Diedit oleh Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
Psikologi Karyawan – Kesehatan mental dan perilaku manusia adalah pokok pembahasan dalam ilmu psikologi. Seiring berjalannya waktu, topik mengenai psikologi bukan lagi topik tabu yang canggung untuk dibahas dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya Riliv bersukacita akan perkembangnya kesadaran masyarakat akan isu-isu ini. Namun, selain psikologi secara umum yang saat ini sering menjadi pembahasan, ada hal yang harus kamu ketahui tentang apa itu psikologi karyawan.
Kali ini, Riliv akan merangkum lima fakta yang dapat membantu kamu mengenali seluk-beluk psikologi karyawan. Hal ini tentu akan sangat membantu, bagi kamu yang merupakan atasan atau leader dalam sebuah tim.
1. Kenali pentingnya psikologi karyawan!
Psikologi karyawan adalah studi yang menelaah tentang keseharian dan perilaku individu dan kolektif dalam organisasi dan lingkungan kerja, untuk memahami bagaimana perilaku tersebut dapat mempengaruhi, mengubah, atau memaksimalkan benefit yang diterima, baik kepada pegawai maupun perusahaan.
Cabang psikologi ini juga berfokus pada pemahaman dan pemaksimalan perilaku dan sikap dari karyawan maupun tim dalam lingkungan kerja, dan mengaplikasikan informasi yang terkumpul kepada masalah-masalah yang kerap terjadi di lingkungan kerja dan dapat disebut sebagai solusi dari trauma di tempat kerja, masalah produktivitas, dan manajemen stres di tempat kerja.
2. Manfaat-manfaat psikologi karyawan ini wajib kamu ketahui!
Goal dari pengaplikasian cabang psikologi ini di lingkungan kerja adalah terciptanya rasa aman, tenang, dan terwujudnya kesejahteraan mental pegawai-pegawai dalam suatu lingkungan pekerjaan.
Hal ini juga berpengaruh secara nyata dalam berkurangnya kasus stres bekerja, dan meningkatnya produktivitas kerja di lingkungan kerja.
Kasus stres di lingkungan kerja merupakan topik populer di kalangan pegawai. Kasus stres kerja juga bukan sesuatu yang mudah untuk dihindari, umum, dan dapat terjadi pada siapa saja. Bermacam-macam pemicu bisa muncul, baik dari dalam diri karyawan maupun dari lingkungan kerja, atmosfer tim, dan perilaku atasan.
Hal ini dapat dimulai dari gejala-gejala kecil yang menganggu, kepada tahap akut yang mengancam kesehatan mental karyawan sampai tahap yang berbahaya.
Untuk mencegah hal ini, banyak perusahaan yang telah menggunakan layanan kesehatan mental untuk menjamin kesehatan mental karyawan, dan menjamin setiap karyawan memiliki wadah untuk berkonsultasi mengenai masalah yang mereka hadapi.
3. Keamanan psikologis di tempat kerja
Salah satu bentuk dari psikologi karyawan adalah jaminan keamanan di tempat kerja. Menurut Amy Edmondson, keamanan psikologis di tempat kerja telah terwujud bila karyawan telah merasa aman dalam mengungkapkan pendapat, pertanyaan, perhatian, bahkan tidak merasa terancam dan takut dipecat ketika melakukan kesalahan.
Keamanan psikologis di tempat kerja merupakan rasa aman ketika karyawan tidak diiming-imingi dan dihantui rasa takut akan hukuman dan ancaman selama bekerja.
Hal ini dapat terwujud bila lingkungan pekerjaan dikelilingi dengan pola kerja yang positif, terbuka akan pendapat, saling memberi masukan, tidak takut berbuat salah dalam percobaan untuk mempelajari hal-hal baru, dan saling mendukung dalam melakukan pekerjaan.
Tentu saja lingkungan kerja yang dapat menerapkan pola yang sangat positif ini, dapat menunjang karyawan secara psikologis, menimbulkan rasa aman dan memotivasi karyawan untuk berkembang menjadi pekerja yang lebih baik, inovatif, dan nyaman bekerja dalam jangka panjang.
