Usia kanak-kanak merupakan usia yang istimewa, ya, Dear. Anak-anak dapat menyerap berbagai informasi di sekitar mereka dengan mudah. Perkembangan pada usia ini juga sangat berperan dalam menentukan karakter seseorang di masa mendatang. Salah satu karakter yang bisa dilatih sejak dini adalah rasa percaya diri. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui bagaimana menumbuhkan percaya diri pada anak.
Rasa percaya diri merupakan bagian yang sangat penting untuk menumbuhkan ketangguhan anak, sehingga ia tidak mudah minder saat mengalami kegagalan.
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri, anak-anak sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar, termasuk orang-orang terdekat mereka. Dalam hal ini, tentu saja peran orangtua menjadi sangat dibutuhkan.
Yuk, simak beberapa tips tentang cara menumbuhkan percaya diri pada anak berikut ini!
1. Cara pertama untuk menumbuhkan rasa percaya diri: Melatih anak, bukan mengaturnya
Memercayai anak untuk berperilaku mandiri dapat membuat ia lebih percaya diri (Photo by CDC on Unsplash)
Sebagai seseorang yang lebih tua, kita pasti memiliki keinginan untuk mengatur anak-anak, kan, Dear? Kita menganggap bahwa diri kita tentu lebih berpengalaman daripada mereka.
Akan tetapi, kita perlu mengingat bahwa tugas orangtua adalah mendukung tumbuh kembang anak dengan cara melatih, bukan mengatur atau bahkan memaksa.
Orangtua perlu belajar memercayai anak untuk melakukan sesuatu, seperti merapikan mainan, membereskan tempat tidur, atau membuat kerajinan tangan sendiri. Hal ini tidak berarti orangtua harus lepas tangan dari anak, loh, Dear! Orangtua tetap memiliki kewajiban untuk mengawasi dan siaga ketika anak membutuhkan bantuan.
Memercayai anak dengan tetap membimbing dan melatihnya akan membuat anak merasa dipercaya. Lambat laun, kegiatan ini juga bisa menumbuhkan kepercayaan anak terhadap dirinya sendiri.
2. Memberikan semangat kepada anak dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri mereka
Jangankan anak-anak, orang dewasa pun membutuhkan dorongan, motivasi, dan semangat, kan, Dear? Oleh karena itu, orangtua juga harus memberikan motivasi dan semangat kepada anak.
Jangan lupa untuk mengajarkan beberapa mantera sederhana seperti, “Aku bisa!” untuk melatih mereka agar mampu menyemangati diri sendiri pula.
Meskipun terdengar sederhana, tetapi pemberian semangat dari orangtua dapat membantu untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak, Dear. Apalagi jika anak juga sudah terlatih untuk menyemangati diri sendiri.
Hal ini dapat membuat mereka percaya diri jika suatu hari harus melakukan suatu kegiatan secara mandiri saat jauh dari orangtua.
3. Memberikan apresiasi atas usaha anak dan tidak hanya berorientasi pada hasil
Mengapresiasi usaha anak adalah hal yang penting untuk dilakukan (Photo by Guillermo Latorre on Unsplash)
Sebuah kegagalan yang mungkin terdengar sepele bagi orang dewasa bisa saja menimbulkan kesan mendalam bagi anak. Kepercayaan diri yang ia miliki juga bisa meredup ketika ia merasa belum berhasil melakukan suatu pekerjaan.
Ketika situasi ini terjadi, tugas kita sebagai orangtua adalah memberikan apresiasi atas usaha yang telah dilakukan oleh anak.
Apabila anak sedang mengalami kekalahan dalam lomba mewarnai yang ia ikuti, kita harus berusaha untuk mengatakan bahwa ia telah berusaha dengan sangat baik. Kita bisa memberikan pujian atas usaha tersebut.
Hal ini penting untuk dilakukan agar anak juga tumbuh dengan pola pikir yang tidak semata-mata berorientasi pada hasil. Anak juga akan lebih percaya diri untuk terus berusaha mencoba, mempraktikkan, dan meningkatkan kemampuan yang ia miliki.
