• Mental Health
    • Relationship
    • Family Life
    • Personal Growth
    • Theraphy
    • Psychology
  • Story
  • Event
  • Featured
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Mental Health
  • Story
  • Event
  • Featured

Bukan Hanya Perceraian, Ini 4 Akibat Broken Home Pada Psikologis Anak

by Riliv Story Admin
24 Feb 2023
in Divorce and Single Parenthood, Family
gambaran perubahan emosi anak akibat broken home
585
SHARES
3.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Akibat Broken Home – Banyak yang berfiri, broken home adalah kondisi rumah yang menjadi tidak lengkap karena ada perceraian. Padahal, ada banyak faktor yang bisa menimbulkan kondisi ini. Dan anak, selalu menjadi korban pertama tidak peduli berapapun usia mereka. Entah balita maupun beranjak dewasa, perpisahan kedua orangtuanya tentu memberi pengaruh, bahkan bisa merusak kondisi psikologis anak. Lalu apa aja sih, dampak broken home pada anak? 

Mengenal Broken Home, Jenis dan Penyebabnya

Sebelum kita belajar tentang dampak psikologisnya broken home pada anak, kita perlu tahu dulu nih. Apa sih, sebenarnya yang disebut dengan broken home? 

Menurut Kamus Besar Psikologi, broken home didefinisikan sebagai gambaran dari keluarga yang retak atau kondisi rumah tangga berantakan dan bisa dilihat dari 2 aspek yaitu saat struktur keluarga tidak lagi utuh karena kepala keluarga meninggal dan/atau bercerai, atau struktur keluarga memang tidak lagi utuh karena berbagai macam hal.

Related Post

kepribadian menurut urutan kelahiran

Fakta Tentang Kepribadian Menurut Urutan Kelahiran!

June 16, 2023
istirahat hari libur

Istirahat yang Tepat di Hari Libur, Bukan Hanya Tidur Seharian!

December 27, 2022

Dari definisi tersebut, kita bisa pahami bahwa broken home tidak hanya datang dari perceraian, dan bahkan juga tidak dilimitasi karena adanya konflik dan pertengkaran. Namun definisi tersebut bisa semakin meluas dengan merujuk pada kondisi kurangnya kasih sayang dan komunikasi diantara anggota karena berbagai macam hal.

Kriteria Keluarga Broken Home

Wiliam J. Goode mengemukakan bentuk atau kriteria dari keretakan dalam keluarga (broken home) yaitu:

  • Ketidaksahan : Merupakan keluarga yang tidak lengkap karena ayah (suami) atau ibu (istri) tidak ada dan kerenanya tidak menjalankan tugas atau perannya seperti yang telah ditentukan oleh masyarakat.
  • Pembatalan, perpisahan, perceraian dan meninggalkan : Terputusnya keluarga disini disebabkan karena salah satu atau kedua pasangan memutuskan untuk saling meninggalkan dan berhenti melaksanakan kewajiban perannya.
  • Keluarga selaput kosong : Anggota-anggota keluarga tetap tinggal bersama namun tidak saling berkomunikasi atau bekerjasama dan gagal memberikan dukungan emosional satu sama lain.
  • Ketiadaan seseorang dari pasangan karena hal yang tidak diinginkan : Keluarga pecah karena suami atau istri meninggal, dipenjara, atau terpisah dari keluarga karena peperangan, depresi, atau malapetaka lain.
  • Kegagalan peran penting yang tidak diinginkan : Masalah ini dapat berupa penyakit mental, emosional atau badaniah yang parah yang dapat menyebabkan kegagalan dalam menjalankan peran utama.

Akibat Broken Home bagi Psikologis Anak

Menurut psikolog Robert S. Feldman, disfungsi yang terjadi pada keluarga (broken home) bisa memberikan dampak negatif dalam perkembangan anak-anak baik sebagai individual maupun masyarakat sosial karena tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia berdasarkan konsep teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow. 

Itu kenapa kemudian keadaan psikologis anak-anak akan terganggu karena mengalami tekanan berupa stress sebagai respon fisik ataupun psikis atas kondisi keluarga yang tidak nyaman dan tertekan atas kondisi kelurga yang tidak dapat dikendalikannya.

Berikut ini adalah beberapa contoh masalah psikologis pada anak sebagai akibat dari broken home.

1. Kecemasan

Kecemasan adalah reaksi paling umum dengan ditandai oleh perasaan khawatir, tegang, dan takut. Munculnya permasalahan psikologis ini diakibatkan karena munculnya perpisahan orang tua yang memengaruhi kondisi emosional anak dimana sosok yang orang tua dan rumah sebagai tempat berlindung sudah tidak berfungsi sehingga anak mudah merasa tidak dicintai yang mengakibatkan munculnya perasaan cemas.

