Beda IQ dengan EQ – Saat berbicara mengenai kecerdasan, umumnya kamu menggunakan IQ sebagai patokan. Padahal, ada aspek kecerdasan lain yang tak kalah pentingnya dari IQ, yaitu EQ.
Sebelumnya, apa sih IQ dan EQ itu? IQ atau Intelligence Quotient adalah konsep yang digunakan untuk merujuk pada kecerdasan intelektual. Kecerdasan intelektual diukur oleh tes dan menghasilkan skor tertentu. Semakin tinggi skor tes IQ, semakin tinggi pula kecerdasan seseorang dalam memecahkan masalah melalui penalaran.
Berdampingan dengan IQ, ada EQ. EQ atau emotional quotient adalah kecerdasan emosional. Konsep tentang kecerdasan emosional ini muncul untuk menandakan kemampuan seseorang dalam memahami perasaan dirinya sendiri dan orang lain.
Lantas, apakah perbedaan IQ dan EQ hanya terbatas pada kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional saja? Ternyata, tidak juga. Lewat artikel ini, kamu akan menyelami perbedaan di antara IQ dan EQ. Selain itu, kamu juga akan tahu mengapa EQ menjadi tak kalah penting dibanding IQ!
Jadi tunggu apa lagi? Simak artikel ini, yuk!
Beda IQ dengan EQ yang harus kamu ketahui
1. Beda IQ dengan EQ terletak pada elemennya
IQ yang kamu miliki menandakan kemampuan intelektualmu. Kemampuan intelektual itu sendiri terdiri atas beberapa elemen. Ada kemampuan memproses visual dan spasial, pengetahuan umum tentang dunia, penalaran abstrak, memori jangka panjang dan jangka pendek, serta penalaran kuantitatif.
Di sisi lain, EQ menandakan kemampuan emosional yang kamu miliki. Kemampuan emosional berarti kemampuan merasakan emosimu dan emosi orang lain. Pada kecerdasan emosional, terdapat lima elemen penting. Kelima elemen tersebut adalah self-awareness atau kesadaran diri, self-regulation atau regulasi diri, motivasi, empati, dan kemampuan sosial.
2. IQ dan EQ memiliki perbedaan cara mengukur
Karena IQ dan EQ menilai dua hal yang berbeda, maka keduanya memiliki cara pengukuran yang tak sama pula.
IQ mengukur dua tipe kecerdasan, yaitu crystallized intelligence dan fluid intelligence. Crystallized intelligence merupakan kecerdasan verbal yang biasanya meningkat seiring dengan pertambahan usia. Sementara, fluid intelligence merupakan kecerdasan berpikir dan memecahkan masalah. Kedua tipe kecerdasan tersebut diukur melalui beberapa tes, salah satunya adalah tes Stanford-Binet.
EQ membedakan dua kemampuan, yaitu ability intelligence dan trait intelligence. Ability intelligence adalah kecerdasan memecahkan masalah menggunakan keterampilan sosial dan emosional. Sedangkan, trait intelligence adalah kecerdasan mengelola perilaku dirimu sendiri. Kedua tipe kecerdasan itu bisa diukur melalui tes, salah satunya yaitu tes Mayer-Salovey-Caruso.
3. Ada perbedaan ciri khas orang dengan IQ tinggi dan EQ tinggi
Seseorang dengan IQ atau EQ yang tinggi umumnya bisa dilihat dari beberapa ciri khas.
Orang dengan IQ tinggi adalah orang yang cerdas dalam hal akademik. Mereka mampu menggunakan logika untuk menyelesaikan masalah, memiliki kemampuan merencanakan dan strategi, dan memiliki kemampuan memahami idea abstrak. Tak hanya itu, jika kamu adalah seseorang dengan IQ yang tinggi, umumnya kamu akan mudah beradaptasi dan mahir berbahasa.
Secara umum, jika kamu memiliki EQ yang tinggi, kamu akan mudah mengidentifikasi emosi diri sendiri dan orang lain, berempati dengan orang lain, serta menyesuaikan perasaan dan perilaku dalam situasi yang berbeda. Selain itu, kamu juga lebih mudah menyelesaikan masalah dengan komunikasi efektif dan menahan godaan.
Di antara IQ dan EQ, mana yang lebih penting?
Awalnya, IQ diagung-agungkan sebagai kecerdasan paling penting. Jika seseorang memiliki IQ yang tinggi, maka hidupnya akan sukses. Terutama berkaitan dengan hal-hal akademis seperti nilai yang bagus dan gaji yang tinggi.
Perdebatan soal mana yang lebih penting di antara IQ dan EQ memang selalu menjadi topik hangat. Namun, peneliti mempertanyakan kembali asumsi kesuksesan yang akan diraih seseorang dengan IQ tinggi. Sebab, kecerdasan manusia tak hanya berkutat pada intelegensi saja.
Ternyata, kecerdasan emosional atau EQ juga berpotensi dalam kesuksesan hidup. Penelitian menunjukkan bahwa EQ berhubungan dengan kesuksesan dalam pekerjaan, terutama pekerjaan yang banyak berhubungan dengan orang lain. Bahkan, pemimpin seperti manajer atau direktur juga lebih cenderung memiliki EQ yang tinggi, lho.
Tidak hanya itu, masih ada manfaat lain dari memiliki kecerdasan emosional. Beberapa di antaranya adalah EQ mampu menjaga hubungan baik dengan orang lain dan membantu mengatasi stres.
Bisa dibilang bahwa antara IQ dan EQ, keduanya sama-sama penting. Daripada memilih satu yang paling penting, mengapa tidak memiliki keduanya? Memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional akan membantumu mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Maka, kamu bisa meningkatkan peluang keberhasilan di banyak bidang kehidupan yang kamu inginkan!
Riliv bekerjasama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
- 10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
- 100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
- 15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
- 3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk mengakses seluruh kerjasama di atas!
Referensi:
- Cherry, Kendra. (2020). Is IQ or EQ More Important?. verywellmind.com
- Stanborough, Rebecca Joy. (2017). EQ vs. IQ: Which One Is More Beneficial?. healthline.com.
Ditulis oleh Syifa Salsabila Ramadhani
Baca juga:
Emotional Intelligence: Apa Itu dan Bagaimana Karakteristiknya?
Tiru dan Praktekkan 8 Ciri-ciri Orang Jenius Ini!
Coba 6 Tips Ini untuk Meningkatkan Emotional Intelligence-mu!