Posesif adalah – Posesif adalah sikap dalam hubungan romantis ketika kamu menganggap pasanganmu adalah milikmu. Karena kamu sedang menjalin hubungan dengannya, kamu jadi menganggap bahwa kamu memiliki kontrol terhadapnya. Kamu mulai memeriksa telepon genggamnya, melarangnya pergi tanpa pemberitahuan, atau bahkan minta ditelpon dan dikabari setiap waktu.
Posesif sama sekali tidak romantis. Sebab hubungan bukan hanya saling menjaga, tetapi juga saling percaya. Jika kamu tidak memercayainya, bagaimana hubunganmu bisa berjalan lancar?
Karena itulah jika kamu sering bersikap posesif terhadap pasanganmu, kamu perlu mengatasinya. Namun sebelum itu, kamu harus mengetahui terlebih dahulu seluk-beluk posesif. Inilah 5 fakta tentang posesif, spesial dari aplikasi meditasi Riliv untukmu!
1. Posesif adalah manifestasi perasaan insecure dan anxiety
Kamu mungkin tidak menyadarinya, tetapi bisa jadi kamu bersikap posesif karena kamu insecure alias tidak percaya diri. Bisa jadi kamu merasa tidak pantas untuk pasanganmu atau menganggapnya lebih hebat sehingga kamu tidak mau melepasnya. Nah, rasa takut ini kerap memunculkan perasaan sedih, marah, atau cemburu yang menyebabkan posesif.
Selain karena alasan insecure, posesif juga bisa disebabkan oleh anxiety. Orang yang sering cemas dan khawatir cenderung memiliki pandangan negatif terhadap dirinya dan diri orang lain. Saat menjalin hubungan, mereka pun sering khawatir bahwa pasangannya tidak bisa dipercaya. Jika kamu memiliki pemikiran seperti itu, kamu akan lebih mudah bersikap posesif.
2. Posesif juga bisa berasal dari kejadian di masa lalu
Pengalaman menjalani hubungan di masa lalu sering kali membayangimu. Jika kamu pernah disakiti dan dikhianati seseorang di masa lalu, itu bisa menjadi alasan bersikap posesif.
Namun tetap saja, masa lalu adalah masa lalu. Hubungan yang kamu jalani saat ini berbeda dengan apa yang telah terjadi. Jika kamu ingin berhenti bersikap posesif, kamu harus bisa melupakan masa lalu. Untuk melakukannya, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Salah satunya adalah dengan melakukan terapi yang disarankan oleh psikolog online.
3. Komunikasi sangat penting untuk mengatasi posesif
Saat menjalin hubungan, tidak ada yang lebih penting daripada komunikasi. Posesif hanyalah satu dari sekian banyak masalah dalam hubungan yang disebabkan oleh kurangnya komunikasi.
Membicarakan kecenderungan posesif yang kamu alami pada pasanganmu bukanlah masalah. Kamu bisa menjelaskan padanya perjuangan yang kamu alami dalam mengatasi kekhawatiran dan kecemasan. Jika kamu bersikap jujur dan terbuka pada pasanganmu, akan lebih mudah baginya untuk memahamimu. Bersama-sama, kamu dan dia bahkan bisa mengambil tindakan yang dapat mengurangi sikap posesif.
4. Posesif bisa diatasi jika kamu tidak percaya pikiran negatif
Sebelumnya, kamu sudah tahu bahwa posesif bisa muncul karena insecure atau anxiety. Nah, kedua hal tersebut merupakan pikiran negatif yang bercokol di dalam dirimu dan perlu kamu hilangkan.
Tolak semua pikiran negatif! Lawan konflik batin dalam dirimu. Alihkan pemikiran negatif dengan pemikiran positif. Dengan melakukannya, maka kamu bisa mengucapkan selamat tinggal pada posesif.
5. Posesif adalah fokus pada hidupmu, bukan hanya pasanganmu
Menjalin hubungan memang sangat indah. Saking indahnya, sering kali kamu jadi terlalu fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan hubunganmu dan melupakan hidupmu sendiri. Ingatlah bahwa kamu juga punya mimpi-mimpi yang ingin dicapai, hobi yang ingin ditekuni, orang-orang yang ingin ditemui, dan tempat-tempat yang ingin dikunjungi.
Fokus pada hidupmu bukan berarti melupakan pasangan. Sebab saat kamu bahagia dengan dirimu sendiri, kamu juga bisa bahagia dengan pasanganmu.
Sikap posesif bisa menghancurkan hubunganmu dengannya. Kamu mungkin bertindak posesif karena menyayangi dan tidak ingin kehilangan dirinya, tetapi bagaimana dengannya? Apakah dia merasa disayangi seperti yang kamu inginkan?
Mulai sekarang, kamu bisa membiasakan dirimu untuk percaya padanya. Sebab kesetiaan dan kebersamaan itu diawali dari kepercayaan. Jadi jika kamu ingin hubunganmu dengannya bertahan hingga maut memisahkan, percayalah padanya!
Riliv bekerja sama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
- 10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
- 100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
- 15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
- 3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk dapatkan seluruh keuntungan program kerjasama ini.
Referensi:
- Firestone, Lisa. (2017). Be Mine: Dealing With Possessiveness in a Relationship. https://www.psychologytoday.com/us/blog/compassion-matters/201702/be-mine-dealing-possessiveness-in-relationship?amp
- WebMD Editorial Contributors. (2020). Signs of Possession in Sex and Relationships. https://www.webmd.com/sex-relationships/signs-possessiveness
Ditulis oleh Syifa Salsabila Ramadhani
Baca juga:
Pasangan yang Protektif dan Posesif Tidak Sama, Ini 8 Perbedaannya!
7 Cara Mengatasi Cemburu, Musuh Utama dalam Hubungan
Mengatasi Overthinking dalam Hubungan, Bukan Hal yang Tidak Mungkin!