• Mental Health
    • Relationship
    • Family Life
    • Personal Growth
    • Theraphy
    • Psychology
  • Story
  • Event
  • Featured
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • Mental Health
  • Story
  • Event
  • Featured

(Featured Article) – Ketika Anak Enggan Meneruskan Bisnis Keluarga, Mengapa?

by Riliv Story Admin
27 May 2019
in Family, Featured
bisnis keluarga
585
SHARES
3.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Suksesi kepemimpinan adalah hal yang penting dalam bisnis keluarga. Namun tidak jarang permasalahan terjadi karena anak enggan menjadi penerus bisnis keluarga. Atau bila dipaksa, biasanya juga tidak akan serius dalam menjalaninya. Tidak heran ada pandangan “generasi pertama yang membangun, generasi kedua yang menikmati dan generasi ketiga yang menghancurkan” dalam bisnis keluarga.

“Rasa memiliki” yang ada dalam diri anak sebagai penerus binis keluarga harus bersifat psikologis, bukan hanya secara fisik

Anak sebagai ahli waris secara fisik mempunyai hak untuk melanjutkan kepemilikan bisnis, namun apakah secara psikologis ia juga mempunyai rasa kepemilikan tersebut? Anak yang punya rasa memiliki tentu akan mengembangkan cara padang, sikap dan tanggung jawab yang berbeda dengan yang “terpaksa”. Penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan psikologis meningkatkan komitmen dan niat untuk melanjutkan bisnis keluarga.

Setidaknya ada 2 aspek penting yaitu mengembangkan keyakinan dan rasa tanggung jawab

bisnis keluarga
Photo by Helena Lopes from Pexels

Tidak jarang dijumpai calon suksesor enggan untuk melanjutkan bisnis keluarga karena merasa tidak mampu mengemban tugas keluarga tersebut. Skala perusahaan yang begitu besar, figur ayah atau ibu sebagai pimpinan perusahaan yang begitu expert dan terhormat, kompleksitas permasalahan bisnis yang semakin kuat, serta banyaknya karyawan-karyawan senior yang begitu ahli di bidangnya, terkadang membuat anak merasa inferior dan tidak mampu untuk melanjutkan bisnis tersebut.

Related Post

kepribadian menurut urutan kelahiran

Fakta Tentang Kepribadian Menurut Urutan Kelahiran!

June 16, 2023
Riliv menerima penghargaan fight for access accelerator dari kementrian kesehatan

Riliv Terima Penghargaan Teknologi Kesehatan Terbaik dari Kemenkes

May 31, 2023

Orang tua perlu membantu mengembangkan keyakinan anak menjadi penerus bisnis keluarga

Bangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Tanamkan rasa percaya diri kepada anak melalui sharing pengalaman di masa muda mereka, termasuk jatuh-bangun yang pernah mereka alami di masa awal menjalankan bisnis. Beri pemahaman bahwa orang tua tidak otomatis menjadi “sakti” namun juga mengalami masa-masa sulit dan penuh tantangan di usia mudaya.

Ketika sharing disampaikan dalam suasana yang kondusif anak akan menjadikan orang tua sebagai role-model. Perlahan-lahan rasa percaya diri mereka akan muncul karena mereka akan berpikir kalau orang tuaku sanggup melalui tantangan-tangan tersebut di masa mudanya tentu saya sebagai keturunannya juga mampu untuk melaluinya.

Keyakinan anak juga dapat dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba hal-hal kecil dalam bisnis keluarga

Keyakinan perlu ditumbuhkan secara bertahap. Coba percayakan anak dalam mengelola bisnis dari skala yang kecil terlebih dahulu. Kerbehasilan secara bertahap memupuk keyakinan untuk menjalankan bisnis dalam skala yang lebih besar.

Jika dalam proses tersebut anak mengalami kegagalan, orang tua perlu memberikan dukungan sosial sehingga mereka tidak merasa down dan bangkit kembali untuk menjalankan bisnis keluarganya.

