Efek dari trauma ada jangka pendek dan jangka panjang. Semua efek trauma dapat terjadi dalam waktu singkat atau selama beberapa minggu atau bahkan bertahun-tahun. Efek trauma apa pun harus segera diatasi untuk mencegah menjadi lebih parah.
Semakin cepat trauma ditangani, semakin besar peluang korban untuk pulih dengan sukses dan sepenuhnya. Efek trauma jangka pendek dan jangka panjang bisa serupa, tetapi efek jangka panjang umumnya lebih parah.
Perubahan suasana hati jangka pendek cukup normal setelah trauma, tetapi jika perubahan suasana hati berlangsung lebih lama dari beberapa minggu, efek jangka panjang dapat terjadi.
Banyak orang yang memiliki gejala trauma emosional dan psikologis yang terjadi selama bertahun-tahun sejak mereka kecil. Efek dari trauma psikologis yang tidak bisa diobati dan dapat menghancurkan dan menyusup ke hampir setiap aspek kehidupan individu.
1. Efek dari trauma yang tidak bisa diobati
- Penyalahgunaan zat
- Alkoholisme
- Masalah seksual
- Ketidakmampuan untuk mempertahankan hubungan dekat yang sehat atau memilih orang yang tepat untuk berteman
- Permusuhan
- Argumen konstan dengan orang yang dicintai
- Penarikan sosial
- Perasaan terus-menerus diancam
- Perilaku merusak diri sendiri
- Perilaku impulsif
- Pikiran reaktif yang tidak terkendali
- Ketidakmampuan untuk membuat pilihan pekerjaan atau gaya hidup yang sehat
- Gejala disosiatif
- Perasaan depresi, malu, putus asa, atau putus asa
- Merasa tidak efektif
- Merasa seolah-olah seseorang rusak secara permanen
- Hilangnya sistem kepercayaan sebelumnya
- Pola perilaku kompulsif
2. Efek jangka panjang
Peristiwa traumatis dapat memengaruhi perkembangan otak anak. Dan itu dapat memiliki konsekuensi seumur hidup.
Studi menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman buruk yang dialami seseorang, semakin tinggi risiko mereka terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan di kemudian hari. Nah ini dia efek jangka panjangnya.
- Asma
- Depresi
- Penyakit jantung koroner
- Stroke
- Diabetes
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2016 di Psychiatric Times mencatat bahwa prevalensi upaya bunuh diri secara signifikan lebih tinggi pada orang dewasa yang mengalami trauma, seperti pelecehan fisik, pelecehan seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga orang tua.
3. Efek pada hubungan
Hubungan seorang anak dengan pengasuhnya baik orang tuanya, kakek neneknya, atau lainnya sangat penting bagi kesehatan emosional dan fisiknya.
Hubungan dan keterikatan ini membantu si kecil belajar untuk mempercayai orang lain, mengelola emosi, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
Namun, ketika seorang anak mengalami trauma, itu mengajarkan bahwa ia tidak dapat mempercayai atau bergantung pada pengasuh itu, ia cenderung percaya bahwa dunia di sekitarnya adalah tempat yang menakutkan dan semua orang dewasa berbahaya.
Dan itu membuatnya sangat sulit untuk membentuk hubungan di seluruh masa kecil mereka, termasuk dengan teman sebaya sebaya mereka sendiri.
Nah jadi itu tadi Dear efek dari trauma! Tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan bantuan. Apakah kamu salah satu orang yang telah mengadopsi seorang remaja yang dilecehkan lebih dari satu dekade lalu.
Atau kamu salah satu orang yang belum pernah menerima bantuan untuk pengalaman traumatis yang kamu alami 40 tahun yang lalu? Kamu mungkin bisa melakukan konseling dengan psikolog profesional seperti Riliv.
Disadur dari :
- https://www.psychguides.com/trauma/
- https://www.cascadebh.com/behavioral/trauma/signs-symptoms-effects/
- https://www.verywellmind.com/what-are-the-effects-of-childhood-trauma-4147640
Written By Dessyafa Aulia Wardana