Persiapan Curhat ke Psikolog – Ketika kamu sudah memiliki keberanian untuk bertemu dengan psikolog, selamat! Kamu sudah berada satu tahap lebih maju untuk mencintai diri sendiri. Pada akhirnya, kamu berani untuk menunjukkan keresahan yang dipendam selama ini yang nyatanya tidak baik bagi mentalmu. Agar lebih maksimal, kamu perlu melakukan beberapa persiapan sebelum curhat ke psikolog.
Persiapan yang matang diperlukan agar sesi curhatmu tidak ada yang terbuang sia-sia. Agar tujuan curhat dapat tercapai, kamu dapat melakukan hal-hal di bawah ini sebagai persiapan sebelum curhat ke psikolog. Yuk, disimak!
1. Target menjadi persiapan curhat ke psikolog paling dasar
Apakah tujuanmu hanya sekedar curhat untuk meluapkan emosi? Atau kamu ingin diberi solusi dari masalahmu? Penting untuk memikirkan apa yang sebenarnya ingin kamu peroleh dari psikolog sehingga perubahan yang signifikan bisa terjadi.
2. Siapkan list hal-hal yang ingin disampaikan
Photo by Suzy Hazelwood from Pexels
Mambawa list yang ingin kamu sampaikan akan sangat membantu. Sebab, kamu sudah memiliki gagasan yang jelas tentang hal yang spesifik yang ingin kamu diskusikan. Buat list beberapa hari sebelum kamu datang ke psikolog. Jangan mendadak karena kamu harus menulis dengan teliti dan tenang.
Dalam satu sesi, biasanya konseling dilakukan selama 50 menit. Ini tergantung kebijakan masing-masing psikolog yang kamu datangi. Oleh karena itu, kamu harus sudah tau dengan jelas apa yang kamu alami dan waktu curhat tidak habis dengan sia-sia.
3. Lawan rasa takut juga jadi persiapan curhat ke psikolog yang tak kalah penting
Bagi beberapa orang, pergi ke psikolog merupakan hal yang menakutkan. Terkadang, banyak yang sudah bertemu dengan psikolog namun tidak benar-benar membuka diri. Padahal, kamu tidak perlu takut karena kamu tidak sendirian.
Menjadi terbuka memang tidak mudah bagi sebagian orang. Dan bagi yang pertama kali, merasa ‘telanjang’ ialah perasaan yang wajar. Kamu bisa mempersiapkan diri dengan mindset “aku harus bisa bekerja sama dan menjadi diri sendiri”.
Saat kamu mulai bisa beradaptasi, kamu akan mulai menikmati obrolan saat sesi curhatmu. Psikolog adalah orang yang profesional, maka apapun yang kamu ceritakan hanya akan menjadi rahasia kalian berdua.
Oleh karena itu, jangan takut untuk membuka diri dan menceritakan apa yang sedang kamu rasakan. Jangan menutup-nutupi karena takut merasa terhakimi atau dipandang negatif. Ingat, tujuan psikolog hanya ingin membantu kamu agar memberikan solusi yang tepat.
4. Persiapkan diri kamu untuk menjawab pertanyaan dasar yang biasanya diajukan oleh psikolog
Photo by Tima Miroshnichenko from Pexels
Seperti interview lamaran kerja, kamu juga perlu mempersiapkan jawaban yang tepat agar psikolog dapat mengetahui permasalahan secara spesifik. Nah, pertanyaan dasar ini juga dapat menjadi pedomanmu ketika benar-benar clueless dengan apa yang harus kamu ceritakan nantinya.
Persiapan diri membantumu agar dapat mengemukakan jawaban dengan baik. Berikut adalah pertanyaan dasar yang biasa diajukan oleh psikolog saat konsultasi:
- Apa yang membawa kamu kesini?
- Masalah dari sudut pandangmu
- Bagaimana perasaan kamu biasanya jika mengalami masalah ini?
- Apa yang membuat masalahmu jauh lebih baik?
- Bagaimana kamu menggambarkan suasana hati kamu secara keseluruhan?
- Apakah yang kamu harapkan dari proses konseling ini?
- Apa yang diperlukan untuk membuat kamu merasa bahagia dan puas?
5. Jurnal harian juga jadi persiapan curhat ke psikolog yang patut dipersiapkan
Journaling atau menulis jurnal harian merupakan sebuah alat untuk mengatasi stres. Jurnal harianmu merupakan tempat untuk mengekspresikan diri, perasaan, maupun pikiran yang kamu sedang rasakan.
Kalau kamu memiliki jurnal harian, kamu dapat membawanya ke psikolog. Hal ini dapat membantu psikolog melihat pola serta perasaan yang sedang kamu alami melalui tulisan. Ini menjadi poin penting jika kamu sulit membuka diri atau sekedar mengekspresikan perasaanmu secara lisan.
Atau terkadang, mungkin saja kamu lupa atau ada momen yang sebenarnya penting namun terlewatkan. Misalnya, kejadian apa yang benar-benar membuat kamu triggered di masa lalu. Dengan membawa jurnal, kamu akan mudah mengingatnya kembali.
Hal-hal di atas wajib kamu perhatikan saat hendak menemui psikolog. Namun, jika kamu tidak punya banyak waktu dan ingin melakukan konseling secara online, kamu bisa memanfaatkan aplikasi psikolog online Riliv. Dengan dibantu tenaga profesional, kamu dapat terbantu dalam menangani masalah mental yang sedang dihadapi.
Referensi:
- Scott, Ellen. 2017. How to Prepare for Your First Therapy Session. Retrieved from Metro.co.uk: https://metro.co.uk/2017/10/30/how-to-prepare-for-your-first-therapy-session-7037497/
- O’Grady, Dennis. 2018. 10 Introductory Questions Therapists Commonly Ask. Retrieved from PsychCentral: https://psychcentral.com/blog/10-introductory-questions-therapists-commonly-ask/