Manfaat Intuisi Tinggi – Pernahkah kamu merasa bahwa kamu memiliki sebuah pandangan atau dorongan untuk melakukan atau menghindari sesuatu saat tiba-tiba?
Hal ini bisa jadi berkaitan dengan intuisi kamu sebagai seorang manusia, seperti mengenali tanda bahaya maupun saat mengambil keputusan.
Apakah sebuah intuisi harus diikuti atau tidak, ya?
Intuisi dari Segi Psikologi
Intuisi adalah sebuah firasat atau perasaan ketika kamu tahu apa yang kamu lakukan itu benar atau salah.
Selain itu, intuisi juga didapatkan ketika kamu merasakan kebaikan atau ketakutan di orang lain.
Menariknya, para ilmuwan sepakat bahwa intuisi itu tidak logis. Intuisi berasal dari pengalaman dan pengetahuan yang sudah terkumpul dalam diri seseorang dan menjadi pedoman untuk bertindak secara instingtif.
Contoh Intuisi Manusia
Jika kamu memiliki sebuah bisnis, kamu pasti tahu bahwa intuisi tinggi memberikan manfaat saat mengambil keputusan.
Menariknya, 85% dari 36 CEO yang diteliti sepakat bahwa intuisi sangat penting dalam bisnis seperti menyusun strategi, lo!
Tentunya mereka pun juga tahu kapan harus berhenti dan mengakui jika intuisi mereka gagal.
Bagi kamu yang hidup dengan seni tentunya tidak asing dengan intuisi. Kamu merasa bahwa intuisi akan menyalurkan energi kamu dalam bentuk seni.
Kapan Mengenali dan Mengikuti Intuisi
Satu hal yang harus diwaspadai adalah intuisi tidak selalu akurat. Apalagi jika kamu tipe orang yang sering mengalami overthinking dan memiliki pengalaman buruk dengan orang lain, kamu akan selalu merasa intuisimu menyatakan kamu buruk.
Seperti contoh di atas, pengambilan keputusan dengan intuisi bisa jadi salah. Yang terpenting adalah ketika kamu tahu kamu segera memperbaikinya tanpa menunda lebih lama lagi.
Kamu bisa menggunakan intuisi sebagai alternatif untuk meminimalisir proses berpikir secara cepat serta memberikan kepercayaan diri saat memutuskan sesuatu.
Dengan kata lain, intuisi membantu kamu cepat memutuskan. Jika ternyata kamu masih belum bisa memutuskan, maka kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri. Beberapa hal tidak boleh bergantung pada intuisi saja.
Awas, Bagi Kamu yang Punya Kecemasan, Hal Ini Bisa Jadi Berbahaya
Jika kamu memiliki kecenderungan kecemasan, seringkali kamu tidak bisa membedakan mana intuisi dan mana kecemasan, bukan?
Intuisi merupakan gabungan dari pengalaman dan pengetahuan untuk bisa memutuskan kesimpulan secara cepat.
Sedangkan kecemasan adalah perasaan khawatir, gugup, dan ketidaknyamanan terkait apa yang akan terjadi.
Intuisi fokus pada masa sekarang dan berusaha menyelesaikan masalah yang muncul.
Sedangkan kecemasan fokus pada masa mendatang, hal yang belum terjadi, serta hal yang sudah lama terjadi.
Inilah mengapa kamu perlu belajar membedakan keduanya.
5 Manfaat Intuisi Tinggi
1. Tahu kapan harus percaya dengan orang lain
Pernahkah kamu ada dalam situasi yang seharusnya bisa percaya dengan seseorang tetapi seperti ada yang menghambat?
Nah, intuisi yang tinggi akan berguna untuk memperkuat pikiran kamu agar tidak mudah percaya terhadap seseorang. Sehingga, nantinya kamu juga tidak akan dirugikan.
Kalau pun percaya, itu artinya kamu sudah menggunakan intuisi secara baik untuk bisa menentukan keputusan tersebut, Dear.
2. Membantu kamu untuk menghindari kemalangan
Kamu memang tidak bisa mencegah takdir Tuhan, entah yang baik atau pun yang buruk.
Tetapi, Tuhan juga menganugerahi kamu sebuah intuisi untuk mencegah hal-hal yang buruk menimpamu, lho, Dear!
Contohnya, saat kamu ingin berangkat ke suatu tempat, tiba-tiba kamu justru ingin berdiam di rumah dan akhirnya kamu memutuskan untuk tidak pergi.
Selang beberapa jam ada kabar bahwa tempat yang ingin kamu kunjungi tadi ternyata terbakar hebat. Nah, kalau sudah begitu semakin tertarik, ‘kan, untuk mengasah intuisi kamu?
3. Melahirkan kreatifitas adalah manfaat intuisi tinggi
Kalau kamu melihat para pebisnis muda yang sukses dalam membangun bisnis mereka, bisa jadi sebenarnya mereka menggunakan kekuatan intuisi untuk mencapai titik tersebut.
Intuisi yang tinggi ketika melihat peluang-peluang bisnis akan memicu mereka untuk menjadi lebih kreatif dalam menciptakan sesuatu dan melahirkan ide yang tidak biasa.
4. Mendorong kamu untuk mengambil keputusan dengan lebih baik
Kamu mungkin tidak sadar, nih, kalau selama ini kamu sering salah ketika mengambil keputusan karena hanya melihat fakta yang ada.
Manfaat intuisi tinggi yang kamu punya, pastinya akan mendorongmu untuk lebih bijak dalam menentukan keputusan.
Kamu akan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan karena kamu tahu bahwa sesuatu yang benar juga bisa datang dari kata hatimu sendiri.
Contohnya ketika kamu membutuhkan bantuan psikologis karena sudah tidak dapat mengontrol masalah atau pun tidak lagi produktif dalam sehari-hari.
Kamu mungkin merasa “Ah untuk apa pergi ke psikolog,” tetapi sebenarnya hatimu sangat membutuhkannya.
Tidak ada salahnya jika mencoba untuk mengambil layanan konseling psikolog online dahulu sebagai self check up, lo.
5. Membantu kamu untuk berhenti menjadi orang yang ‘tidak enakan’
Siapa, nih, yang sering merasa ‘tidak enak’ atau sungkan dengan orang lain? Kalau kamu salah satunya berarti kamu harus segera pertajam intuisi kamu, Dear!
Dengan menggunakan intuisi, kamu tahu mana yang baik dan yang tidak untuk dirimu. Intuisi yang tinggi akan membantu kamu untuk tahu kapan harus berkata tidak pada hal-hal yang tidak kamu inginkan.
Cara Mengasah Intuisi
__
Mempercayai intuisi mungkin tidak selamanya benar. Tetapi, dengan mengikuti intuisimu, setidaknya kamu belajar untuk percaya dengan dirimu sendiri.
Referensi:
- David G. Myers. The Powers and Perils of Intuition. https://www.psychologytoday.com/us/articles/200211/the-powers-and-perils-intuition?collection=1074680
- Jeremy Sutton. What is Intuition and Why Is It Important? 5 Examples. https://positivepsychology.com/intuition/
- NSC. Intuition vs. Anxiety: What is Your Gut Telling You? https://nextstepcounselingchicago.com/intuition-vs-anxiety-what-is-your-gut-telling-you-and-should-you-trust-it/
Shabrina Ayuningtyas – Enggak susah berlarian kesana kemari dan tertawa untuk bahagia. Cukup lihat Riliv punya cerita kamu bisa bahagia. Disunting oleh Adismara Putri Pradiri, S.Psi., kandidat psikolog klinis.
Discussion about this post