Di Indonesia tampaknya masih sering sekali terjadi diskriminasi terhadap teman-teman tuli. Masyarakat Indonesia sering kali memandang sebelah mata mereka. Padahal, banyak dari mereka yang sebenarnya sudah berkontribusi untuk membanggakan nama negara.
Untungnya Riliv memilki kesempatan untuk ngobrol langsung dengan Carina Putri, mahasiswi Universitas Indonesia yang terpilih menjadi Duta Bahasa DKI Jakarta periode 2017.
Terpilihnya Carina, menjadikan ia lebih peduli terhadap keberlangsungan hidup bahasa isyarat untuk teman-teman tuli di Indonesia. Bincang kali ini akan menggali informasi lebih dalam mengenal tuli dan bahasa isyarat. Yuk kepo-in bincang-bincangnya!
Nih buat kalian yang enggak tahu, teman-teman tuli lebih senang disebut ‘tuli’ daripada tuna rungu

Banyak orang yang tidak tahu atau menyadari fakta ini. Kita sering sekali menyebut mereka tuna rungu agar lebih sopan. Padahal yang sebenarnya, mereka lebih senang dipanggil atau disebut ‘si Tuli’.
Hal itu lahir bukan karena tidak ada alasan. Carina melalui akun instagram @akubisabahasaisyarat mengungkapkan bahwa penggunaan kata ‘Tuli’ untuk sebutan mereka karena ‘Tuli’ sudah dianggap sebagai identitas mereka.
Pusbisindo: Lembaga bahasa isyarat di Indonesia yang bisa buat kita lebih mengenal Tuli dan bahasa isyarat
Pusat Bahasa Isyarat Indonesia adalah lembaga yang menjadi wadah untuk teman-teman Tuli. Di sana mereka dapat saling berdiskusi, sharing session, dan juga melakukan pendekatan ke pemerintah mengenai kesetaraan hak Tuli.
Lembaga ini menjadi penting. Selain untuk menjadi wadah berkumpul, Pusbisindo juga merupakan tempat mereka untuk menyuarakan hak-hak mereka.
Tidak hanya itu, kalau kalian ada yang butuh layanan penerjemah bahasa isyarat juga bisa pergi kesana lho, Dear!
Belajar bahasa isyarat? Kenapa tidak?
Nah, masih lanjut dari poin nomor 2. Pusbisindo juga menyediakan layanan untuk kalian yang mau belajar bahasa isyarat. Kelasnya terbuka untuk umum dan menurut Carina kelas bahasa isyarat ini tidak pernah sepi, lho.
Menurutnya, belajar bahasa isyarat merupakan hal baru yang menarik. Selain itu, belajar di sana pun murah dan langsung diajari oleh teman-teman Tuli.
Ingin jauh lebih mengenal Tuli dan bahasa isyarat? Wah enggak ada salahnya, nih, dicoba!
Kesadaran tentang hak teman-teman Tuli sudah mulai terlihat

Suatu perkembangan yang sangat baik dari gerakan dam orang-orang yang peduli mengenai kesetaraan hak teman-teman Tuli. Contohnya, di sebagian besar program berita saat ini sudah menampilkan penerjemah bahasa isyarat. Dengan begitu informasi apa pun dapat dinikmati oleh setiap orang.
Tidak hanya itu, para Youtuber baik lokal maupun luar negeri juga sudah banyak yang menampilkan subtitle. Baik itu yang berbahasa Indonesia atau pun bahasa asing lainnya. Tujuannya adalah agar siapa pun tetap dapat menikmati konten-konten mereka.
__
Teman-teman Tuli adalah sosok yang tetap memiliki hak untuk berkembang dan berekspresi. Maka itu kita harus tetap mendukung hak-hak mereka.
Apapun yang terjadi, kesehatan mental teman-teman Tuli juga harus diperhatikan dengan kita selalu mendukung dan tidak memandang sebelah mata mereka.
Tidak ada hal yang buat kita tidak saling mengungkapkan pesan hanya karena tidak saling menyampaikan kata.
Written by Shabrina Ayuningtyas – Follow @Akubisabahasaisyarat sebagai gerakan penyadaran kesetaraan hak aksesibilitas informasi masyarakat Tuli.
Discussion about this post