“Aku merasa insecure. Pusing banget dengan kehidupan remaja. Belum siap jadi dewasa,” Ya. Usia remaja merupakan saat-saat yang istimewa, tetapi juga serba dipenuhi dilema.
Di usia remaja, sering kali kita sudah dianggap cukup mampu untuk mengerjakan beberapa tugas layaknya orang dewasa, padahal mental kita belum cukup matang. Kita juga mulai berproses mencari jati diri dan tujuan hidup.
Sebagai remaja pula, kita pun dihadapkan pada berbagai kondisi di tengah ketidaksiapan mental kita. Mulai dari masalah teman sebaya, keluarga, ataupun dalam lingkup yang lebih luas, seperti sekolah atau masyarakat. Ditambah lagi dengan adanya perubahan hormon.
Berbagai pergolakan batin di masa remaja itu pun akhirnya tak jarang memunculkan rasa insecure. Apakah kamu pernah mengalaminya, Dear?
Yuk, kita pelajari bersama-sama tentang rasa insecure pada remaja!
“Kenapa aku bisa merasa insecure sebagai remaja?”
Penyebab munculnya rasa insecure pada remaja bisa berbeda-beda, Dear! Bahkan terkadang, cukup sulit untuk benar-benar memetakan serta mengetahui dengan pasti tentang penyebab insecurity pada remaja.
Hal ini disebabkan oleh perilaku remaja yang terkadang memilih untuk tidak menceritakan suatu masalah kepada orang-orang terdekatnya, seperti keluarga.
Beberapa penyebab insecurity pada remaja di antaranya yaitu masalah pendidikan, seperti nilai akademik, gagal mencapai suatu prestasi, hingga merasa gagal memenuhi ekspektasi orangtua.
Ada pula permasalahan yang disebabkan oleh kondisi sosial, seperti merasa tidak punya teman untuk berbagi cerita, ditolak oleh lingkungan sosial, kurang populer, mengecewakan orang-orang terdekat, hingga persoalan body shaming dan beauty standard yang sedang marak terjadi.
“Apakah rasa insecure ini berbahaya?”
Insecurity pada remaja memang sering terjadi dan memang wajar apabila mengingat bahwa masa tersebut memang masa yang tidak stabil.
Namun, apabila kita tidak memiliki coping mechanism serta coping strategy yang baik, insecurity ini bisa jadi berbahaya, loh! Bahkan bisa bertahan hingga masa dewasa awal.
Dampak jangka pendeknya, sebagai remaja, kita jadi sulit tidur, mudah marah, menarik diri dari pergaulan, mengalami kecemasan, dan depresi. Hal-hal tersebut merupakan efek yang banyak terjadi di kalangan remaja.
“Kalau aku merasa insecure, apa yang bisa kulakukan untuk menolong diriku sendiri?”
Bagaimana cara menolong diri sendiri saat merasa insecure? (Photo by Elle Cartier on Unsplash)
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menolong diri sendiri ketika rasa insecure menyerang. Di antaranya:
1. Meyakinkan diri bahwa tidak apa-apa merasa takut. Kemudian, cobalah untuk mengendalikan diri
Sebagai remaja, kita tentu sering berhadapan dengan situasi baru yang kurang menyenangkan dan membuat kita cemas.
Seperti ketika kita mengikuti sebuah kegiatan tertentu dan bertemu orang-orang baru. Kita jadi merasa kecil dan insecure ketika melihat orang lain yang kelihatannya jauh lebih keren. Akhirnya, kita jadi takut untuk memulai perkenalan dan sulit beradaptasi dengan lingkungan baru.
Nah, kalau situasi seperti ini terjadi, kita perlu meyakinkan diri bahwa perasaan insecure yang kita rasakan itu wajar. Rasa canggung yang muncul juga wajar. Namun, jangan sampai kita mau dikendalikan oleh perasaan tersebut.
Kita bisa coba untuk menenangkan diri sejenak. Setelah itu, coba pikirkan tentang hal-hal yang biasa kita lakukan saat sedang merasa enjoy.
Ketika bersama teman dekat, misalnya, kita bisa jadi orang yang kocak, tapi tetap bersahabat. Nah, kita bisa coba untuk membawa sikap tersebut ke kondisi saat ini. Hilangkan pikiran-pikiran aneh di kepala.
Setelah itu, kita bisa bersikap seolah-olah kita percaya diri, hingga kita lupa kalau sebenarnya kita sedang gugup, cemas, dan nervous. Hal ini bisa kita lakukan dengan membangun obrolan ringan bersama satu atau dua orang dulu.
2. Kenali penyebab munculnya insecurity tersebut
Rasa insecure bisa muncul karena berbagai penyebab. Untuk bisa menghadapinya dengan baik, kita tentu perlu tahu tentang penyebab kemunculannya terlebih dahulu, kan?
