Pengaruh Menangis Saat Hamil – Saat hamil, Ibu mengalami tidak hanya perubahan fisik dari luar tapi juga ada perubahan di dalam, yaitu produksi hormon yang berbeda. Ibu jadi lebih sensitif serta emosional dan hal itu wajar terjadi.
Sudah seperti gizi yang Ibu makan berpengaruh pada pertumbuhan bayi, emosi yang Ibu rasakan pun bisa dirasakan sang bayi. Saat Ibu menangis pun bayi akan merasakannya.
Inilah 5 pengaruh menangis saat hamil yang akan dirasakan sang bayi:
1. Pengaruh menangis saat hamil buat bayi gelisah setelah lahir
Kehamilan adalah pengalaman yang komplit, ada bahagia dan ada perjuangannya. Bila ingin lebih realistis, kehamilan bisa bikin stres juga. Stres yang biasa tak akan berpengaruh apa-apa pada bayi.
Namun, bila kamu memiliki stres dan kecemasan yang parah, tentu hal ini akan membuat tubuh memproduksi hormon kortisol yang lebih banyak. Hormon ini bisa disalurkan ke bayi melalui plasenta.
Bayi yang terekspos hormon kortisol saat di dalam rahim akan mengalami kegelisahan saat nanti lahir.
2. Depresi saat dewasa
Mengalami depresi memang wajar saat hamil. Banyak wanita mengalaminya yakni setidaknya 10 % wanita hamil mengalami depresi.
Depresi saat hamil bisa sangat berpengaruh pada bayi di kehidupannya nanti. Bayi yang lahir dari Ibu yang secara klinis mengalami depresi ternyata akan mengalami depresi juga saat Ia nanti dewasa.
3. Masalah emosional pada masa kanak-kanak juga pengaruh menangis saat hamil
Pengaruh menangis saat hamil pada bayi yang ketiga adalah masalah emosional pada masa kanak-kanak. Hal ini kemungkinan terjadi pada bayi yang ibunya merasa tidak senang saat hamil.
Sudah banyak terbukti bahwa Ibu yang tidak merasakan ikatan pada bayi yang bahkan belum lahir akan membuat masalah emosional pada masa kanak-kanak sang bayi.
Baca Juga:
Pengasuhan Demokratis: Anak Bebas Tentukan Pilihan
4. Berat badan yang ringan saat lahir
Pengaruh menangis saat lahir yang keempat adalah berat badan bayi yang ringan saat lahir. Hal ini akan terjadi pada bayi yang Ibunya merasakan stres pada saat kehamilan.
Maka dari itu, direkomendasikan pada semua Ibu untuk bisa mengetahui trigger emosi dan cara handle-nya yang benar untuk kebaikan Ibu dan juga sang bayi.
5. Bayi baik-baik saja
Dengan semua perubahan secara mental dan fisik, akan sangat mustahil untuk berharap Ibu tidak alami stres saat hamil. Semua Ibu mengalaminya namun dengan tingkat stress berbeda.
Mengalami hari yang tidak baik namun masih dalam batas wajar tidak akan mempengaruhi apapun pada bayi saat kehamilan maupun saat nanti lahir.
Kesimpulan
Kehamilan adalah saat yang amat ditunggu-tunggu, terutama bagi keluarga baru. Saat hamil, semua kebutuhan janin harus terpenuhi. Tidak hanya gizi namun juga emosi. Bonding antara Ibu dan bayi sudah terjadi bahkan sejak saat Ia masih dalam rahim. Saat Ibu senang atau menangis, bayi juga merasakannya.
Seringnya Ibu menangis saat hamil sedikit banyak berpengaruh pada perkembangan emosi anak nantinya. Ada yang hanya terjadi pada saat lahir saja namun ada juga yang sampai terasa hingga dewasa pengaruhnya. Untuk melahirkan bayi yang sehat secara fisik dan mental, Ibu diharapkan untuk bisa mengatur emosi dan disarankan melakukan hal-hal yang membahagiakan.
Namun, hal tersebut tidak realistis. Maka, wajar bila Ibu mengalami stress. Saat stress melanda, bantuan dari psikolog profesional adalah solusi yang tepat. Ibu bisa install Riliv, aplikasi konseling online yang siap mendengarkan curhat Ibu kapan dari dari mana pun!
Referensi:
- C, Sameer. Are You Crying Uncontrollably During Your Pregnancy? Here’s What’s Going Wrong. theasianparent.com
- Mrunal. (2019). Crying during Pregnancy: How It Affects Your Baby. firstcry.com
Ditulis oleh Uyo Yahya
Baca Juga:
6 Hal yang Kamu Rasakan Saat Homesick: Menelfon Orang Tua Saja Tak Cukup