Diet – Semua orang pasti menginginkan tubuh yang ideal. Tapi, capek banget nggak sih kalau ngikutin tren diet yang selalu gonta-ganti? Selain belum tentu cocok dengan kebutuhan kita, tren diet yang sering dipromosikan influencer bisa jadi berbahaya jika diikuti tanpa saran dokter.
Buat kamu yang ingin tetap sehat fisik dan mental, Riliv punya tips diet dengan prinsip mindfulness yang bisa kamu coba, nih!
Arti Mindfulness dalam Memilih Makanan
Seperti yang kita semua ketahui bersama, esensi mindfulness adalah fokus pada keadaan yang sedang kita alami, tidak mencemaskan masa depan ataupun masa lalu. Mindfulness juga berarti memberi perhatian yang penuh pada setiap aktivitas yang kita jalankan, sehingga kita memahami batasan-batasan kemampuan kita. Maka dari itu, mindfulness bisa kita terapkan di mana saja dan kapan saja, entah itu waktu bekerja, berolahraga, atau mengonsumsi makanan.
Nah, sebelum kita memasuki bahasan utama, mungkin kamu harus mengenal konsep mindful eating terlebih dahulu. Serupa halnya dengan pengertian di atas, mindful eating berarti secara penuh memperhatikan asupan nutrisi, kandungan zat, serta khasiat yang muncul dalam makanan tertentu terhadap tubuh kita. Lalu, dari mana kita tahu bahwa kita sudah melakukan mindful eating?
Cobalah sesekali saat makan, berkonsentrasilah pada rasa dan tekstur makanan yang kamu masukkan dalam mulutmu. Biarkan lidahmu menerka-nerka, apa saja bumbunya. Fokus jugalah kepada emosi yang kamu rasakan sewaktu makan. Apakah kamu merasa puas dengan makanan itu, atau menginginkan sesuatu yang lebih pantas? Yah, kedengarannya kamu akan seperti juri acara masak yang menilai makanan, namun dengan begitu, kamu melatih kepekaan diri sendiri sekaligus memahami apa saja komposisi makanan yang kamu konsumsi.
Selain itu, ketika berbelanja bahan makanan, kamu bisa menerapkan mindfulness dengan menyadari kombinasi setiap bahan yang akan kamu gunakan dalam mengolah makanan. Perhatikan juga saat kamu makan, mood dan emosi kamu juga akan mempengaruhi asupan makanan. Sebagai contoh, ketika kamu bad mood, kamu akan cenderung lebih banyak makan. Kondisi ini juga dikenal sebagai stress eating, karena kamu makan untuk “meredakan” stres, bukannya memenuhi asupan nutrisi sehari-hari.
Bagaimana Diet Mempengaruhi Kesehatan Mental?
Kesehatan mental kita selalu dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Jika faktor internal merupakan kondisi genetik, maka faktor eksternal berkaitan dengan gaya hidup, kondisi lingkungan, dan interaksi dengan orang-orang di sekitar kita.
Di zaman sekarang, globalisasi dan tren di media sosial juga mempengaruhi kondisi kesehatan mental kita. Nggak heran kita sering melihat makanan atau restoran yang viral di media sosial langsung dibanjiri pengunjung. Namun, jika kita menerapkan prinsip mindful eating, ada baiknya bagi kita untuk memperhatikan asupan nutrisi yang kita konsumsi. Tidak hanya asal mencoba makanan hanya karena viral atau mengikuti konformitas.
Sejumlah riset terkini juga menunjukkan bahwa makanan punya hubungan erat dengan kesehatan mental. Ada yang menemukan bahwa pencegahan depresi dan bunuh diri bisa dilakukan menggunakan pola diet yang teratur. Kemudian, ada juga yang menemukan bahwa konsumsi vitamin D yang rendah dikaitkan dengan tingginya risiko gangguan pada otak dan saraf, antara lain depresi dan penyakit alzheimer. Maka dari itu, untuk menjaga kesehatan mental kita, tidak disarankan hanya dilakukan melalui konsultasi dengan profesional di bidang psikologi, namun juga berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi. Siapa tahu, gangguan mental yang dialami kita atau orang-orang terdekat kita berkaitan dengan gaya hidup dan pola makannya, bukan hanya bawaan keluarga atau genetiknya.