Kita bisa mulai menuliskan catatan harian tentang kejadian dan perasaan kita setiap harinya. Kegiatan ini bermanfaat untuk membantu kita mengenali penyebab kemunculan rasa insecure.
Setelah mengenali penyebab munculnya rasa insecure, pasti kita jadi lebih mudah untuk menentukan strategi dalam menghadapinya, kan?
3. Membangun komunikasi dengan orang-orang terdekat juga penting untuk dilakukan
Ketika kita sudah mengetahui masalah dan penyebab kemunculan rasa insecure, penting juga, nih, untuk mengomunikasikan hal tersebut kepada orang-orang terdekat. Bisa diceritakan kepada keluarga atau teman-teman dekat kita.
Kenapa hal ini penting? Karena sering kali, kita kesulitan untuk melihat diri kita secara objektif, jadi kita butuh bantuan sudut pandang dari orang lain dalam memberikan penilaian tersebut.
Selain itu, membangun komunikasi dan menceritakan masalah kepada orang-orang terdekat juga bisa membantu kita untuk menyusun strategi guna melawan rasa insecure yang muncul, Dear!
4. Yakini bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Tetaplah jadi versi terbaik dari diri sendiri
Meskipun kita sudah berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki diri, pasti kita akan tetap memiliki kekurangan. Namun, yang perlu kita ingat adalah bahwa orang lain juga tentu punya kekurangan masing-masing.
Jadi, ketika rasa insecure itu muncul lagi, kita perlu meyakinkan diri bahwa kita sudah melakukan upaya terbaik yang kita bisa untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
Kita tidak akan bisa menjadi sempurna tanpa satu pun kekurangan. Menerima diri sendiri adalah kunci utamanya, Dear!
5. Meditasi juga bisa membantu
Ketika insecurity menyerang, kita juga bisa coba untuk menenangkan diri dengan melakukan meditasi.
Praktik meditasi memang sering dilakukan guna membantu kita lebih konsentrasi, lebih fokus, dan lebih sadar akan kondisi kita saat ini. Selain itu, meditasi juga bisa menurunkan tingkat stres.
Nah, kita boleh, loh, mencoba meditasi singkat. Cukup sepuluh hingga lima belas menit setiap harinya secara rutin. Lambat laun, kita akan mulai mendapatkan manfaat dari meditasi tersebut dan membantu kita agar lebih dekat dengan diri sendiri.
Kalau kamu belum pernah melakukan meditasi, jangan khawatir, Dear! Kita bisa mendapatkan layanan meditasi secara daring dengan mudah melalui aplikasi Riliv.
Di aplikasi tersebut, sudah tersedia berbagai jenis meditasi yang bisa kita pilih. Dilengkapi juga dengan audio berupa panduan step by step melakukan suatu meditasi.
Meditasi secara daring pun memudahkan kita untuk mempraktikkannya dimanapun dan kapanpun. Tentunya lebih praktis, kan?
“Kalau aku masih terus merasa insecure, apa yang harus aku lakukan?”
Konsultasi dengan psikolog penting untuk dilakukan (Photo by Polina Zimmerman from Pexels)
Ketika kita sudah melakukan berbagai upaya untuk menolong diri sendiri terbebas dari rasa insecure, tapi tak kunjung mendapatkan hasil, itu saatnya untuk meminta bantuan, Dear!
Meminta bantuan? Kepada siapa?
Meminta bantuan kepada psikolog tentunya. Konsultasi dengan psikolog sangat penting untuk dilakukan, loh! Apalagi kalau rasa insecure sudah mulai membatasi aktivitas kita dan membuat kita cemas secara berlebihan.
Berkonsultasi dengan psikolog bukanlah sebuah aib, kok! Justru, tindakan tersebut menunjukkan bahwa kita peduli terhadap kesehatan mental kita. Psikolog akan membantu kita mengatasi insecurity tersebut.
Untuk meraih masa remaja yang menyenangkan, kita tentu butuh kondisi mental yang sehat dan sejahtera juga, bukan? Jadi, jangan ragu untuk datang ke psikolog, ya!
“I have insecurity problems like every teenage girl, but you have to work through them,” Lauren Alaina.
Referensi:
- Everlymag. (February 21, 2018). 3 Common Insecurities Teens Face (and How to Confront Them). Everly Mag. Disadur dari https://everlymag.com/2018/02/21/3-common-insecurities-teens-face-and-how-to-confront-them/
- Flaxington, B. D. (July 16, 2015). Teenage Insecurities. Psychology Today. Disadur dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/understand-other-people/201507/teenage-insecurities