2. Kemarahan dan Agresi

Saat stress melanda akibat kondisi keluarga yang tidak berfungsi dengan baik, reaksi umum lainnya yang akan muncul adalah amarah dan perilaku agresi seperti menyakiti orang lain baik secara fisik ataupun lisan. Anak cenderung merasakan berbagai macam emosi negatif dengan kondisi keluarganya dan mengalami kesulitan untuk memahami serta mengendalikannya. Akibat dari itu, perilaku agresi muncul sebagai bentuk pelampiasannya.

3. Apati atau Depresi

Bentuk respon lainnya terhadap stress yang mungkin terjadi adalah bentuk penarikan diri atau yang biasa dikenal dengan istilah apati. Biasanya hal ini muncul sebagai bentuk ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi situasi yang tidak bisa diatasi hingga memutuskan untuk menyerah dalam kemurungan.

Jika hal ini terus menerus dibiarkan, maka anak bisa mengalami depresi. Seperti yang disampaikan oleh psikolog Robert S. Feldman, depresi merupakan hal yang sangat wajar kemunculannya jika seseorang merasakan kesedihan yang datang dari pengalaman mengecewakan dalam hidupnya. Namun hal ini bukan berarti bisa dianggap remeh. Karena pada dasarnya depresi yang parah dan berlangsung dalam waktu lama, bisa membuat anak merasa tidak berharga, sehingga kehilangan selera makan, dan keinginan untuk hidup.

Jika anak menunjukkan gejala depresi, secepat mungkin bisa minta bantuan psikolog profesional dari riliv untuk dibantu mengontrol emosi negatifnya sehingga tidak menjadi pemicu kesedihan yang mendalam berujung depresi.

Konseling Sekarang

4. Gangguan Kognitif

Ketika anak mengalami stress yang cukup parah, hal ini akan berdampak dengan adanya gangguan kognitif pada masa perkembangan dimana anak akan kesulitan untuk  berfikir, menganalisis, dan mengorganisir pikirannya secara logis. Tentu hal ini bisa berdampak pada akademiknya sehingga proses belajarnya akan terganggu.

5. Gangguan Psikofisiologis

Gangguan psikofisiologis merupakan masalah medis yang biasanya dipengaruhi karena interaksi dan kesulitan psikologis, emosional, juga fisik. Gangguan ini bisa menyebabkan masalah fisik lainnya seperti tekanan darah tinggi dan penyakit kepala lainnya. Sedangkan pada ranah psikologis, tingkat stress tinggi bisa membuat anak memiliki pandangan yang kurang objektif akan hal-hal disekitarnya seperti memandang besar kritikan kecil dari seorang teman. 

Disadur dari :

  1. https://www.thenews.com.pk/magazine/you/76974-the-effect-of-a-broken-family
  2. http://www.allresearchjournal.com/archives/2017/vol3issue2/PartG/3-2-106-798.pdf
  3. https://studyhippo.com/essay-the-causes-and-effects-of-a-broken-family/

Translated and modified by Ralin Pramasuri Arta Meisa. Someone who attempts to enlighten people the most.

Tags: akibat broken homeakibat ceraianak broken homedampak psikologis anak broken homedampak psikologis anak korban perceraian
Share234Tweet146Send
Riliv Story Admin

Riliv Story Admin

Riliv Story Admin adalah tim editor dari Riliv yang mengkurasi dan mengelola seluruh konten di Riliv Story. Kami senang menjelajahi ide-ide baru dan berkolaborasi, mari bekerjasama untuk membangun kesehatan mental yang lebih baik. Contact us @riliv

Related Stories

kepribadian menurut urutan kelahiran

Fakta Tentang Kepribadian Menurut Urutan Kelahiran!

by Radyastuti Soebroto
June 16, 2023
0

Kepribadian menurut urutan kelahiran - Anak pertama biasanya cenderung tegas...

istirahat hari libur

Istirahat yang Tepat di Hari Libur, Bukan Hanya Tidur Seharian!

by Adismara Putri Pradiri, S.Psi.
December 27, 2022
0

Istirahat Hari Libur - Hari libur, siapa yang tak menyukainya?...

ilustrasi keluarga menonton film di Hari Natal

8 Film Natal Seru Ini Cocok Ditonton Bersama Keluarga, Lho!

by Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
June 9, 2023
0

Film Natal - Sebentar lagi, libur Natal akan tiba, nih!...

psikologis natal keluarga

Ini Manfaat Psikologis Merayakan Natal dengan Keluarga!

by Adismara Putri Pradiri, S.Psi.
December 25, 2022
0

Psikologis Natal Keluarga - Natal senantiasa menjadi salah satu hari...

Load More

PT. RIliv Psikologi Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Mental Health
    • Relationship
    • Family Life
    • Personal Growth
    • Theraphy
    • Psychology
  • Story
  • Event
  • Featured

PT. RIliv Psikologi Indonesia