu komputer dan gim juga mulai dikenal, termasuk hiburan seperti bioskop dan kelab.
Namun, pada tahun ini juga muncul peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan seperti epidemi AIDS.
Generasi X memiliki gaya pengasuhan yakni:
- Fokus mempelajari parenting
- Ingin mencoba work life balance untuk keluarga dan pekerjaan
- Ingin terlibat dalam pengasuhan anak-anak langsung
Generasi Y atau Millennials (Lahir 1981-1996)
Pada generasi Millenial, muncul dobrakan penting dalam sejarah yakni internet dan komunikasi yang lebih hebat. Anak-anak yang lahir pada usia ini sudah bisa dikenalkan dengan perangkat seperti handphone maupun komputer dan berselancar di dunia maya.
Belum lagi dengan adanya media sosial yang mulai menjamur di kala usia mereka sudah remaja atau dewasa awal mengindikasikan adaptasi teknologi yang lebih baik!
Untuk gaya pengasuhan generasi Millenial:
- Semakin sedikit keinginan untuk memiliki anak
- Kalau pun ada, hanya ingin sedikit saja
- Lebih open mind karena pengaruh teknologi dan media sosial
- Cenderung lebih permisif untuk anak-anak mereka
Generasi Z (Lahir 1997-2010)
Pada generasi ini penggunaan internet dan teknologi sudah dikenal bahkan sejak mereka bayi. Mereka bahkan tidak mengenal hiburan yang tidak melibatkan internet sehingga sudah menjadi salah satu bahan pokok!
Salah satu ciri khas generasi Z adalah munculnya aktivisme-aktivisme sosial yang begitu tinggi dalam isu apa pun karena mudahnya sebuah peristiwa menyebar di internet.
Jadi jangan heran bila generasi Z akan terlibat dalam berbagai isu-isu dunia yang beragam!
Belum ada penelitian mendalam terkait gaya pengasuhan generasi Z karena masih sedikit yang sudah menjadi orang tua.
Apakah Aku Boleh Menerapkan Pola Asuh Berbeda?
Tentu saja! Hal ini bahkan tidak dapat dihindari karena kamu perlu untuk menyesuaikan gaya pengasuhan sesuai dengan peristiwa zaman yang kamu dan anak alami.
Berikut adalah beberapa tips untuk menentukan pola asuh yang tepat untuk generasi selanjutnya sesuai pengalaman pribadi kamu:
- Coba ingat dan amati, bagaimana orang tua kamu dulu mengasuhmu?
- Bagaimana cara orang tua kamu memberikan contoh atau pun mengajarkanmu untuk bertindak baik?
- Bagaimana cara orang tua mendisiplinkan kamu?
- Apakah mereka selalu mengajari dan mengoreksi kamu dengan amarah?
- Bagaimana cara mereka mendorong kemandirian kamu?
- Tulis 3 hal yang mereka lakukan dan kamu akan meneruskannya kepada anak
- Tulis 3 hal yang mereka lakukan tapi tidak akan kamu teruskan kepada anak
Pola asuh erat kaitannya dengan kesehatan mental, baik kamu sebagai anak maupun orang tua.
Jika kamu mengalami masalah pola asuh dari orang tua dan dihantui ketakutan untuk mengulanginya di anak, kamu bisa mengonsultasikannya dengan psikolog, lo!
Psikolog akan membantumu untuk mencari pikiran irasional dan penyebab kamu terus overthinking terkait peristiwa di masa lalu.
Selain itu, psikolog akan mengajakmu untuk mengalahkan ketakutan tersebut sehingga kamu siap menjadi orang tua!
Ya, menjadi orang tua juga harus didahului dengan kesehatan mental yang baik juga. Yuk mulai lebih aware dan mengambil langkah sehat mental untuk generasi selanjutnya yang lebih bahagia!
Sumber:
- https://www.familyeducation.com/life/discipline-strategies/determining-your-parenting-style
- https://www.familyeducation.com/family-life/a-look-at-the-different-generations-and-how-they-parent