Sebagai makhluk sosial, kita tentu tidak bisa lepas dari hubungan interpersonal dengan orang lain. Salah satu pihak yang menjalin hubungan interpersonal secara dekat dengan kita adalah teman. Keberadaan teman akan membuat kita merasa lebih berharga. Teman juga bermanfaat sebagai salah satu support system kita. Dalam hal menjalin pertemanan, kita tentu perlu memahami tentang arti dari teman yang baik.
Hal tersebut dapat membantu kita untuk lebih selektif dan membuat interaksi sosial menjadi lebih berkualitas.
Namun, sesungguhnya, apa arti dari teman yang baik? Apakah teman yang baik adalah teman yang selalu membuat kita bahagia? Ataukah teman yang baik ialah ia yang selalu menemani kita dalam suka maupun duka?
Untuk lebih memahami tentang arti dari teman yang baik, yuk, kita simak bersama penjelasan berikut ini!
1. Arti dari teman yang baik = jujur dan saling percaya
Jika kita sedang menghadapi masalah dengan keluarga, dunia kerja, ataupun dengan kehidupan asmara, tentu kita membutuhkan teman untuk mendengarkan keluh kesah kita.
Memiliki teman yang dengan sukarela mendengarkan cerita kita dan senantiasa memberikan dukungan tentu membuat kita merasa lebih baik, bukan?
Namun, sebelum memutuskan untuk menceritakan sesuatu kepada teman, ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan dengan matang, Dear!
Di antara hal-hal yang perlu kita pertimbangkan sebelum bercerita kepada teman adalah kepercayaan dan kejujuran.
Teman yang baik adalah ia yang jujur dan dapat dipercaya. Kejujuran yang dimiliki oleh teman akan menumbuhkan rasa percaya kita terhadapnya. Percaya dalam hal apa? Tentu saja percaya untuk memberikan “kunci” tentang rahasia yang kita miliki.
Pastinya kita ingin cerita dan rahasia kita tetap terjaga keamanannya, bukan? Jangan sampai keputusan kita untuk bercerita demi meringankan beban justru menimbulkan masalah baru karena rahasia kita menjadi konsumsi publik.
2. Mampu saling berempati adalah arti berikutnya tentang teman yang baik
Tentu dalam menjalin hubungan sosial, kita memerlukan rasa empati terhadap orang lain, terutama kepada teman.
Teman yang baik adalah ia yang mampu berempati terhadap kondisi kita. Ketika kita sedang tampak murung, ia dapat mengenali bahwa kita sedang tidak baik-baik saja. Selain itu, ia juga dapat memahami dan memberikan respons yang baik.
Namun, dalam membangun sebuah pertemanan, kita tidak bisa hanya meminta untuk dimengerti, loh, Dear!
Kita pun seharusnya mampu untuk menunjukkan empati atas keadaan teman kita. Pertemanan yang baik dan sehat memang seharusnya diperkuat dengan rasa saling berempati.
Akan tetapi, terkadang ada beberapa masalah yang membuat kita kesulitan untuk merespons permasalahan teman.
Jika teman kita memiliki masalah yang sudah cukup kompleks, kita bisa membantu untuk mendampingi mereka berkonsultasi ke psikolog, Dear. Mereka tentu akan merasa lebih tenang jika tidak sendirian dalam menghadapi permasalahan tersebut.
Apalagi saat ini, layanan konseling daring sudah bisa kita akses dengan mudah melalui aplikasi Riliv. Kita bisa lebih mudah dalam mendampingi teman kita menjalani masa-masa konselingnya.
3. Tidak judgemental
Setiap manusia berbeda dan memiliki keunikan masing-masing. Perbedaan inilah yang harus kita sadari, Dear! Mulai dari perbedaan latar belakang, status sosial, hingga pola pikir.
Teman yang baik tentu sadar dan paham akan berbagai perbedaan tersebut dan tidak bersikap judgemental. Justru, perbedaan yang ada dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk saling melengkapi satu sama lain.
Selain itu, sedekat apapun sebuah pertemanan, pasti masing-masing pihak tetap memiliki dunia mereka sendiri. Kita pasti akan tetap memiliki batasan untuk ruang bagi diri kita sendiri, termasuk dalam hal ini adalah membuat keputusan-keputusan yang akan kita ambil.
Nah, dalam hal inilah, seorang teman yang baik harus mampu menghargai pilihan yang diambil dan tidak serta merta menyalahkan hanya dari satu sudut pandang.
