Belajar Mencintai Diri – Seringkali, kita lebih mudah untuk mencintai orang lain dibandingkan mencintai diri sendiri. Kita bisa dengan mudah menyemangati orang lain agar menerima diri mereka apa adanya dan tidak lupa untuk bersyukur. Namun, ketika harus menyemangati diri sendiri, rasanya susah sekali, ya? Padahal seharusnya, mencintai diri sendiri itu perlu dilakukan sebelum mencintai orang lain, lho! Oleh karena itu, belajar mencintai diri sendiri menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan.
Perkara mencintai diri sendiri ini memang bukan perkara yang bisa diterapkan dengan mudah dalam waktu singkat. Biasanya, perkara ini menjadi sulit ketika kita terlalu menghakimi kekurangan yang kita miliki dan sibuk membandingkan diri dengan orang lain. Namun, justru karena alasan itulah kita harus belajar mencintai diri sendiri.
Kita tentu ingin hidup damai dengan diri sendiri, kan? Akan tetapi, di sisi lain, kita tidak tahu harus memulainya dari mana. Jangan khawatir! Kita bisa mempelajarinya bersama-sama. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Awali belajar mencintai diri sendiri dengan mengetahui hal-hal yang kita butuhkan
Untuk belajar mencintai diri sendiri, kita bisa memulai dengan langkah sederhana, lho! Setiap hendak membuat sebuah keputusan, kita perlu memikiran lebih lanjut tentang hal yang akan kita kerjakan.
Kita bisa menanyakan pertanyaan seperti, “Apakah hal ini benar-benar aku butuhkan?” untuk membantu evaluasi keputusan yang akan kita ambil.
Mengapa kita harus lebih berfokus pada hal-hal yang kita butuhkan? Apakah itu artinya, kita nggak boleh bersenang-senang?
Eits, bukan begitu! Dengan berfokus pada hal-hal yang kita butuhkan, kita bisa tidak mudah terjebak dalam masa lalu dan lebih mampu mengembangkan kemampuan diri menjadi lebih baik. Namun, kita tetap boleh melakukan hal-hal yang kita inginkan, kok!
Langkah kedua: Melakukan kegiatan self care
Kita tentu memiliki kegiatan favorit yang dilakukan untuk mendapatkan kebahagiaan. Memberikan ruang bagi diri untuk melakukan kegiatan tersebut tentunya akan meningkatkan rasa cinta terhadap diri sendiri. Jadi, jangan ragu untuk melakukannya!
Di tengah kesibukan yang padat, luangkan waktu sejenak untuk melakukan kegiatan yang kita sukai. Tidak harus kegiatan berat, kok! Kita bisa melakukan kegiatan ringan, seperti berolahraga, mengonsumsi makanan favorit, atau bahkan tidur. Yup, sesederhana itu!
Langkah ketiga: Tentukan batasan agar diri kita punya ruang
“Tolong kerjain ini, dong!”
“Kamu bisa bantu aku buat bikin rancangan ini, nggak?”
Ketika dimintai bantuan, seringkali kita mengiyakannya karena tidak tega untuk menolak. Padahal, sikap asertif sangat dibutuhkan agar diri kita punya ruang untuk bahagia, lho! Kita harus mulai menetapkan batasan dan mulai memberanikan diri untuk mengatakan, “tidak”.
Namun, bukan berarti batasan ini membuat kita harus menjaga jarak dari orang lain atau menolak setiap permintaan mereka, ya! Jika memang kita punya kemampuan untuk membantu, maka jangan ragu untuk membantu.
Sikap asertif ini kita perlukan agar kita tidak mengiyakan semua permintaan. Jadi, kalau ada permintaan yang tidak bisa kita penuhi dan di luar tanggung jawab kita, kita punya hak untuk menolak!
Untuk belajar mencintai diri sendiri, kita juga harus belajar melindungi diri
Ada banyak hal di dunia ini yang tidak bisa dipaksakan untuk bisa beriringan dengan kondisi kita. Bahkan, apabila dibiarkan, bisa saja menjadi suatu hal yang berbahaya.
