Cara membagi waktu masih menjadi permasalahan yang susah-susah-gampang bagi sebagian orang. “Waktu adalah uang” sudah menjadi peribahasa tua yang dicintai banyak orang di seluruh dunia.
Peribahasa ini pun dianggap masuk akal, sebab setelah mencapai usia dewasa, peribahasa ini menjelma menjadi sebuah ungkapan yang realistis. Bahwa, setiap dari kita berpacu dengan waktu untuk menghasilkan performa terbaik dan mendapatkan gaji untuk bertahan hidup.
Namun seringkali, dengan 24 jam waktu yang kita miliki, masih banyak yang belum bisa membaginya dengan bijak. Maka, dibutuhkan pengambilan keputusan yang mindful dan tidak bertele-tele, terutama ketika keadaan atau atasan kita menuntut untuk bertindak tegas akan keputusan dalam membagi waktu.
Bersama Riliv, simak cara-cara terbaik untuk mengubah gaya hidup Anda dalam membagi waktu!
Cara membagi waktu terbaik: hindari overwork!
Photo by energepiccom from Pexels
Kesalahan utama dari orang-orang yang ingin belajar time management skill adalah terlalu berusaha keras untuk menjadi ‘disiplin’, sampai lupa memberikan rehat untuk diri sendiri.
Dengan kata lain, banyak orang yang mengira pemanfaatan waktu terbaik adalah saat kita memforsir diri tanpa istirahat, jeda, atau cheating apapun. Hal ini justru memicu lebih banyak distraksi yang akan muncul ke pikiran Anda.
Keinginan untuk mengecek ponsel, menonton seri dan film, keinginan untuk istirahat. Semuanya akan membuat konsistensi Anda kendor pada akhirnya. Maka dari itu, sangat penting untuk menetapkan waktu jeda dan istirahat yang tepat dan proporsional dengan jam kerja Anda.
Salah satu metode yang bisa dipakai adalah metode bernama Pomodoro Technique. Misalnya Anda telah bekerja selama 25 menit. Maka, Anda bisa mengambil 3-5 menit istirahat sebelum masuk ke fase bekerja berikutnya (dengan durasi 25 menit dan istirahat selama 5 menit juga).
Lakukanlah metode ini selama empat ‘hitungan’. Berarti, Anda sudah memiliki 100 menit jam kerja, dan 20 menit waktu istirahat.
Metode ini lebih efektif daripada memforsir diri di 100 menit awal, dan beristirahat total selama 20 menit sebagai ‘reward‘. Salah kaprah tersebut bisa memicu kelelahan pada jam kerja Anda, dan lagi-lagi, merusak konsistensi Anda.
Teknik Pomodoro yang diciptakan oleh Francesco Cirillo ini bertujuan untuk mempertahankan kualitas jam kerja, dan memberikan rehat-rehat kecil di tengah jam kerja Anda, yang bertujuan untuk me-refresh pikiran Anda supaya tidak menjadi terlalu kaku dan ‘panas’.
Orang yang mampu membagi waktu adalah orang yang hidup disiplin dan sehat!
Photo by William Choquette from Pexels
Hasil jangka panjang akan selalu hadir dari orang-orang yang menghidupi gaya hidup disiplin. Dengan membiasakan diri memiliki jam biologis yang disiplin, Anda bisa meng-hack cara Anda sendiri dalam membagi waktu.
Maka, mulailah komitmen pada diri sendiri untuk bangun pagi setiap harinya, atau bangun di jam yang sama setiap hari.
Selain menanamkan gaya hidup disiplin, mengusahakan diri untuk bangun pagi hari dapat mengusir kebiasaan malas dan menunda yang sering menggoda untuk kembali rebahan dan tidur “lima belas menit lagi”.
Sama halnya dengan jam tidur, membiasakan diri dengan berolahraga rutin juga akan menanamkan gaya hidup yang disiplin pada diri Anda.
Ditambah lagi, kualitas kerja dari karyawan yang rutin berolahraga dalam intensitas rendah (bukan olahraga keras) dibuktikan meningkat oleh berbagai riset yang diadakan oleh banyak peneliti di bidang human resource.
Orang-orang yang rajin berolahraga cenderung lebih produktif dan mindful dalam pekerjaannya. Hal ini sering dianggap sepele oleh banyak orang.
Namun, meja kerja yang berantakan, dan barang-barang yang menumpuk di dalam rumah, seringkali menimbulkan kesan sesak dan menurunkan produktivitas karyawan.
Maka, dengan hidup disiplin akan kerapihan, Anda bisa mulai menyortir barang yang tidak perlu dan menata ulang ruang kerja dan rumah Anda. Seringkali akan timbul kesan luas, lega, dan sejuk, yang akan memicu Anda untuk bekerja lebih produktif.
Terkadang, distraksi pun tidak hanya datang dari diri sendiri, namun dari orang-orang yang mengalihkan fokus. Fokus tersebut tidak hanya dalam pekerjaan, namun juga dalam waktu istirahat yang sepantasnya Anda miliki.
Seperti contoh, klien yang memaksa untuk bekerja di waktu istirahat, teman yang menghasut Anda untuk melupakan pekerjaan ‘sejenak’ dan ikut hangout, dan hambatan-hambatan lainnya.