Tips Menjaga Kesehatan Mental Lewat Asupan Nutrisi
Melakukan diet sehat demi menjaga kesehatan mental itu nggak harus ekstrim, kok! Kamu bisa memulainya dengan kebiasaan-kebiasaan simpel berikut ini:
- Rajin minum air putih. Selain membantu menyegarkan, konsumsi air putih dapat membantu performa kerjamu, lho! Dehidrasi yang disebabkan kekurangan minum air putih bisa membuat fokusmu terganggu, sehingga memecah konsentrasi.
- Perbanyak konsumsi buah dan sayur untuk membantu kamu lepas dari stres. Riset menunjukkan bahwa mood kamu akan semakin positif apabila rajin mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran secara rutin. Selain bikin tubuhmu bugar, emosi kamu pun juga ikutan segar!
- Kurangi segala macam asupan kafein, terutama dari kopi. Kafein memang membantu kamu tetap terjaga ketika mengantuk di kantor atau di kampus serta meningkatkan performa kerja, termasuk di antaranya memori. Namun, kamu akan lebih sering mengalami kecemasan dan ketegangan jika terus menerus mengonsumsinya.
- Perbanyak makanan berprotein tinggi. Selain bermanfaat untuk sumber energi, makanan kaya protein bisa membantu mencegah depresi dan gangguan kecemasan, lho! Soalnya, protein nabati maupun hewani dapat meningkatkan kinerja neurotransmitter bernama dopamine dan norepinephrine yang bisa membantu menstabilkan mood kamu.
- Yang penting, jangan pernah terlambat makan! Makan kurang teratur bisa mengganggu metabolisme tubuh. Selain itu, jika kita mangalami penyakit fisik, besar kemungkinan bahwa kita juga akan lebih rentan terkena gangguan psikologis. Apapun yang terjadi, usahakanlah menetapkan jadwal makan teratur, ya!
Itu dia uraian singkat Riliv tentang bagaimana pola diet sehat dapat mempengaruhi kesehatan mental, serta tips dalam menjalaninya. Jangan lupa, bahwa menjaga kesehatan fisik juga akan berdampak positif pada kesehatan mentalmu.
Lalu, bagaimana jika kita butuh konsultasi psikologi demi well-being yang lebih baik? Nggak usah repot-repot! Kunjungi psikolog dengan mudah lewat aplikasi Riliv!
Referensi:
- Brookie, K. L., Best, G. I., & Conner, T. S. (2018). Intake of Raw Fruits and Vegetables Is Associated With Better Mental Health Than Intake of Processed Fruits and Vegetables. Frontiers in psychology, 9, 487. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2018.00487
- Eyles, D. W., Burne, T. H., & McGrath, J. J. (2013). Vitamin D, effects on brain development, adult brain function and the links between low levels of vitamin D and neuropsychiatric disease. Frontiers in neuroendocrinology, 34(1), 47–64. https://doi.org/10.1016/j.yfrne.2012.07.001
- Grajek, M., Krupa-Kotara, K., Białek-Dratwa, A., Sobczyk, K., Grot, M., Kowalski, O., & Staśkiewicz, W. (2022). Nutrition and mental health: A review of current knowledge about the impact of diet on mental health. Frontiers in nutrition, 9, 943998. https://doi.org/10.3389/fnut.2022.943998
- Harvard School of Public Health. (2022). The Nutrition Source: Mindful Eating. Retrieved from Harvard T.H. Chan: https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/mindful-eating/
- Lai, J. S., Hiles, S., Bisquera, A., Hure, A. J., McEvoy, M., & Attia, J. (2014). A systematic review and meta-analysis of dietary patterns and depression in community-dwelling adults. The American journal of clinical nutrition, 99(1), 181–197. https://doi.org/10.3945/ajcn.113.069880
- Loke W. H. (1988). Effects of caffeine on mood and memory. Physiology & behavior, 44(3), 367–372. https://doi.org/10.1016/0031-9384(88)90039-x
- Leech, J. (2020). Even 2 Hours of Dehydration Can Affect Your Body and Brain. Retrieved from Healthline: https://www.healthline.com/health-news/2-hours-dehydration-can-affect-body-and-brain
- Mental Health Foundation. (n.d.). How are diet and mental health linked?. Retrieved from Mental Health Foundation: https://www.mentalhealth.org.uk/explore-mental-health/a-z-topics/diet-and-mental-health