Rasa tanggung jawab merupakan hal penting yang juga perlu dikembangkan pada calon penerus bisnis keluarga

Tidak jarang orang tua mengeluhkan anaknya yang hanya memanfaatkan fasilitas milik orang tua, seperti rumah, mobil, dan sebagainya tanpa bertanggung jawab untuk memeliharanya dengan baik. Banyak anak yang hanya menikmati fasilitas perusahaan tanpa benar-benar peduli dan merasa bertanggung jawab dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya.

Rasa tanggung jawab dapat dimunculkan melalui rasa keterlibatan. Anak yang merasa selama ini kurang dilibatkan dalam pengambilan keputusan permasalahan keluarga biasanya akan merasa kurang bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil orang tuanya.

Contoh sederhana ketika seorang anak melanjutkan kuliah di jurusan yang ditentukan oleh orang tua. Anak biasanya hanya menjalankan apa adanya karena merasa kuliah di jurusan tersebut bukan dari keputusannya melainkan dipaksakan oleh orang tua.  Begitu pula ketika orang tua tidak pernah diajak berdiskusi tentang pemasalahan bisnis, maka anak juga merasa kurang bertanggung jawab.

Oleh karena itu orang tua perlu melibatkan anak dalam diskusi-diskusi bisnis keluarga

bisnis keluarga
Photo by Afta Putta Gunawan from Pexels

Dengarkan dan pertimbangkan pendapat mereka, sehingga mereka merasa ikut dilibatkan dan ikut bertanggung jawab. Keyakinan dan rasa tanggung jawab pada anak dalam meneruskan bisnis keluarga tidak dapat diubah dalam semalam. Hal-hal tersebut perlu dipersiapkan sejak dini sehingga pada saatnya penerus bisnis keluarga dengan senang hati melanjutkannya.

Written by:

Dr. Jimmy Ellya Kurniawan, M.Si., Psikolog (Dosen Fak. Psikologi Universitas Ciputra)

Konten ini merupakan kerjasama Riliv dengan Fakultas Psikologi Universitas Ciputra.

Share234Tweet146Send
Riliv Story Admin

Riliv Story Admin

Riliv Story Admin adalah tim editor dari Riliv yang mengkurasi dan mengelola seluruh konten di Riliv Story. Kami senang menjelajahi ide-ide baru dan berkolaborasi, mari bekerjasama untuk membangun kesehatan mental yang lebih baik. Contact us @riliv

Related Stories

kepribadian menurut urutan kelahiran

Fakta Tentang Kepribadian Menurut Urutan Kelahiran!

by Radyastuti Soebroto
June 16, 2023
0

Kepribadian menurut urutan kelahiran - Anak pertama biasanya cenderung tegas...

Riliv menerima penghargaan fight for access accelerator dari kementrian kesehatan

Riliv Terima Penghargaan Teknologi Kesehatan Terbaik dari Kemenkes

by Radyastuti Soebroto
May 31, 2023
0

Terus berkomitmen dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di Indonesia, Riliv kembali...

Gempa Turki 6 Januari 2023

Bagaimana Gempa Turki Mempengaruhi Kesehatan Mental Para Korbannya

by Rival Norman Syah
February 8, 2023
0

Gempa Turki - Gempa bumi berkekuatan 7.8 SR telah mengguncang...

istirahat hari libur

Istirahat yang Tepat di Hari Libur, Bukan Hanya Tidur Seharian!

by Adismara Putri Pradiri, S.Psi.
December 27, 2022
0

Istirahat Hari Libur - Hari libur, siapa yang tak menyukainya?...

Load More

PT. RIliv Psikologi Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Mental Health
    • Relationship
    • Family Life
    • Personal Growth
    • Theraphy
    • Psychology
  • Story
  • Event
  • Featured

PT. RIliv Psikologi Indonesia