Kita harus bisa melindungi diri sendiri dari orang-orang yang berniat menjatuhkan kita ataupun dari lingkungan dengan iklim persaingan yang tidak sehat bagi perkembangan diri kita.
Melindungi diri dari hal-hal tersebut akan membuat kita bisa mulai belajar untuk mencintai diri secara lebih dalam. Jika kita mencintai sesuatu atau seseorang, tentu kita ingin melindunginya, kan? Ingat, diri kita punya hak untuk bahagia dan terkadang, hak tersebut hanya bisa dipenuhi oleh diri sendiri.
Memaafkan diri juga penting dalam belajar mencintai diri sendiri
Semua manusia pasti memiliki kesalahan. Kita pun demikian. Mungkin di masa lalu, kita telah berbuat suatu kesalahan yang memalukan. Mungkin juga di masa lalu, kita pernah mengalami kegagalan, karena belum memiliki cukup keahlian di sebuah bidang. Tidak apa-apa. Semua orang juga begitu pada awalnya.
Memaafkan diri sendiri memang terkadang tidak mudah. Ada beberapa kesalahan yang masih terdengar fatal, meskipun sudah terjadi bertahun-tahun silam.
Namun, kita harus selalu ingat bahwa kesalahan-kesalahan itu adalah hal yang manusiawi. Tidak usah terlalu diratapi. Cukup dijadikan pelajaran agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.
Dengan memaafkan diri sendiri, lambat laun kita juga akan lebih mampu mencintai diri sendiri, beserta segala kekurangan yang kita miliki.
Mencintai diri sendiri memang tidak mudah. Namun, percayalah bahwa kita sangat membutuhkan keterampilan ini.
Jika kita belum bisa mencintai diri, kita akan cenderung terpaku pada kesalahan, kekurangan, dan ketidaksempurnaan. Hal ini bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman yang dapat menghambat perkembangan kita.
Selain itu, kita juga perlu untuk mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain. Apabila kita tidak cinta pada diri sendiri, kita akan cenderung meremehkan orang-orang yang mencintai kita, seperti pasangan, keluarga, atau sahabat.
Hal ini bisa terjadi karena kita beranggapan bahwa diri kita tidak cukup baik untuk mendapatkan cinta dari orang-orang baik. Oleh karena itu, kita akan berpikir bahwa mereka yang mencintai kita adalah orang-orang biasa.
Akan tetapi, ingatlah bahwa kita tidak sendirian dalam perjuangan untuk belajar mencintai diri sendiri! Apabila kita merasa tidak cukup mampu untuk berjuang sendirian, kita bisa meminta bantuan dari profesional seperti psikolog.
Tidak perlu malu untuk meminta bantuan psikolog, karena saat ini, layanan konseling online bisa kita dapatkan dari aplikasi curhat online Riliv secara daring. Psikolog akan membantu kita agar lebih bisa mencintai diri sendiri.
Jangan berhenti untuk terus belajar memberikan cinta yang utuh kepada diri sendiri, ya, Dear! Kita tentu ingin merasakan cinta yang utuh pula dari diri sendiri, kan?
“How you love yourself is how you teach others to love you,” -Rupi Kaur
Referensi :
- Breines, J. (2016). Why You Have to Love Yourself First. Psychology Today. Disadur dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-love-and-war/201601/why-you-have-love-yourself-first
- Khoshaba, D. (2012). A Seven-Step Prescription for Self-Love. Psychology Today. Disadur dari https://www.psychologytoday.com/za/blog/get-hardy/201203/seven-step-prescription-self-love
Ditulis oleh Nur Nisrina Hanif Rifda dan disponsori oleh Indika Foundation.
Baca juga:
Cara Menghadapi Tekanan Kerja: Tips Mudah Bagi HR!
Cara Meningkatkan Self Love: Rahasia Kebahagiaan Banyak Orang