Perpisahan adalah hal yang biasa. Kehilangan bisa terjadi pada siapa saja. Tuntutan untuk melepaskan seseorang dari kehidupanmu, entah karena ketidakcocokan pribadi atau lingkungan yang mengkhianati, bisa kapanpun kita temui.
Namun, tak semua dari kita tahu bagaimana cara menghadapi kehilangan. Tidak jarang, kita harus melalui proses yang cukup panjang untuk menerima sebuah perpisahan.
Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui supaya proses ini tak perlu berlarut-larut, dan agar kesedihan tak akan membuatmu terus terpuruk. Dalam kesempatan ini, Riliv akan bantu kalian menghadapi perpisahan itu
1. Menangis karena perpisahan itu wajar
Wajar jika kamu merasa sedih saat harus berpisah dan kehilangan orang yang kita sayangi. Jangan sembunyikan kesedihan itu. Menangislah, keluarkan semua perasaan di dada.
Kalau kamu butuh waktu untuk sendirian, beri tahu orang terdekatmu. Mereka pasti mengerti kalau kamu butuh waktu untuk memproses semua yang ada. Ketika kamu merasa tidak tahan lagi, tumpahkan segala perasaanmu dalam tulisan.
2. Coba ingat: walau berpisah, kamu itu nggak sendiri
Kamu masih punya keluarga dan teman-teman yang siap menjadi tempat bersandarmu. Merekalah orang yang luruh melihatmu larut dalam kesedihan. Merekalah orang yang ingin membuatmu gembira, membuktikan padamu bahwa masih ada harapan di luar sana.
Dikelilingi orang yang peduli denganmu akan membuatmu lebih nyaman dan kuat. Memang, mereka tak akan sepenuhnya paham apa yang kamu rasakan. Tapi, yang paling penting adalah kemauan mereka untuk bersimpati, walaupun mereka mungkin tak terlalu mengerti.
3. Dekatkan diri pada Tuhan agar kamu ikhlas menghadapi perpisahan
Saat kamu berduka, pasti banyak yang akan bilang, “Kamu harus kuat.” Sebenarnya, kata-kata itu akan menambah beban kesedihanmu. Seolah ada kewajiban bagimu untuk bersikap tegar, sementara tenggelam atau menghilang adalah satu-satunya hal yang ingin kamu lakukan.
Dengan mendekatkan diri pada Tuhan, kamu akan mampu perlahan-lahan mengikhlaskan. Kamu akan mengerti betapa nikmatnya melepaskan. Di akhir hari, kamu akan belajar menjadi pribadi yang dewasa.
4. Menikmati momen saat ini, kamu nggak sendiri
Terus terpaku pada apa yang telah pergi tak akan membuat mereka kembali. Yang paling bijak untuk kamu lakukan adalah melihat siapa-siapa yang masih kamu punya. Kehilangan pasangan bisa membuatmu lebih menghargai keberadaan ayah dan ibu.
Perpisahan dengan sahabat akan memicumu untuk lebih mencintai teman-temanmu. Perpisahan justru harus menjadi pelecut untuk membuatmu lebih bersemangat dalam hidup.
5. Alihkan pikiran dengan melakukan hal lain
Isi hari-harimu dengan kegiatan yang lebih menarik. Dengan begitu, kamu tidak larut dalam kesedihan karena harus terus mengingat perpisahan. Pilihlah kegiatan yang kamu suka. Yang terpenting, kegiatan itu bisa membuatmu nyaman dan bahagia.
Terjun dalam kegiatan yang mengizinkanmu berbuat untuk orang lain juga bisa membantumu pulih. Ikutlah aktif di kegiatan sosial, seperti yang sering diselenggarakan gereja atau masjid. Layaknya kata orang: “When you feel helpess, help someone else.”
6. Nggak usah dengerin kata orang yang bilang kamu lebay blablabla
Saat menghadapi perpisahan dan kesedihan, pasti ada omongan-omongan negatif tentangmu karena mereka melihatmu ‘lebay’. Kalau ada yang menganggapmu seperti itu, abaikan saja.
Mereka tidak tahu apa yang kamu rasakan. Jaga emosimu supaya tidak terpancing. Kalau kamu terpancing, justru akan membuat keadaan semakin memburuk.
7. Hidupmu belum berakhir hanya karena sebuah perpisahan
Ya, perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Saat harus berpisah dengan orang yang kamu sayang, entah itu karena alasan kerja atau kuliah, kamu masih bisa menghubunginya. Kamu dan dia berpisah secara fisik. Percayalah suatu saat pasti akan bertemu kembali.
Saat kamu harus berpisah karena maut, ingatlah semua ini berujung pada keindahan. Ada saatnya kamu akan bertemu lagi dengan dia di surga. Dia sudah berada di tempat yang paling bahagia.
Kamu harus ingat bahwa perpisahan akan terjadi pada siapa saja. Siap atau tidak, kamu pasti akan mengalaminya. Kita tidak tahu kapan perpisahan itu bisa terjadi. Yang terpenting untuk saat ini adalah menikmati waktu yang kita punya, bersama orang-orang di sekeliling kita.
Disadur dari :
- https://www.positivelypresent.com/2012/02/how-to-say-goodbye.html
- https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-couch/201407/5-ways-make-goodbyes-less-painful
Written By Anisya Pramesti D.I, not special but limited edition.