Apa itu gangguan makan – Selama ini, kamu mungkin hanya tahu kalau gangguan makan di antaranya anoreksia atau bulimia. Padahal, jenis-jenis gangguan makan masih banyak lagi, loh.
Jadi, apa itu gangguan makan?
Gangguan makan adalah serangkaian kondisi psikologis yang menyebabkan berkembangnya kebiasaan makan yang tidak sehat. Orang yang mengalaminya mungkin dimulai dengan obsesi terhadap makanan, berat badan, atau bentuk tubuh. Dalam kasus yang parah, gangguan makan dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian jika nggak ditangani dengan baik.
Penderita gangguan makan dapat memiliki berbagai gejala. Tapi, sebagian besar yang terjadi adalah membatasi makanan atau justru makan secara berlebihan serta perilaku yang “menyiksa” seperti muntah atau berolahraga terlalu keras.
Penyebab orang mengalami gangguan makan
Salah satunya adalah genetika. Studi yang melibatkan anak kembar yang dipisahkan saat lahir dan diadopsi oleh keluarga berbeda memberikan beberapa bukti bahwa gangguan makan mungkin turun-temurun karena saat satu kembar mengalami gangguan makan, yang lain memiliki kemungkinan 50% juga mengalaminya.
Penyebab potensial lainnya termasuk tekanan yang dirasakan seseorang untuk menjadi kurus, preferensi budaya (yang menyamakan kecantikan atau ketampanan dengan tubuh kurus), dan paparan media yang mempromosikan image tersebut. Tapi, baru-baru ini para ahli menyatakan bahwa perbedaan dalam struktur otak dan biologi juga mungkin berperan dalam perkembangan gangguan makan.
Setelah tahu apa itu gangguan makan, kamu juga harus tahu jenis-jenisnya
1. Anoreksia nervosa
Ini adalah gangguan makan paling terkenal. Penderitanya menganggap diri kelebihan berat badan – meskipun sebenarnya dia sangat kurus, terus memantau berat badan, menghindari makan jenis makanan tertentu, dan sangat membatasi asupan kalori.
Anoreksia dikategorikan menjadi dua subtipe, tipe pembatasan serta tipe banyak makan dan menyingkirkannya. Orang yang menderita anoreksia tipe pertama menurunkan berat badan hanya melalui diet atau olahraga berlebihan. Sementara tipe kedua, dia akan makan secara berlebihan (atau bisa juga sangat sedikit), kemudian “membersihkan diri” dengan cara muntah, minum obat pencahar, atau berolahraga dengan keras.
2. Bulimia nervosa
Jenis gangguan makan ini juga cukup terkenal. Gejalanya sangat mirip dengan gejala anoreksia nervosa subtipe kedua, yaitu makan berlebihan dan menyingkirkannya. Tapi, penderita bulimia biasanya mempertahankan berat badan yang relatif normal dan nggak mencoba menjadi kurus.
3. Makan berlebihan, apa itu gangguan makan juga?
Sesuai dengan namanya, penderita gangguan makan ini akan makan secara berlebihan, – bahkan secara sembunyi-sembunyi agar nggak diketahui orang, sampai membuat dirinya merasa nggak nyaman, meskipun nggak merasa lapar. Mereka nggak melakukan “pembersihan diri” alias nggak mencoba untuk mengeluarkannya.
4. Pica
Apa itu gangguan makan pica? Ini adalah adalah gangguan makan yang melibatkan hal-hal yang nggak dianggap sebagai makanan, seperti es, kotoran, tanah, kapur, sabun, kertas, rambut, kain, wol, kerikil, deterjen, dan sebagainya. Penderitanya bisa mengalami risiko keracunan, infeksi, cedera usus, dan kekurangan nutrisi.
5. Gangguan perenungan atau rumination disorder
Ini termasuk gangguan makan yang baru dikenal, di mana seseorang memuntahkan makanan yang telah dikunyah dan ditelan, mengunyahnya kembali, dan kemudian menelannya kembali. Hal ini biasanya terjadi dalam 30 menit pertama setelah makan dan bisa menyebabkan penderitanya kehilangan berat badan dan kurus
6. Avoidant/Restrictive Food Intake Disorder (ARFID)
Ini adalah nama baru untuk gangguan lama, menggantikan istilah “gangguan makan pada masa bayi dan anak usia dini”, diagnosis yang sebelumnya diperuntukkan bagi anak-anak di bawah usia 7 tahun. Gangguan makan ini dapat bertahan hingga dewasa, di mana penderitanya mengalami minat makan yang sangat kurang serta nggak menyukai bau, rasa, warna, tekstur, atau suhu tertentu.
Jika kamu atau orang yang kamu kenal memiliki salah satu dari gangguan makan di atas, segera cari pertolongan, misalnya dengan melakukan konseling atau berkonsultasi dengan ahli gizi dan psikolog.
Mengapa psikolog? Karena jika dibiarkan, lama-kelamaan gangguan ini tidak hanya bisa merusak tubuh tapi juga mengganggu kesehatan psikis lho. Nah, untuk kamu yang belum nyaman berkonsultasi secara langsung dengan psikolog, kamu bisa mencoba layanan konseling online atau konsultasi psikologi online, seperti yang dimiliki Riliv. Meskipun dilakukan secara online, tapi kamu tetap bisa mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Jadi, jangan cuma tahu apa itu gangguan makan, tapi harus tahu dan nggak ragu juga untuk mendapatkan bantuan yang kamu butuhkan, ya.
Referensi:
- healthline.com. 6 Common Types of Eating Disorders (and Their Symptoms)
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga:
Waspada! Gangguan Makan Pada Remaja yang Menyebabkan Tidak Bahagia
#YourStory: Kisah Perjuangan Dinah Sembuh dari Gangguan Makan