Tantangan mengasuh remaja – Siapa bilang mengasuh anak saat mereka sudah lebih besar itu lebih mudah? Sama sekail tidak. Justru mengasuh remaja bisa dibilang jauh lebih sulit saat mereka masih menjadi balita dan anak kecil menggemaskan.
Apalagi untuk orang tua di zaman sekarang. Mereka menghadapi serangkaian tantangan yang bisa terasa sangat menakutkan, mengingat fakta bahwa banyak hal yang dulu tidak ada dan sekarang menjadi hal yang lumrah dalam dunia remaja.
Berikut ini adalah lima tantangan mengasuh remaja yang dihadapi oleh orang tua saat ini, yang nggak terjadi saat mereka masih menjadi remaja 20 tahun yang lalu
Kecanduan dan tidak bisa lepas dengan media sosial
Ini adalah krisis yang sangat nyata. Sejak Facebook didirikan pada 2004 dan Twitter pada 2006, penggunaan media sosial semakin merajalela apalagi ditambah dengan munculnya iPhone dan ponsel Android.
Dengan semakin majunya teknologi saat ini membuat media sosial menjadi hal utama yang digunakan remaja kapan saja dan di mana saja. Meskipun ada keuntungannya, tapi kehadiran media sosial yang konstan dapat menyebabkan remaja asyik dengan dunianya sendiri daripada dengan dunia di sekitar mereka.
Untuk itu, orang tua dapat memberikan contoh yang baik bagi remaja dengan membatasi penggunaan media sosial mereka sendiri. Ciptakan dan pertahankan batasan seperti melarang penggunaan ponsel saat makan atau selama waktu keluarga bisa menjadi salah satu solusi memerangi kebutuhan yang dirasakan untuk terus terhubung.
Akses mudah Konten yang tidak pantas adalah tantangan mengasuh remaja
Kemajuan internet dan layanan streaming adalah sebuah anugerah, tapi sayangnya juga bisa membuat remaja sangat mudah mendapatkan konten yang nggak pantas dan nggak sesuai dengan usianya.
Gambar dan video pornografi beredar di media sosial tanpa peringatan, serta remaja dapat dengan mudah menemukan konten yang nggak pantas lainnya di layanan streaming dan YouTube.
Orang tua tentu saja nggak bisa terus-menerus memantau apa yang ditonton remaja sepanjang waktu. Namun, mereka dapat menetapkan batasan, misalnya dengan menggunakan aplikasi parenting control, untuk mengurangi kemungkinan mereka menemukannya.
Memiliki komunikasi terbuka juga penting agar remaja lebih memilih orang tua untuk bertanya jika menemukan materi yang nggak sesuai dengan usianya. Berdiskusi sejak dini tentang apa yang sesuai dengan usia juga dapat membantu remaja memahami konsekuensi terlibat dengan hal tak pantas tersebut terlalu dini.
Baca Juga:
Bullying Media Sosial Bentuk Baru Kenakalan Remaja
Tekanan akademik dan kurikulum yang semakin sulit
Jangankan remaja yang sudah bersekolah di bangku SMP atau SMA, bahkan tekanan akademik dan beban kurikulum anak SD saat ini bisa dibilang sudah nggak masuk akal. Jika dibandingkan dengan beban sekolah para orang tua zaman dahulu, masa sekolah anak-anak sekarang sangatlah berat.
Ditambah lagi dengan sistem belajar online yang harus dijalani oleh anak-anak selama dua tahun belakangan. Ini bisa menjadi tantangan mengasuh remaja yang sangat besar bagi orang tua. Alasannya, mereka nggak bisa memberikan nasihat “berguna” untuk anaknya karena nggak pernah mengalaminya.
Daripada meminta anak untuk bisa menjalani pendidikannya dengan sempurna, orang tua dapat bekerja sama dengan anak remaja untuk mengembangkan strategi manajemen waktu yang penting untuk membantu mencegah mereka kewalahan. Berikan anak waktu untuk merawat dirinya sendiri untuk membantu mereka menghindari kelelahan.
Tantangan mengasuh remaja yakni gaya hidup mereka yang tidak murah
Remaja 10 atau 20 tahun lalu mungkin nggak perlu uang banyak untuk sekadar berkumpul dengan teman-temannya karena itu bisa dilakukan di mana saja, misalnya di warung kopi dekat sekolah atau taman dekat rumah salah satu teman.
Sekarang hal tersebut bisa dibilang nggak mungkin dilakukan lagi. Remaja zaman sekarang hang out di mal atau minimal coffee shop, yang tentu saja membutuhkan uang. Belum lagi untuk membeli pakaian, makeup, hingga skincare untuk anak remaja perempuan; kuota untuk anak remaja laki-laki bermain game; dan masih banyak lagi.
Selain harus siap mental, mengasuh remaja saat ini juga nggak “murah”. Orang tua harus bisa memberikan pengertian ke anak mengenai masalah ekonomi atau keuangan kedua orang tuanya agar mereka nggak selalu merongrong atau bahkan sama sekali nggak mau mengerti.
Jika tantangan mengasuh remaja ini sudah dirasa terlalu berat, orang tua boleh berkeluh kesah dan mencari bantuan dengan profesional, misalnya dengan menghubungi Riliv, aplikasi konseling nomor satu di Indonesia.
Di sini, orang tua bisa melakukan konsultasi online atau curhat online dengan para psikolog profesional dengan mudah karena bisa dilakukan kapan saja, di mana saja. Dengan begitu, orang tua bisa merasakan tantangan mengasuh remaja menjadi lebih ringan dan bisa ditangani dengan baik.
Referensi:
- fairygodboss.com. 5 Challenges Parents of Teens Face That Definitely Didn’t Exist 20 Years Ago
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga: