Dear, pernahkah kalian merasa cemas dan takut berlebihan saat “single”? Sering berpindah pasangan dengan cepat karena tidak nyaman merasa sendiri? Wah, kamu harus hati-hati nih dengan anuptaphobia.
Hmm, apa sih sebenernya anuptaphobia itu?
Nah, kali ini Riliv hadir untuk menyajikan fakta-fakta tentang anuptaphobia berikut ini:
Apa itu anuptaphobia?
Anuptaphobia adalah ketakutan tidak rasional saat sedang single atau saat tidak terjalin dalam suatu hubungan romantis.
Ketakutan yang dialami adalah ketakutan untuk “sendiri”. Mereka yang mengalami fobia jenis ini, akan merasa cemas saat berpisah dengan pasangannya. Mereka akan memilih untuk segera menjalin hubungan baru dengan orang lain.
Apa saja gejala yang dialami?
Seseorang dengan fobia ini mengalami gejala-gejala psikologis dan fisiologis. Seseorang dengan fobia ini memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang rendah.
Kedua hal itu membuatnya putus asa dan menjadikan mereka lebih memilih untuk menjalin hubungan yang tidak menyenangkan (mengalami kekerasan, hubungan tanpa cinta) daripada tidak terjalin dalam ikatan hubungan apapun.
Berikut ini adalah gejala-gejala yang sering muncul pada seseorang dengan anuptaphobia:
- Merasakan kecemasan yang intens saat tidak terjalin dalam hubungan
- Merasa cemas saat memikirkan “kesendiriannya”
- Sangat cepat beralih dari hubungan pertama ke hubungan lainnya
- Memiliki harga diri yang rendah
Apa penyebab anuptaphobia?
Belum ditemukan penyebab pasti dari anuptaphobia. Genetik dan lingkungan memiliki peran besar pada munculnya gangguan ini. Seseorang dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan mental, khususnya fobia dan gangguan kecemasan, akan lebih rentan untuk memiliki gangguan ini.
Selain itu, seseorang dengan fobia ini, biasanya memiliki pengalaman traumatik terkait dengan percintaan, seperti saat seseorang pernah mengalami patah hati dengan orang yang sangat-sangat dicintai.
Anuptaphobia juga dapat berakar dari perasaan insecure (tidak aman) karena lingkungan yang (dianggap) berbahaya.
Pengobatan apa yang dapat diberikan?
Beberapa psikoterapi dan farmakoterapi dapat diberikan sebagai penanganan untuk fobia ini. Terapi yang biasanya diberikan ahli adalah talk therapy, cognitive behavioral therapy, exposure therapy, dan dialectical behavior therapy.
Relaksasi, seperti terapi mindfulness dan yoga, juga dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan yang dialami penderita fobia ini. Selain itu, dengan mengurangi konsumsi kafein juga dipercaya dapat mengurangi gejala kecemasan.
Nah Dear, segitu dulu penjelasan tentang anuptapobia. Jika kamu merasa dirimu atau orang terdekatmu memiliki gejala yang mirip, segeralah untuk mengunjungi ahlinya. Kamu juga bisa melakukan meditasi bersam Riliv lho !
Ingat! Jangan suka mendiagnosis diri sendiri ya!
Have a nice day!
Disadur dari:
- Shibli, N., Gul, A., Aftab, S., Shbbir, S., Nasir, S. R., Shahzadi, S., et al. (2015). Pre and Post Marriage Differences in Anxiety Level among Male/Females Belongning to Various Income/Class Groups. International Journal of Scientific and Research Publications, 5, pp. 1 – 3, ISSN 2250-3153 .
- https://psychtimes.com/anuptaphobia-fear-of-staying-single/
Written by Syarifah Muadzah.