4. Psikologi positif juga bagian penting dari cabang ini!
Seperti judulnya, bentuk yang satu ini merupakan penerapan positivisme dalam lingkungan kerja yang mengalihkan fokus karyawan dari aspek-aspek negatif, seperti kekerasan, stres, burnout dan minder dalam bekerja.
Karyawan diarahkan untuk fokus kepada penerapan hal-hal positif yang meningkatkan produktivitas dalam lingkungan kerja. Caranya adalah dengan mengimplementasikan kebijakan yang menyenangkan, aman, dan memuaskan dalam lingkungan kerja.
Kebijakan-kebijakan positif ini diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya hal-hal yang merugikan karyawan secara psikis. Pengaplikasian psikologi positif ini dapat difasilitasi oleh staff psikolog maupun tim HR.
Tentunya pengaplikasian kebijakan ini sangat membantu karyawan dalam meningkatkan performa kerja di masa-masa yang semakin sulit ini, terutama ketika harus dihadapkan kepada tantangan dan angka-angka yang mencekik.
Bila perusahaan telah menjamin keamanan dan positivisme sejak awal, maka dipastikan karyawan akan bekerja dengan lebih maksimal, dan tidak akan bingung ataupun overwhelmed ketika menghadapi stres, jenuh, dan akan memperkecil kemungkinan terjadinya burnout.
5. Terakhir namun tidak kalah penting: psikologi sosial!
Bekerja dalam tim maupun bekerja bersama individu lain dalam suatu perusahaan adalah bentuk kegiatan sosial yang tidak dapat dihindari. Secara fundamental, manusia tidak bisa jauh dari bentuk-bentuk interaksi sosial.
Psikologi sosial di tempat kerja akan mengkaji perilaku, sikap, dan motivasi individu dan memastikan apakah faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap lingkungan sosial di sekitarnya. Maka dari itu, peran psikologi dalam dunia kerja sangat berkaitan dengan membangun koneksi sosial yang suportif.
Salah satu faktor eksternal yang sangat membantu bagi karyawan adalah jika perusahaan dan atasan dapat memfasilitasi karyawan untuk saling mendekatkan diri, memiliki kesempatan dan metode yang tepat untuk saling mengenal, sehingga hal-hal tersebut dapat memaksimalkan performa karyawan dalam sebuah tim, maupun kerja sama antar divisi.
Metode-metode yang dapat dilakukan adalah mengadakan training mengenai metode kerja, bahasa tubuh lawan bicara, dan panduan mengenai hal-hal yang etis dilakukan kepada rekan kerja.
Hal-hal ini tentu saja hanya sebagian kecil dari benefit yang bisa didapatkan oleh sebuah perusahaan jika perusahaan kamu berfokus pada pembentukan lingkungan kerja yang lebih positif, aman, dan terjamin bagi karyawan kamu.
Kiat Memfasilitasi Kebutuhan Psikologi Karyawan
Jika kamu berposisi sebagai atasan atau tim HR dalam sebuah perusahaan yang ingin memotivasi karyawan dengan jaminan layanan kesehatan mental, Riliv sangat menyarankan untuk menyediakan layanan kesehatan mental dari tenaga profesional! Dengan mendukung kesehatan serta kesejahteraan mental, karyawan dapat terhindari dari gejala burnout dan menjadi lebih produktif.
Tunggu apa lagi? Konsultasikan permasalahan seputar dunia kerja bersama tenaga profesional kesehatan mental Riliv!
Referensi:
- Breetzke, J., & Wild, E. M. (2022). Social connections at work and mental health during the first wave of the COVID-19 pandemic: Evidence from employees in Germany. PloS one, 17(6), e0264602. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0264602
- Celestine, N. (2022). Applying Positive Psychology at Work: Your Ultimate Guide. Retrieved from Positive Psychology: https://positivepsychology.com/positive-psychology-at-work/
Emotiv. (n.d.). Workplace Psychology Definition. Retrieved from Emotiv: https://www.emotiv.com/glossary/workplace-psychology/