Masalah di tempat kerja – Seberapa menakjubkannya Anda dan karyawan, tentunya masalah di tempat kerja selalu berpotensi untuk menghambat kinerja dan produktivitas kerja.
Belum lagi jika berujung pada konflik interpersonal maupun ancaman seperti bullying.
Ini tentu merugikan bagi perusahaan juga dalam jangka panjang.
Pada kondisi seperti ini, apakah HR berperan untuk menerima curhat masalah di tempat kerja?
Riliv for Company sebagai solusi masalah di tempat kerja akan memaparkan peran Anda sebagai HR menjadi tempat curhat, apakah tepat atau tidak?
Yang pasti, rekan kerja bukanlah tempat curhat terbaik untuk masalah di tempat kerja
Anda memiliki masalah dan beban kerja yang cukup banyak. Apalagi Anda tidak hanya mengelola 1-2 karyawan namun 1 perusahaan.
Sangat wajar jika Anda mungkin tidak dapat fokus pada 1-2 masalah karyawan saja.
Namun ada alasan kenapa Anda menjadi tempat bercerita untuk masalah di tempat kerja.
Secara alamiah, karyawan akan lebih memilih bercerita kepada rekan kerja. Namun, rekan kerja bukanlah sahabat sejati karyawan. Mereka memiliki tujuan pencapaian karir.
Bisa jadi, rekan kerja akan membocorkan keluhan karyawan. Mungkin intensi baik, tetapi belum tentu atasan bisa menerima.
Bisa jadi, rekan kerja bukanlah teman yang suportif bahkan bisa menjegal karyawan.
Inilah kenapa karyawan lebih nyaman bercerita kepada Anda sebagai HR.
Ajak karyawan menggunakan layanan keluhan HR
Photo by Fauxels on pexels
Masalah muncul ketika karyawan tidak dapat dengan bebas menghubungi HR untuk menceritakan masalahnya.
HR bisa membantu memfasilitasi seperti layanan curhat atau pun keluhan melalui fitur digital.
Dengan begini, Anda tidak akan tampak seperti sekadar teman, tetapi menjembatani keluhan karyawan secara profesional.
Bisa juga Anda menjadikan layanan ini sebagai layanan wajib di kantor, lho.
Fokus pada 5W1H
Beberapa karyawan mungkin hanya butuh didengarkan, tetapi Anda bisa mengarahkan mereka untuk berorientasi pada solusi yang praktis.
Ini karena masalah mereka mungkin dapat terjadi pada karyawan lain. Maka masalah ini bisa menjadi awal pembentukan kebijakan yang dapat mencegah masalah serupa di kemudian hari.
Salah satunya adalah menggali masalah tersebut dalam bentuk 5W1H.
Anda bisa juga menanyakan apa sistem yang salah sehingga dapat diperbaiki di kemudian hari.
Jika masalah terus berlangsung secara pribadi
Ada beberapa masalah pribadi yang terus berlangsung seperti favoritism atau bullying. Jika Anda sudah berusaha mengelola peraturan untuk mencegah kondisi tersebut, maka Anda bisa memberikan layanan konsultasi psikologi untuk karyawan.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Sumber:
- https://toughnickel.com/business/How-to-Address-Employee-Complaints
Ditulis oleh Avifa Khairunisa.
Baca juga:
Burnout dan Stres Kerja Karyawan, HR Bisa Bantu Apa?