Tips Move On – Sudah baca-baca tips move on, mau dilakukan, eh lihat orang pacaran di jalan, jadi ingat mantan dulu suka ngajak jalan berdua habis kuliah.
Bangun tidur, ngecek HP nggak ada notif, dulu biasanya mas mantan suka ngechat good morning, sunshine tiap pagi. Aduh, dimana mana ingat mantan, jadi mewek lagi, deh.
Teman-teman juga sudah suka nanyain, “duh, kamu kok masih belum move on juga? Cari yang baru, dong!” Duh, gimana ya? Mau bilang sudah move on, tapi masih suka nangis kalau ingat mantan, masa mau bohong, sih?
Kok mau move on susah banget, ya? Gimana caranya move on?
Tenang, kita bahas satu-satu di artikel ini! Simak terus, ya!
Tips move on terpenting: Belajarlah untuk memaafkan
Memaafkan adalah proses yang paling penting untuk melewati keterpurukan di masa lalu. Selain memaafkan orang lain, kita juga perlu memaafkan diri kita sendiri. Dengan memaafkan, kita jadi lebih bisa berpikir secara positif pada diri sendiri maupun orang lain.
Kita sendiri juga jadi lega, kan? Nggak perlu ngejelek-jelekin apapun yang mantan lakukan sebelumnya ya, karena itu semua sudah jadi masa lalu.
Tips move on kedua: Membuka diri untuk tantangan yang baru
Tips move on yang kedua; gagal dengan hubungan yang sebelumnya bukanlah masalah. Jadikan hal itu pelajaran untuk tidak mengulanginya lagi. Cobalah cari lingkungan yang baru dan suasana yang baru. Siapa tahu juga bisa bertemu dengan pasangan yang baru~
Kegagalan itu bukan akhir dari segalanya, justru melalui kegagalan kita dapat melakukan perbaikan diri untuk merancang kembali tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai.
Nikmati setiap proses yang pernah ada dalam hidup kita
Kegagalan adalah proses kita belajar untuk menjadi lebih dewasa dan siap untuk menghadapi segala tantangan yang muncul dalam kehidupan.
Cobalah belajar untuk menikmati setiap momen dan proses yang dilalui, termasuk menikmati kegagalanmu dan usahamu untuk bangkit.
Nah, kamu sudah tahu nih seluk-beluk dari move on, termasuk tips move on. Jangan lupa dilakukan, ya! Belajar buat move on itu nggak mudah, tapi proses move on sendiri adalah upaya membuat kita untuk bangkit dan lebih dewasa.
Namun, jika kamu masih merasa galau hingga cemas berlebihan akibat masalah masa lalu, kamu bisa melakukan konsultasi psikologi melalui aplikasi konseling online Riliv.
Ditulis oleh:
Stefani Virlia, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Ciputra
Referensi :
- Grotberg, E. (1995). A Guide to Promoting Resilience in Children : Strengthening
- The Human Spirit. Benard Van Leer Fondation.
- Papalia, D. E., Olds, S. W dan Feldman, R. D. (2009). Human Development: Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika.
- Banaag, C. G. (2002). Resiliency, Street Children, and Substance Abuse Prevention, Prevention Preventif. Journal Of America. Vol 3.
Baca juga:
Berbagai Dampak Pola Asuh Orang Tua, Yuk Kenali!