Cara membagi waktu yang efektif perlu dibarengi dengan ketegasan dalam berkomunikasi. Sangat penting bagi seorang karyawan untuk belajar berkata tidak terhadap hal-hal yang berada di luar koridor waktu dan perencanaannya.
Dengan ini juga, Anda akan terhindar dari overwork dan kelelahan dalam bekerja. Sebab, selain harus disiplin dengan jam kerja, Anda pun berhak disiplin dalam waktu istirahat yang sudah Anda atur untuk diri sendiri.
Apapun cara membagi waktu yang dipilih, lakukan dengan mindful
Apapun metode Anda dalam membagi waktu (Pomodoro, to-do list, skala prioritas, dll), ada baiknya bila metode tersebut selalu dilakukan dengan mindful dan bijak. Secara sadar, Anda mengatur skala prioritas dan interval kerja melalui seleksi yang matang dan tidak terburu-buru.
Cara termudah mengambil keputusan secara mindful adalah dengan menyisihkan lima menit waktu Anda selama melakukan perencanaan kerja.
Sebelum mengurutkan prioritas kerja Anda, selalu berikan waktu kepada diri Anda lima menit untuk berpikir dan memilah-milah prioritas tersebut.
Hal yang sama juga bisa diterapkan kepada keputusan-keputusan mendadak yang berada di luar jadwal. Semisal, atasan Anda memberikan task mendadak, dan menanyakan kesanggupan Anda.
Sebelum menjawab telepon tersebut secara impulsif, jika masih bisa, Anda dapat meminta waktu lima menit saja untuk berpikir dan mempertimbangkan pro dan kontra dari kegiatan mendadak tersebut.
Apakah prioritasnya mendesak? Apakah hal ini hanya saya saja yang bisa handle? Apakah saya masih punya kapasitas sarana dan tenaga untuk mengerjakan ini semua? Adakah hal penting lain yang masih harus saya kerjakan?
Maka, dengan menyisihkan waktu lima menit saja sebelum mengambil keputusan dalam membagi waktu, Anda dapat terhindar dari keputusan-keputusan impulsif yang tidak sanggup untuk Anda tanggung di kemudian hari, dan membuat rasa bersalah Anda menjadi bertumpuk.
Selain menyisihkan waktu lima menit, Anda juga dapat membuat perencanaan kerja dalam kurun waktu satu minggu. Hal ini tentu membuat time table Anda menjadi lebih rapih, dan Anda pun akan lebih tegas terhadap gangguan-gangguan mendadak yang sering menggoda.
Bila Anda menghadapi banyak pekerjaan tanpa deadline, atau pekerjaan dengan deadline fleksibel, tentunya terlihat seperti kesempatan emas untuk bersantai sejenak dan menggunakan waktu yang ada untuk beristirahat.
Namun, bila pekerjaan-pekerjaan tersebut dibiarkan menumpuk, Anda pun bisa kelelahan dan stres ketika mengerjakan semuanya secara bersamaan. Maka, Anda juga dapat membiasakan diri untuk menetapkan deadline pribadi.
Dengan memiliki deadline sendiri, Anda bisa menggunakan waktu dan tanggal sebelum deadline yang sebenarnya, untuk beristirahat sambil melakukan quality checking terhadap pekerjaan yang telah Anda buat.
Hal ini, selain menghindarkan Anda dari stres, juga meningkatkan kualitas hasil kerja Anda.
“Bagaimana saya bisa menerapkan disiplin waktu yang baik untuk bawahan saya?”
Mungkin saja saat ini, Anda adalah seorang atasan dalam suatu perusahaan. Anda menyadari bahwa ada banyak pekerjaan yang tidak selesai, atau tidak sesuai ekspektasi, yang datang dari karyawan yang Anda rasa memiliki potensi dan kemampuan yang mumpuni.
Mungkin saat ini, Anda sudah menyadari bahwa kesalahan tidak terletak pada kemampuan bawahan Anda, namun dari cara karyawan Anda mengatur waktu kerja mereka.
Memfasilitasi karyawan dengan konselor yang profesional di bidang psikologi karir bisa menjadi jawaban yang tepat untuk memperbaiki ritme kerja karyawan secara perlahan, tanpa harus merasa takut terlalu mengintervensi kehidupan pribadi karyawan Anda.
Maka, kami dapat menawarkan solusi dari Riliv untuk Anda. Riliv for Company memiliki program kerjasama dengan berikut:
- Konseling mudah dengan psikolog profesional, langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu
- 300+ meditasi beserta panduan mudah yang bisa digunakan sesuai dengan kondisi mental, hanya 10 menit saja untuk mendapat ketenangan
- Mood tracker yang bisa diakses oleh HR atau tim yang bertanggung jawab atas karyawan, sehingga bisa dengan mudah memahami bagaimana kemajuan kesehatan mental karyawan setelah konseling atau meditasi secara rutin
- Cerita dan musik pengantar tidur yang bisa memastikan karyawan Anda beristirahat dengan cukup dan berkualitas
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Rahasia terjamin! Siapapun bisa menggunakan Riliv for Company tanpa harus ketahuan sedang konseling
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, Anda bisa klik di sini untuk menghubungi kami.
Cukup 10 menit per hari, Anda bisa berpikir jernih dan terus menjadi pemimpin prima bagi karyawan Anda di masa sulit ini.
Sumber:
- https://www.inc.com/john-rampton/nothing-will-change-without-time-management-heres-.html