Ketika melihat teman yang berada dalam hubungan yang toxic, insting pertama kita akan bilang, kenapa nggak putus aja, sih? Wajar saat melihat teman tidak bahagia dalam hubungan dengan pacar, apalagi hal itu sudah berlangsung lama, kita akan berusaha “menyelamatkan” dia.
Namun, memutuskan hubungan dengan orang yang disayangi pastinya tidak mudah, guys. Bahkan, ketika hubungan sudah buruk dan tidak sehat. Situasi seperti ini umum terjadi terutama pada hubungan yang toxic.
Menurut terapis Jordan Madison, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan sebelum keluar dari sebuah hubungan, dan itu bisa membuat seseorang merasa sangat kewalahan,” jelasnya.
Lalu, kenapa sih, sangat sulit untuk pergi dari hubungan yang toxic? Berikut beberapa penjelasannya, guys!
Caramu menghargai diri sendiri sudah beda
Berada di dalam hubungan yang toxic terlalu lama akan mengubah cara pandangmu tentang dirimu sendiri.
Dengan atau tanpa disadari, harga dirimu akan menurun seiring dengan buruknya perlakuan pacar padamu. Padahal, untuk bisa keluar dari hubungan yang toxic, kamu perlu kepercayaan diri yang tinggi, tekad yang kuat, dan keberanian yang besar.
Masih mencoba memahami
Kamu merasa bahwa ada alasan kuat yang mendasari buruknya perlakuan dia terhadap kamu, sehingga, kamu berusaha untuk memahami kenapa dia melakukan hal-hal itu padamu. Biasanya dalam fase ini, kamu mulai merasa bahwa kamu memang bersalah dan patut diperlakukan seperti itu.
Ingin memperbaiki hubungan
Kamu merasa hubungan terlalu berharga untuk diakhiri. Karena itu, kamu masih mencoba untuk memperbaiki apa yang dianggap “salah” oleh pasanganmu. Kamu menganggap bahwa kalau masih berusaha, dia bakalan memaafkan kamu dan mengubah sikapnya padamu.
Berharap dia bakal berubah
Harapan bahwa si dia suatu saat bakal berubah seringkali juga menghambat kamu untuk mengambil keputusan. Kamu berpikir bahwa sikap buruknya hanyalah sebuah proses yang akan berlalu, padahal tidak.
Sudah terbiasa dengan drama
Mungkin dalam keluarga atau lingkungan sekitarmu, kamu sudah terbiasa melihat perlakukan seperti itu. Karena itu, kamu melihat hal itu sebagai sesuatu yang wajar atau normal.
Merasa sudah keluar modal besar
Saat sudah lama menjalin hubungan, kamu akan merasa bahwa kamu sudah memberikan terlalu banyak pada hubungan tersebut, baik itu energi, perasaan, maupun materi. Sehingga, apa yang kamu anggap sebagai “modal” besar dalam hubungan itu, akan sia-sia jika hubungan berakhir begitu saja.
Takut sendiri
Seringkali, keengganan untuk meninggalkan hubungan adalah ketakutan untuk sendiri dan menjadi jomblo lagi. Apalagi, jika teman-teman terdekatmu semua sudah berpasangan. Perasaan ini mendorong kamu untuk menganggap bahwa hubungan yang buruk masih lebih baik ketimbang tidak punya pacar sama sekali.