Aplikasi konseling – Tahukah Anda bahwa 3 dari 4 karyawan Anda mengalami stres pekerjaan? WHO menemukan pola tersebut dan lebih lanjut ternyata berdampak pada kesehatan karyawan dan produktivitas kerja. Di sinilah aplikasi konseling berperan besar untuk menjaga kesehatan mental karyawan maupun perusahaan Anda.
Memahami gejala stres karyawan
Produktivitas karyawan dapat terganggu karena stres yang disebabkan oleh:
- Beban kerja berlebih
- Tuntutan beradaptasi dengan jobdesc baru
- Pekerjaan tidak sesuai kemampuan
- Hubungan interpersonal karyawan bermasalah
- Tidak adanya dukungan untuk mengembangkan kemampuan karyawan
- Kurang otonomi
- Kurangnya apresiasi
Karyawan yang stres akan menunjukkan gejala seperti:
- Emosi yang kurang stabil
- Mudah marah
- Sulit berkonsentrasi
- Pekerjaan lambat atau tidak produktif (presenteisme)
- Sering cuti/absenteisme
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan?
Mungkin Anda berpikir “Itu bukan urusan saya”. Mari kita meninjau masalah ini dari perspektif perusahaan.
Productivity loss
Stres menyita energi karyawan untuk berpikir hal yang lain. Karyawan akan cenderung berusaha menyelesaikan ‘stres’ itu dibanding masalah lain.
Misalkan, karyawan tersebut mengalami stres yang diakibatkan oleh hubungan interpersonal buruk dengan karyawan lain. Maka karyawan tersebut akan lebih fokus menyelesaikan masalah interpersonal dibandingkan pekerjaan yang Anda berikan.
Anda tidak dapat “Berhenti memikirkan itu!” karena stres, pada dasarnya, adalah sebuah reaksi terhadap masalah.
Stres tidak akan hilang hingga masalah tersebut selesai atau dikelola dengan baik.
Ini berarti karyawan Anda akan bekerja lebih sedikit dari biasanya. Efisiensi kerja akan berkurang.
Jika setiap hari dia bisa mendedikasikan energi sebesar 80% kepada pekerjaan, mungkin dia hanya bisa mengeluarkan 40% energinya saja.
Tingkat cuti atau tidak masuk kerja karena kurangnya kondusifitas untuk menyelesaikan masalah tersebut. Berdasarkan sebuah survey, setiap harinya ada 1 juta karyawan absen karena stres di seluruh dunia.
Bahkan 60% tingkat absen rupanya memiliki penyebab yang sama: stres kerja.
Cost-related loss
Survey yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa gangguan mental yang berkaitan dengan pekerjaan menyebabkan masing-masing karyawan kehilangan 57% hari kerja per tahun.
Studi juga menunjukkan kerugian biaya yang diakibatkan oleh stres mencapai USD 125.000.000.000 hingga USD 190.000.000.000.
Biaya ini merupakan biaya pengeluaran langsung (biaya berobat, asuransi) maupun tidak langsung (produktivitas karyawan berkurang, absenteisme).
Lebih lanjut, stres juga berdampak langsung pada tingkat turnover karyawan. Studi menunjukkan apabila hal ini terjadi pada key employee atau karyawan terbaik, maka efek domino akan terjadi kepada karyawan yang lain.
Jika begini, tentulah perusahaan mengalami kerugian besar, bukan?
Bagaimana aplikasi konseling bisa membantu karyawan Anda?
Sebuah studi menunjukkan bahwa dari 80% orang yang mengalami stres di perusahaan, lebih dari setengahnya membutuhkan konseling karyawan dan layanan psikologis untuk membantu menangani stres.
Ya, karyawan Anda tidak menyerah pada keadaan, tapi mereka juga ingin mengatasi hal itu!
HR ternama dari Netflix, Patty McCord, menyatakan bahwa pemilik perusahaan seperti ANDA memiliki kekuatan untuk membantu mereka lebih baik.
“Tugas sebuah perusahaan bukanlah memperkerjakan orang. Justru mengingatkan bahwa ketika mereka masuk ke perusahaan tersebut, mereka memiliki kekuatan untuk merubah berbagai kondisi menjadi lebih baik.”
Konseling karyawan dengan psikolog bisa membantu mereka menemukan cara untuk mengatasi solusinya
Psikolog membantu karyawan untuk mengidentifikasi, menggali, dan menemukan solusi yang bisa mereka terapkan.
Karyawan juga terlatih untuk mengatasi masalahnya secara mandiri sehingga bisa menghadapi problem yang sama di kemudian hari.
Stres muncul sebagai reaksi saat menghadapi masalah. Tidak selama stres itu buruk, ada juga stres yang bisa meningkatkan kemampuan atau keahlian yang dimiliki. Namun selama hal tersebut tidak dapat dikelola, maka yang terjadi adalah sebaliknya.
Di sinilah psikolog bisa membantu karyawan memandang masalah dari sudut pandang berbeda. Dengan demikian karyawan bisa meminimalisir tekanan yang dihadapi. Psikolog juga tidak memaksakan saran, namun justru mendampingi karyawan untuk menemukan hal-hal yang bisa dilakukan sesuai kemampuan untuk menghadapi masalah.
Psikolog khususnya di bidang industri dan organisasi bekerja secara bottom up atau memandang dari karyawan hingga atasan. Hal ini bisa mendukung kebijakan yang diterapkan di perusahaan agar sesuai dengan kebutuhan karyawan.
Dengan aplikasi konseling Riliv for Company, Anda tidak perlu khawatir mencari psikolog dari luar
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program yang sangat lengkap sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda.
Referensi:
- https://www.businessnewsdaily.com/10162-industrial-organizational-psychology.html
- https://www.forbes.com/sites/stephaniedenning/2018/05/04/what-is-the-cost-of-stress-how-stress-is-the-business-worlds-silent-killer/#4199c37b6e06
- https://www.thebalancecareers.com/understanding-stress-and-how-it-affects-the-workplace-1919200
- https://www.helpguide.org/articles/stress/stress-in-the-workplace.htm
- https://www.stress.org/workplace-stress