Written by Syarifah Muadzah an INFJ, edited by Adismara Putri Pradiri, S.Psi.
Terapi Psikologi Kenakalan Anak – Anak-anak usia sekolah umumnya berada dalam proses perkembangan dalam aspek fisik, emosional, intelektual, dan sosial. Dalam tahap perkembangan tersebut, tak jarang anak mengalami hambatan atau bahkan melakukan perilaku yang keliru, yang dapat merugikan, baik untuk dirinya sendiri, maupun orang lain.
Perilaku yang dicerminkan dapat berupa perilaku yang positif dan perilaku yang negatif, salah satunya yaitu berupa perilaku kenakalan.
Kenakalan Anak yang Perlu Diperhatikan
Banyak sekali definisi ‘kenakalan’ yang berbeda antar orang tua. Mungkin Anda menganggap salah satu perilaku anak merugikan, padahal mungkin perilaku tersebut merupakan bentuk dari rasa ingin tahu anak yang wajar di usianya.
Menurut kamus psikologi yang diterbitkan oleh American Psychological Association, kenakalan anak atau juvenile deliquency merupakan perilaku ilegal atau melanggar hukum yang dilakukan oleh anak kurang dari 18 tahun dan dianggap kriminal oleh orang dewasa.
Beberapa contohnya adalah vandalisme, pencurian, kekerasan seksual, pembakaran, dan juga kekerasan fisik.
Jenis Kenakalan Anak
Dari psikologi sendiri mengenal istilah kenakalan anak sebagai conduct disorder dan oppositional defiant disorder.
Oppositional Defiant Disorder
Gangguan ini umumnya muncul dan terdiagnosa di masa kanak-kanak. Anak-anak dengan gangguan yang sering disebut ODD ini umumnya sulit berkooperatif, membangkang, dan cenderung menyerang teman sebaya, orang tua, guru, dan figur otoritas lainnya.
Beberapa teori yang menyebabkan munculnya ODD adalah:
- Dari segi teori perkembangan, permasalahan muncul sejak anak-anak berada pada usia balita karena bermasalah dengan sosok figur orang tua.
- Dari segi teori pembelajaran, beberapa gejala ODD merupakan dampak dari cara pendisiplinan figur-figur otoritas yang cenderung memenuhi kebutuhan sang anak dengan sikap membangkang dan juga tidak peduli.
Conduct Disorder
Conduct disorder merupakan gangguan perilaku ketika seorang anak memiliki perilaku antisosial atau melanggar norma yang berlaku.
Ciri-ciri perilaku anak juga cenderung tidak bertanggung jawab, seringkali kabur dari sekolah, mencuri atau merampas hak-hak orang lain, dan menyakiti fisik baik orang maupun hewan.
Penyebab dari gangguan ini dapat dilihat dari beberapa faktor, seperti:
- Gangguan otak
- Peristiwa traumatik
- Gen
- Kekerasan pada anak
- Kegagalan dalam akademik
- Masalah sosial
Terapi Psikologi untuk Kenakalan Anak
Tidak semua kenakalan anak membutuhkan terapi. Terkadang, komunikasi yang baik serta pengertian dari orangtua dapat mengatasi kenakalan. Namun, tidak jarang kenakalan anak bisa membuat orang tua atau guru kewalahan.
Berikut ini adalah jenis-jenis terapi psikologi kenakalan anak:
Family Therapy sebagai terapi psikologi kenakalan anak
Terdapat dua fokus terapi psikologi yang bisa diberikan sebagai terapi psikologi kenakalan anak, yaitu terapi yang berfokus pada keluarga, dan terapi yang berfokus pada anak dan perilakunya.
Karena, tidak dipungkiri bahwa interaksi antara orang tua dan anak, serta metode pengasuhan yang diberikan dapat menentukan perilaku anak ke depannya.
Family therapy diberikan untuk meningkatkan komunikasi dan interaksi antara orang tua dan anak. Dengan komunikasi dan interaksi yang baik, orang tua dapat mengerti apa yang diinginkan oleh anak, sehingga dapat lebih memahami antara satu sama lain.
Group Art Therapy
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wallin dan Duur, diketahui bahwa group art therapy dapat meningkatkan kemampuan belajar sosial dan emosional pada anak, serta dapat mengurangi kecenderungan agresivitas pada anak.
Oleh karena itu, art therapy merupakan terapi yang tepat untuk membantu mengurangi kecenderungan agresivitas pada anak, sehingga anak-anak yang mengalami agresivitas dapat menampilkan perilaku yang lebih positif dalam kehidupan sehari-harinya.
Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Melalui terapi kognitif dan perilaku, seorang anak diharapkan dapat belajar bagaimana memecahkan masalah, berkomunikasi, dan menangani stres dengan lebih baik. Ia juga dapat mempelajari bagaimana mengendalikan impuls dan kemarahan.
Dalam terapi ini, dapat diberikan teknik modelling yang dapat anak tiru, serta reinforcement agar dapat memberikan model dan penguatan berupa reward terhadap perilaku positif.
Peer Group Therapy sebagai terapi psikologi kenakalan anak
Melalui terapi ini, diharapkan anak dapat mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal yang lebih baik. Jenis terapi ini dipercaya dapat meningkatkan kemampuan psikomotor, kognitif, dan perkembangan industri pada anak usia sekolah.
Jangan Lupa, Orang Tua Pun Juga Perlu Menjaga Kesehatan Mental
Dalam menemani anak untuk berproses, tentu peranan orang tua sangat dominan.
Karena itu, orang tua yang sehat mental akan mendorong keberhasilan terapi dalam anak karena adanya dukungan yang luar biasa.
Jika Anda menghadapi banyak tekanan dan juga membutuhkan tempat bercerita dalam menemani anak Anda, tidak ada salahnya melakukan psychological check up dengan berkonsultasi kepada psikolog terdekat seperti Riliv.
Konsultasi Psikologis Anda di Sini
Disadur dari:
- American Psychological Association. Juvenile Deliquency. https://dictionary.apa.org/juvenile-delinquency
- John Hopkins Medicine. Conduct Disorder. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/conduct-disorder
- John Hopkins Medicine. Oppositional Defiant Disorder. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/oppositional-defiant-disorder
- Ambarsari, B. Tika; Fadhila, Raena Nur; Christiana, Ratih. (2017). Peer-group Counseling untuk Mengurangi Intensitas Munculnya Perilaku Cyberstalking pada Remaja. Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling (1), 118 – 125.
- Hanan, Fidia ; Basaria, Debora; Yanuar, Santy. (2018). Penerapan Group Art Therapy Bagi Anak-Anak Masa Pertengahan Yang Memiliki Kecenderungan Agresi Verbal. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni , 97 – 107.
Baca Juga:
Tips Pola Asuh Orang Tua Sesuai Usia