Posesif Berlebihan – Perhatian jadi salah satu hal utama dalam hubungan. Sementara tindakan, ucapan, hingga rasa khawatir dipercaya sebagai bentuk perhatian. Tapi, jangan sampai kamu merasa terkekang bahkan sampai mengarah ke hal yang negatif, seperti melarangmu ikut kegiatan tambahan. Berteman pun harus pilih-pilih jangan sampai dengan yang nggak dia suka. Sampai kadang kamu risih. Hmm posesif berlebihan!
Karena memang kalau sudah sampai ditahap seperti itu, bisa dibilang keposesifan cowokmu sudah keterlaluan.
Jadi, supaya kamu nggak terus sakit hati karena terlalu dikekang, dan usahamu menjalani hubungan tak sia-sia, kamu harus pahami beberapa tanda yang kali ini Hipwee uraikan.
1. Posesif berlebihan saat dia sudah berani mengatur hidupmu
“Kalau pergi sama dia, mending nggak usah pergi!”
“Kenapa sih? Dia kan temen aku, bahkan sebelum kenal kamu.”
“Pokoknya nggak boleh!”
Bukan sekadar izin mau pergi kemana, tapi juga dengan siapa. Sementara, kalau saja tahu orang yang kamu ajak pergi itu nggak terlalu dia suka, dengan semena-mena dirinya menyuruhmu untuk membatalkan acara itu.
Apalagi kalau alasan dia sudah tak masuk akal, seperti cuma bilang ‘nggak suka saja’ atau dengan seenaknya menuduh yang bukan-bukan.
2. Kalaupun boleh pergi, kamu harus mengikuti aturan darinya
Selain orang tua, kamu jelas punya hak penuh apapun atas dirimu. Termasuk hal sesepele mau pergi sampai jam berapa, pakai baju apa, atau mau melakukan apa saja di sana.
Tapi, cowokmu dengan angkuhnya mengharuskan kamu mengikuti peraturannya, kalau memang ingin sekali pergi dengan teman-temanmu.
Bukankah sikapnya yang seperti ini sama seperti menganggapmu anak kecil, yang masih perlu didikte dengan embel-embel demi kebaikanmu?
3. Dia meminta bukti aktivitasmu juga jadi tanda dia posesif berlebihan
Izin atau nggak rasanya sama saja, tetap saja selalu dipenuhi kecurigaan. Dan salah satu bentuk curiganya itu, ya meminta bukti berupa foto kamu sedang di mana, dengan siapa saja, dan melakukan apa.
Foto itu juga harus dikirim secepatnya, jangan sampai dia memintanya berkali-kali. Coba pikirkan lagi sikap kenakanan itu yang jelas menunjukkan kalau dia sama sekali tak memberikanmu kepercayaan dalam hubungan.
4. Bahkan HP dan media sosialmu saja sudah tak lagi privasi
“Kok kamu lebih sering upload foto sama temen-temenmu sih?”
“Emang kenapa?”
“Emang pacarmu itu siapa, aku atau teman-temanmu?”
Bahkan dia tak lagi segan mendiktemu dalam hal penggunaan media sosial. Seolah kamu tak lagi punya lagi kewenangan pada privasimu sendiri.
Kadang sms atau chat kamu saja harus banget dibaca satu-satu, atau dia pun pernah dengan lancang membalas pesan temanmu. Sementara, kalau kamu menolak keinginannya itu, dia seenaknya menuduh yang bukan-bukan.
5. Diam-diam rasa cintamu berganti ke rasa khawatir dantakut
Kamu sendiri tak pernah menyangka kalau sikapnya ke kamu saat pendekatan, awal pacaran, dengan sekarang jauh berbeda. Dia mulai menyalahartikan perhatian yang dia berikan padamu. Baginya, semua larangan itu bagian dari perintah yang mau tak mau harus dituruti.
Sampai-sampai, kadang kamu takut sendiri saat tiba-tiba ada hal tak terduga, seperti mantan yang tiba-tiba menghubungi, atau acara yang mengharuskanmu bertemu dengan orang yang tak dia sukai. Kalau sudah seperti ini, kamu pun bingung sendiri. Kira-kira harus bagaimana?!
6. Kekangan dari dia pun berdampak ke perkembangan dunia sosialmu
Bukankah hubungan yang sehat harus membuat kamu dan dia sama-sama berkembang baik dalam segala hal? Termasuk dalam hubungan sosial dengan lingkungan kalian sendiri dan karir yang kamu atau dia miliki.
Tak seperti sekarang yang rasanya ruang lingkupmu untuk berkembang justru semakin kecil. Rasanya kamu pun tak jauh berbeda dengan boneka tangan atau wayang yang geraknya sesuai maunya saja.
7. Kalau posesif berlebihan seperti ini, kamu tak perlu ragu untuk pergi
Sudah tertekan, tak berkembang dan hubungan kalian seperti omong kosong belaka. Bahkan kamu hampir kehilangan jati diri. Mengingat selama ini dia mengatur semua hal yang ada di hidupmu, bahkan urusan baju.
Pertanyaannya cuma satu, mau sampai kapan kamu ada di posisi, situasi, dan kondisi seperti ini? Hubungan yang layak diperjuangkan itu yang memberi banyak kebaikan ke dirimu atau dia. Sementara yang jelas merugikan ya harusnya memang diakhiri saja. Biar waktumu pun tak sia-sia.
Jadi kamu yang sedang menjalani hubungan dengan cowok seperti ini, harus siap putus dari sekarang! Namun, jika kamu butuh waktu dan teman curhat, kamu juga bisa kok melakukan curhat online melalui aplikasi konseling online Riliv. Jangan menyerah berjuang ya!
Artikel ini ditulis oleh Hipwee.
Baca juga:
Mengenal Pengasuhan Permisif: Haruskah Anak Diberi Kebebasan?