4. Menunjukkan empati atas perasaan anak juga bisa membantu untuk menumbuhkan rasa percaya diri mereka
Orangtua perlu mengingat bahwa seorang anak juga bisa memiliki perasaan negatif yang mungkin membuat ia bingung untuk mengungkapkannya. Ketika hal ini terjadi, jangan takut untuk menunjukkan empati kita kepada anak, ya, Dear!
Dengan menunjukkan empati kita atas perasaannya, anak akan terlatih untuk menyadari bahwa perasaan tersebut merupakan suatu hal yang normal. Orangtua pun akan lebih mudah untuk membantu anak mengendalikan perasaannya.
Rasa sedih, marah, atau kecewa yang dimiliki oleh anak juga merupakan hal yang wajar, sama pentingnya dengan kebahagiaan yang mereka rasakan. Empati dan dukungan positif dari orangtua akan membantu anak untuk percaya akan dirinya sendiri dan siap untuk kembali bangkit.
5. Jangan ragu untuk memberikan perhatian dan mendengarkan pendapat anak
Berkomunikasi dan mendengarkan pendapat anak juga bisa meningkatkan kepercayaan dirinya (Photo by Alexander Dummer on Unsplash)
Bagaimana perasaan kita ketika tidak ada satu orang pun yang memperhatikan kita? Bagaimana perasaan kita ketika sedang mencoba untuk berpendapat, tetapi tidak ada yang mau menghargai pendapat tersebut? Tentu kita akan merasa sedih dan marah, kan, Dear?
Kurang lebih, seperti itu jugalah perasaan anak ketika orangtua tidak menunjukkan perhatian atas dirinya. Seringkali, orangtua tidak melihat adanya kepentingan untuk mendengarkan pendapat anak.
Padahal, memperhatikan dan mendengarkan pendapat anak akan membuat ia merasa dihargai. Orangtua bisa mulai membiasakan ini dengan mendengarkan perkataan anak secara saksama. Jika anak berkata bahwa ia memiliki suatu hal untuk dibicarakan, maka luangkanlah waktu sejenak untuknya.
Jalinan komunikasi yang baik antara orangtua dengan anak juga penting untuk dilatih. Hal ini bertujuan untuk mendekatkan hubungan interpersonal, sehingga orangtua dan anak dapat saling memahami satu sama lain.
Agar membuat anak merasa lebih nyaman, orangtua juga bisa membagikan perasaan serupa yang pernah dialami, lho! Contohnya, ketika anak merasa sedih, orangtua dapat mengatakan bahwa mereka juga pernah merasa sedih.
Ungkapan ini bisa diiringi dengan menceritakan solusi dari orangtua ketika mengalami hal tersebut, sehingga anak mengetahui sikap yang sebaiknya diambil.
Dengan menyadari bahwa ia didengarkan, anak juga akan mulai merasa aman untuk mengomunikasikan permasalahan kepada orangtua. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak positif di kemudian hari kan, Dear? Selain itu, kedekatan antara orangtua dengan anak juga bisa terjalin lebih akrab.
Itulah lima cara menumbuhkan percaya diri pada anak yang bisa diterapkan. Orangtua juga boleh berkonsultasi dengan profesional, seperti psikolog, tentang upaya lain yang bisa meningkatkan kepercayaan diri anak.
Konsultasi akan membantu orangtua untuk mengetahui potensi anak di waktu yang lebih awal. Apalagi saat ini, akses psikolog bisa dengan mudah didapatkan melalui aplikasi Riliv dan konsultasi bisa dilakukan secara daring!
Peran orangtua dan lingkungan sekitar memang sangat dibutuhkan agar anak dapat berkembang secara optimal, terutama dalam hal kepercayaan diri ini, Dear.
Seorang anak yang rasa percaya dirinya telah terpupuk sejak kecil tentu akan tumbuh dewasa dengan pikiran dan perasaan yang lebih baik.
Referensi:
- Greene, L. (n.d.) 4 Small Ways to Build Confidence in Kids. Child Mind Institute. Disadur dari https://childmind.org/article/4-small-ways-to-build-confidence-in-kids/
- Markam, L. (2015). 12 Ways to Raise a Competent, Confident Children with Grit. Psychology Today. Disadur dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/peaceful-parents-happy-kids/201506/12-ways-raise-competent-confident-child-grit