Mencari teman yang baik itu sulit. Tapi, tidak selalu kita mencari lho, Dear. Kita juga bisa berusaha menjadi teman baik, sehingga kehadiran kita akan lebih dihargai orang-orang di sekitar.
Gimana sih caranya? Simak tips-tips berikut ini, supaya kamu bisa menjadi teman yang baik!
1. Teman yang baik menanyakan kabar
Ketika kamu merasa ada yang salah dengan temanmu, tanyakan kabar mereka. Pastikan mereka baik-baik saja, atau jika tidak, tanyakan apa masalah yang sedang mereka hadapi.
Menanyakan kabar adalah hal sederhana. Tapi, hal sesederhana ini menunjukkan kamu peduli pada temanmu.
Bahkan, kalau temanmu sedang tidak baik-baik saja, kamu dapat menemui dan menghibur mereka. Hal seperti ini sudah jarang terjadi, karena orang-orang semakin sibuk dan individualisnya budaya kita.
Tapi, jangan sampai perhatianmu terlalu ‘memaksa’ ya, Dear. Kenali tanda-tanda apabila temanmu memang benar-benar ingin sendiri dan tidak menginginkan kehadiranmu.
Sadari kapan temanmu memang perlu waktu sendiri. Dengan memberi ruang, itu artinya kamu juga memperhatikan kebutuhan dan keinginan temanmu.
2. Sadar akan mood temanmu
Sadari kapan kamu harus bersikap serius dan kapan kamu bisa bercanda. Ketika saatnya serius, kamu juga harus serius, bukan bercanda.
Di situasi sulit dan sedih, atau ketika temanmu merasa tertekan karena suatu masalah, dia ingin kamu serius. Dia ingin kamu mendengarkan dan memperhatikannya.
Seringkali, perbedaan mood ini menyebabkan kesalahpahaman, bahkan pertengkaran. Ketika salah satu pihak sedang serius, dan pihak lain bercanda, maka pihak serius akan menganggap pihak yang bercanda meremehkannya.
Mengenali kapan harus serius dan kapan waktu untuk bercanda mungkin butuh waktu. Apabila kamu sudah berteman lama, kamu akan otomatis tahu kapan temanmu sedang serius dan kapan dia sedang bercanda.
3. Selalu berikan yang terbaik
Ketika temanmu meminta pendapat atau memerlukan bantuanmu, itu artinya mereka menganggapmu penting dan berharga. Mereka menghargai pendapatmu.
Misalnya, jika mereka menunjukkanmu esai yang mereka buat, memintamu untuk mengoreksi dan memberi pendapat, usahakan untuk melakukannya sebaik mungkin.
Tidak semua orang mau repot-repot membantu orang lain. Itulah yang membedakan teman yang baik dan teman-teman lainnya. Teman-teman lainnya hanya akan membaca esai itu sekilas, kemudian berkata, “bagus, kok,” karena dia tidak ingin repot.
Teman yang baik akan menganggapnya ‘big deal‘ dan benar-benar mengoreksi serta memberi pendapat. Dengan begitu, temanmu tahu bahwa kamu sangat menghargai dia dan kerja kerasnya.
4. Jangan menyerah
Ketika temanmu mengalami saat-saat tersulit hidupnya, hadirlah di sisinya. Jangan menyerah untuk terus menemani dan membantunya melalui masa-masa sulit itu.
Bisa jadi, ketika benar-benar merasa terpuruk, temanmu menutup diri dari seluruh dunia, termasuk kamu. Dia akan menolak diajak bertemu, tidak membalas pesan dan telefonmu, dia ‘bersembunyi’ dari semua orang.
Bagi kebanyakan orang, sikap seperti ini sangat mengganggu, hingga akhirnya mereka menyerah menemani teman yang sedang terpuruk. Tapi, teman yang baik tidak menyerah. Teman yang baik akan mengusahakan berbagai cara agar temannya bangkit dari keterpurukan.
Tentu ini sangat sulit untuk dilakukan. Tapi percayalah, orang-orang yang bisa tetap bertahan menemani pada saat-saat seperti ini adalah orang-orang paling langka dan berharga.
Ketika nanti akhirnya temanmu telah bangkit dari keterpurukannya, dia akan menyadari betapa berharganya kamu dalam hidupnya, dan bisa jadi akan membantumu jika nanti kamu terpuruk.
Singkatnya, hubungan kalian takkan terpatahkan!
5. Teman yang baik membuat orang lain merasa diinginkan
Semua orang ingin diiginkan oleh orang lain. Ini hal yang sangat wajar. Eksistensi kita tidak berarti apabila orang lain tidak menginginkan kehadiran kita.
Ini berarti kamu perlu mendengarkan temanmu. Bukan hanya mendengarkan, tapi mendengarkan. Tunjukkan pada mereka bahwa kamu menikmati saat-saat bersama mereka.
Tidak ada salahnya kalau sesekali kamu mengutarakan secara eksplisit, “Aku senang berteman denganmu” atau “Kamu teman yang sangat baik”. Kamu bisa mengucapkannya secara terbuka dan mengucapkan hal tersebut ketika kamu dan temanmu sudah dekat dan nyaman dengan satu sama lain.
6. Katakan “Aku ada di sini buat kamu”
Kadang, perlu mengingatkan temanmu bahwa kamu ada di sana untuk temanmu. Ini menandakan kamu menyatakan kesediaanmu untuk berada di sisinya dalam suka dan duka.
Dear, jika kamu punya sahabat, kalimat ini sangat penting untuk diucapkan, terutama jika kamu menyadari temanmu sedang mengalami masa-masa sulit. Kalimat ini bisa terdengar sangat melegakan, karena dia tidak merasa sendirian menghadapi masalahnya.
7. Pahami batas-batas
Pahami bahwa ‘berada di samping temanmu’, bukan berarti kamu harus bersamanya 24/7. Kamu juga perlu ruang untuk re-charge, dan bisa jadi kamu merasa lelah jika harus terus-terusan menemani temanmu.
Teman yang baik tidak mudah kecewa dan sakit hati jika temannya berkata “tidak” sesekali. Bahkan, sebenarnya, hubungan pertemanan yang sehat berasal dari pemahaman satu sama lain.
8. Teman yang baik itu jujur dan konstruktif
Memahami dan pengertian tentang perasaan temanmu bukan berarti kamu membiarkan temanmu menyerah dan menghancurkan hidupnya sendiri.
Sama seperti jika temanmu memiliki kebiasaan buruk. Kamu memahami bahwa ada alasan kenapa temanmu punya kebiasaan buruk itu, tapi sebagai teman yang baik, kamu perlu mengingatkannya.
Dear, memang sulit mencari teman yang baik, dan menjadi teman yang baik kadang melelahkan. Tidak jarang, dalam persahabatan, kamu mengalami berbagai konflik dan masalah.
Jika kamu merasa terbebani karena masalah pertemanan, kamu bisa bercerita ke psikolog, Dear. Psikolog dapat mendengarkan, memahami, dan memberi saran konstruktif yang sangat berguna.
Disadur dari:
- https://www.selfstairway.co/how-to-be-a-good-friend/
Ditulis oleh Fida Aifiya Chusna.