Arti Obsesi – Gangguan kejiwaan merupakan suatu penyakit dan tentu saja bukan hal yang memalukan. Yuk simak cara Katie berterus terang tentang depresi dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) yang dialaminya!
Menjadi lebih terbuka
Katie memutuskan untuk lebih terbuka mengenai gangguan kejiwaannya, contohnya saat ia lebih memilih mengatakan bahwa ia mengkonsumsi Sertraline daripada Antidepresan untuk memberi tahu nama lain obat tersebut, sehingga orang lain bisa mendapat pengetahuan baru tentang depresi.
Baca juga: Emotional Intelligence: Apa Itu dan Bagaimana Karakteristiknya?
Jelaskan arti obsesi pada orang di sekitarmu
Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD), yang juga dialami Katie, pun sering dipahami tidak sesuai dengan arti obsesi. Orang-orang menganggap bahwa OCD adalah sebuah ciri-ciri dari seseorang, seperti menyukai kerapian dan keteraturan. Namun, ketika ada seseorang yang selalu menggunakan penggaris saat menggambar agar hasilnya rapi, orang itu tidak seharusnya berkata, “itu adalah OCD ku”. Karena itu bukan OCD.
Dalam pengalaman Katie, ia senang jika segala sesuatu terlihat rapi dan tertata. Tapi hal itu bukan karena OCD yang dialami Katie, melainkan karena kepribadiannya. Katie adalah pribadi yang rapi dan tertata.
Walaupun masih banyak yang memahami hal tersebut sebagai OCD, kamu bisa kok memperbaikinya. Jangan ragu untuk memberi koreksi!
Baca juga: Pernikahan yang Tidak Bahagia: Tetap Tinggal atau Tinggalkan?
Beri penjelasan arti obsesi di balik gangguan kejiwaan yang kamu alami!
Orang yang mengalami OCD memiliki obsesi tertentu yang mendasari berbagai hal, seperti seringkali membersihkan tangan, mengecek sesuatu, dan lain sebagainya. Arti obsesi adalah pikiran yang selalu mempengaruhi seseorang untuk melakukan suatu hal.
Katie memiliki pengalaman seperti ketika ia sedang menyetir, ia selalu mendapat bayangan tentang kecelakaan, sehingga ia mengecek roda dan kaca spionnya berulang kali. Setelahnya, Katie menangis hebat karena tidak bisa mengontrol dirinya sendiri atas obsesi tersebut.
Nah, jika kamu pernah mengalami seperti apa yang dialami Katie, kamu bisa coba menjelaskan obsesi apa yang kamu miliki hingga kamu berulang kali melakukan hal itu. Dengan begitu, orang lain akan lebih memahamimu.
Baca juga: Survivor Day: Karena Tak Hanya Satu Jiwa yang Tersakiti
Tunjukkan bahwa yang terlihat bukan segalanya
OCD dapat digambarkan sebagai gunung es. Bagian atas yang terlihat adalah yang selama ini diketahui, seperti berulang kali mencuci tangan, sering mengecek atau membersihkan sesuatu.
Namun dibawahnya, bagian yang tidak terlihat, ada arti obsesi yang sesungguhnya, seperti takut terkontaminasi, takut menyakiti orang lain, atau takut sesuatu yang buruk akan terjadi.
—
Mulai sekarang cobalah untuk berterus terang, karena dengan begitu kamu bisa membuat orang lain mengerti keadaanmu dan dapat menghapus stigma tentang gangguan kejiwaan di masyarakat.
Kalau kamu masih ragu untuk cerita pada yang lain, coba ceritakan saja pada psikolog yang pasti akan sangat mengerti keadaanmu. Kamu tidak perlu repot mencari kesana kemari, kok! Dengan aplikasi konseling online Riliv, kini konsultasi psikologi dengan psikolog bisa melalui handphonemu! Cukup satu sentuhan, hidup bebas dari masalah pribadi ada di tanganmu.
Disadur dari:
- https://www.time-to-change.org.uk/blog/mental-illness-still-massively-misunderstood
- https://kbbi.web.id/obsesi
Translated and modified by Isti Zharfiesyah Putri. Amazed by the reflection of lights on a river.
Baca juga:
Berbagai Dampak Pola Asuh Orang Tua, Yuk Kenali!
Discussion about this post