4. Teman yang baik bersenang-senang bersama
Bersenang-senang bersama teman (Photo by Felix Rostig on Unsplash)
Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu tujuan kita menjalin pertemanan adalah untuk memperoleh kesenangan.
Tentu rasanya tidak nyaman jika kita sedang ingin pergi berjalan-jalan untuk melepas penat, tetapi teman kita justru menampakkan raut wajah bosan atau bahkan sibuk sendiri dengan gadget-nya. Bukannya senang, malah semakin suntuk.
Nah, jika kita tidak ingin diperlakukan demikian, kita juga harus mengerti tentang cara memperlakukan teman dengan baik, Dear!
Jika sedang bersenang-senang dengan teman, kita harus bisa menyimpan gadget dan fokus pada aktivitas bersama teman. Tindakan tersebut juga bisa membuat kita turut kembali ceria, loh!
Lalu, bagaimana jika memang kita sedang memiliki mood yang tidak baik dan tidak berselera untuk pergi bersenang-senang?
Komunikasikan hal tersebut. Kembali lagi pada pernyataan bahwa teman yang baik seharusnya tidak judgemental, termasuk untuk urusan sederhana seperti keputusan kita untuk tidak ingin pergi bersenang-senang ke luar.
5. Suportif dan saling mendukung dalam berbagai situasi
Teman yang baik mengandung arti bahwa kita saling mendukung dengan teman dalam berbagai situasi.
Coba kita ingat-ingat lagi nama dan wajah teman-teman yang selalu ada ketika kita sedang kesusahan. Juga jangan lupa untuk mengingat teman-teman yang turut berbahagia dengan tulus ketika kita meraih suatu pencapaian tertentu.
Yup, teman yang baik seharusnya menjadi suportif, tidak hanya di kala susah, tetapi juga di kala senang. Hal tersebut juga berlaku bagi kita, Dear!
Apakah kita telah mampu menjadi teman yang baik dengan turut berbahagia ketika teman kita berhasil? Ataukah masih terbersit rasa iri dan dengki di dalam hati ketika melihat keberhasilan teman?
6. Teman yang baik dapat membantu kita untuk memandang dunia dengan lebih menyenangkan
Dunia jadi lebih menyenangkan bersama teman (Photo by Arthur Poulin on Unsplash)
Terkadang, dunia di sekitar kita tampak berubah menjadi sesuatu yang tidak adil dan menyebalkan. Kita suntuk dengan pekerjaan, selalu merasa tidak beruntung, atau sedang mengalami konflik yang tidak kunjung usai.
Hal-hal tersebut berpotensi untuk membuat kita stres dan tentunya memiliki efek yang negatif bagi kesejahteraan mental kita. Oleh karena itu, kita butuh teman yang mampu membuat kita memandang dunia dengan cara yang menyenangkan, Dear!
Bukan berarti kita tidak boleh bersikap serius, ya! Bersikap serius itu penting, tapi kita juga jangan lupa untuk bersenang-senang dan lebih santai dalam menikmati hidup. Nah, teman yang baik adalah ia yang bisa membantu kita melihat dunia dengan lebih menyenangkan.
7. Teman yang baik mampu melihat keunikan dalam diri kita
Di beberapa waktu, kita merasa tidak cukup kompeten, tidak berbakat, dan tidak mampu melakukan apapun dengan benar.
Kita merasa sangat benci dengan diri sendiri karena melihat bahwa setiap orang tampak bahagia menjalani hidup masing-masing dan hanya kita yang menderita.
Pada saat-saat seperti itu, kita membutuhkan seorang teman yang dapat berperan sebagai cermin untuk membantu kita berkaca.
Teman yang baik adalah ia yang mampu melihat keunikan dalam diri kita. Teman yang baik akan mendukung kita untuk mengembangkan keunikan tersebut menjadi sebuah kekuatan. Hal tersebut akan mencegah kita dari tindakan yang terlalu menghakimi diri sendiri.
Itulah beberapa arti dari teman yang baik, Dear. Apakah kamu sudah menemukan teman yang baik untukmu? Ataukah kamu mulai ingin berusaha untuk menjadi teman yang baik bagi orang lain?
Referensi:
- Cooney, G. (2017). The Evolution of True Friendship. Psychology Today. Disadur dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/real-talk/201709/the-evolution-true-friendship
- Degges-White, S. (2015). The 13 Essential Traits of Good Friends. Psychology Today. Disadur dari https://www.psychologytoday.com/ca/blog/lifetime-connections/201503/the-13-essential-traits-good-friends