Untuk kalian yang sedang mencari pekerjaan atau sedang bekerja, pasti sudah akrab dengan perusahaan yang mencari karyawan yang mampu bekerja dalam tekanan.
Beberapa dari kita mungkin masih belum tahu bekerja dalam tekanan itu seperti apa atau justru ada yang sudah terbiasa menghadapinya.
Perspektif dari Team Leader dan Team Member akan lebih mudah untuk menggambarkan keadaan tersebut.
Atasan punya alasan atas pekerjaan yang diberikan. Sebagai bawahan pun, bekerja di bawah tekanan sebetulnya menguntungkan untuk pengembangan diri.
Yuk, cari tahu lebih lanjut di bawah ini!
Bukan semata-mata membiarkan bawahannya bekerja dalam tekanan, team leader pasti memiliki alasan tersendiri
Berdiri di posisi team leader mungkin membuat orang lain menganggap bahwa setiap keputusan ditentukan secara semena-mena.
Padahal, team leader tentu punya alasan. Contohnya, ia harus menyesuaikan dengan current state perusahaan yang terkadang mengharuskan untuk mengganti deadline.
Kemungkinan lain, ada kompetitor yang lebih unggul sehingga mengharuskan team leader untuk mengadakan brainstorming mendadak.
Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki tipe kepemimpinan yang berbeda. Caranya memberi pekerjaan atau bahkan tekanan kepada bawahannya pun berbeda.
Ini tentang bagaimana menyesuaikan dengan individu-individu yang kepribadiannya berbeda-beda dalam satu tim. Agar semua memiliki pemahaman yang sama tentang mengapa tekanan dalam pekerjaan itu ada.
Tapi, selalu ada kesempatan untuk menanyakan setiap keputusan yang dibuat oleh pimpinan dan mengutarakan kendala yang kita alami saat bekerja dalam tekanan, kok.
Team member tidak harus mengeluh setiap saat ketika bekerja dalam tekanan
Ketika dalam tekanan, pekerjaan seolah tidak ada habisnya. Tapi, untuk kalian yang bisa menghadapinya, haruslah bersyukur.
Tidak banyak orang yang bisa seperti kalian. Bekerja dalam tekanan membuat kita lebih mampu untuk mengatur prioritas, apalagi pengembangan diri dalam bekerja.
Walapun pada awalnya sangat sulit karena belum terbiasa, tekanan yang senantiasa datang akan membuat kita lebih baik dalam menghadapi masalah yang lebih besar, Dear.
Sayangnya, ada pula team member yang menjadikan bekerja dalam tekanan sebagai alasan untuk menunda pekerjaan.
Penyebabnya adalah karena terkadang kita lebih terpacu untuk bekerja saat deadline mendekat. Padahal, hal tersebut justru membuat kita lebih lelah, lho.
Kalau ada waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, selesaikanlah, kecuali ada satu dua hal yang mengharuskan untuk bekerja sesuai waktu yang telah ditentukan.
Dari penjelasan di atas, kita tidak seharusnya menyalahkan keadaan, pekerjaan, atau bahkan diri sendiri atas tekanan-tekanan yang sedang kita hadapi, ya, Dear.
Apabila merasa kurang nyaman dengan rapat dadakan dari team leader, bertanyalah karena kita bekerja bersama tim.
Jika sudah benar-benar lelah, maka istirahatlah. Bagaimanapun caranya, kita yang tahu mana yang paling baik. Semangat bekerja!
—
Kalau kamu butuh bantuan, apalagi ketika merasa lelahmu bisa berujung pada stres, depresi, bahkan sampai merugikan orang lain, Riliv bisa jadi pilihanmu untuk bercerita.
Curhat dengan psikolog profesional dimana pun dan kapan pun. Ingin merahasiakan identitas? Tentu bisa. Yuk, buruan dicoba!
Referensi :
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/science-and-sensibility/201508/the-procrastination-fallacy-working-better-under-pressure
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/5-cents-the-doctor-is-in/201306/boosting-decision-making-and-performance-under-pressure
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/time-travelling-apollo/201609/remembering-under-pressure
- https://kinibisa.com/artikel/detail/soft-skills/subdetail/bekerja-dalam-tekanan/read/4-hal-positif-bekerja-dalam-tekanan
Ditulis oleh Maulfa Putri, sebagai pengingat bahwa bekerja dalam tekanan itu selalu ada, yang penting jangan suka menunda pekerjaan, ya!
Discussion about this post