Cara Mengatasi Anak Hiperaktif – Kamu bingung bagaimana cara mengatasi anak hiperaktif? Anak yang hiperaktif bisa membuatmu lelah, tetapi apakah kamu akan menyerah begitu saja? Tentu saja tidak!
Kebanyakan anak pada dasarnya memang aktif. Tapi kasus anak-anak hiperaktif sedikit berbeda.
Kita semua setuju, mengatasi anak yang hiperaktif bukan hal yang mudah. Mereka tampak tidak stabil, melompat kesana kesini, melakukan aktivitas ini itu dengan energi yang nggak ada habisnya. Sering kali mereka juga sulit mendengarkan atau mengikuti arahan. Sehingga banyak orang yang mencapnya sebagai anak “yang bermasalah”.
Padahal, mereka hanya membutuhkan perhatian lebih.
Itu sebabnya, kamu perlu menerapkan strategi lain yang bisa membantu mereka mengelola aktivitas motorik mereka. Beberapa tips berikut bisa memabantumu mengatasi anak hiperaktif dengan lebih mudah. Simak yuk!
1. Membatasi gerak mereka bukan cara mengatasi anak hiperaktif yang bijak
Ingat, jangan menyalahkan semua yang mereka lakukan! Anak hiperaktif bukanlah “anak yang jahat”. Mereka memiliki gangguan psikologis yang disebut ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Meneriakinya hanya akan memperburuk keadaan. Alih-alih nurut, mereka justru menjadi lebih cemas. Pahamilah bahwa mereka membutuhkan bantuanmu dalam kegiatan sehari-hari.
Sungguh menyiksa harus duduk terlalu lama karena mereka adalah anak-anak yang memiliki kecerdasan kinestetik. Dan itu sama sekali bukan hal yang buruk.
Daripada menyuruhnya diam, ajaklah mereka untuk melakukan aktivitas yang membuat mereka bergerak, seperti menari, senam, ataupun hal-hal lain yang melibatkan gerak tubuh.
2. Buat dan sepakati aturan main yang jelas dengan anak
Anak hiperaktif membutuhkan arahan dan pola yang jelas untuk diikuti. Mereka cenderung menjadi cemas ketika tidak tahu apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.
Kalau kamu memiliki anak yang hiperaktif, bantulah mereka dengan menetapkan beberapa aturan main, baik di rumah maupun sekolah.
Ini tidak hanya membantumu menjalankan kegiatan sehari-hari, tetapi juga membantu mereka memahami apa yang diharapkan darinya dan kapan harus melakukannya. Contohnya, atur waktu kapan mereka harus bangun, menyikat gigi, makan, bermain, bahkan tidur.
Keteraturan seperti ini akan mengurangi kekacauan dalam pikiran seorang anak kecil yang tidak tahu harus berbuat apa. Dengan pola yang lebih terstruktur, mereka akan merasa lebih rileks dan bisa lebih baik di sekolah dan di rumah.
3. Ajak mereka melakukan aktivitas yang lebih terstruktur
Sangat penting bagi anak-anak hiperaktif untuk bisa menyalurkan energinya. Menahannya seringkali malah memperburuk situasi. Tapi, membebaskannya begitu saja juga bisa membuatnya lebih buruk.
Nah, untuk mengatasinya, kamu bisa coba mendorong mereka untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang memiliki ritme. Misalnya, dengan menyanyikan lagu berirama atau latihan baris-berbaris.
Bunyi lagu atau nyanyian dengan irama ritme berulang ataupun gerakan melompat, berbaris, atau berlari, bisa menenangkan mereka dengan cepat.
4. Sederhanakan instruksimu agar lebih mudah dimengerti
Mintalah anakmu untuk menatap matamu ketika kamu mencoba menjelaskan sesuatu kepadanya. Ini akan membantunya fokus pada apa yang kamu katakan.
Kamu juga perlu menyampaikan informasi yang hendak kamu sampaikan menjadi potongan yang mudah dicerna.
Karena, bisa menjadi sangat sulit bagi anak dengan ADHD untuk memahami instruksi yang kompleks. Dan ulangi beberapa kali jika diperlukan. Kalau kamu sudah yakin bahwa mereka telah memahami apa yang kamu katakan, mintalah mereka mengulangi apa yang kamu instruksikan.
Bersabarlah. Karena, jika mereka merasa bahwa kamu “tidak cukup sabar” mendengarkannya, mereka bisa menjadi cemas.
Kalau mereka sudah bisa membaca, kamu juga bisa menuliskannya pada selembar kertas dan menempelkannya di kulkas atau papan di kamar mereka. Cara ini bisa membantu mereka fokus dan mengikutinya satu per satu, hingga menyelesaikannya.
Pastikan kamu mengapresiasi jika mereka melakukannya dengan benar. Ini akan memotivasi mereka untuk melakukan yang lebih baik di waktu berikutnya.
5. Menerima kekurangan dan kelebihan anak
Hiperaktif bukanlah hal yang disengaja untuk membuatmu kesal. Itu sebabnya, sebagai orang tua, kamu harus paham bahwa memarahinya hanya akan berdampak negatif pada kemajuannya.
Jangan meminta mereka untuk diam ataupun memaksanya meniru anak tetangga. Hiperaktif tidak dapat dihilangkan secara total. Tapi, itu bisa dikendalikan. Belajarlah untuk memahami dan menerima bahwa anakmu akan selalu aktif dan bersemangat.
Yang perlu kamu lakukan adalah menemukan cara untuk menoleransinya dan lebih bersabar.
6. Meditasi juga bisa jadi cara mengatasi anak hiperaktif, lho!
Kamu pernah dengan tidak kalau beberapa sekolah menjalankan program mindfulness at school?
Penelitian terbaru menemukan bahwa program ini menunjukkan dampak positif terhadap hasil belajar anak. Tidak hanya soal nilai, mindfulness juga membantu mereka dalam mengendalikan emosi.
Bagi anak-anak yang hiperaktif, program ini bisa membantu mereka merasakan situasi saat ini yang terjadi dalam tubuh dan pikiran mereka, dan berdamai dengannya.
Kondisi ini biasanya dicapai melalui teknik meditasi. Tapi, jangan khawatir apakah mereka bisa melakukannya. Kamu bisa memulainya dengan mengajarkan teknik pernapasan dan relaksasi sederhana.
7. Cara mengatasi anak hiperaktif yang paling baik adalah berkonsultasi dengan dokter
Mendapatkan informasi kesehatan yang kredibel adalah hal yang sangat kamu butuhkan saat ini dibandingkan dengan meminta saran dari teman yang bukan ahlinya.
Referensi:
- https://www.momjunction.com/articles/ways-to-handle-hyperactive-children_00389580/#gref
- https://www.everydayhealth.com/emotional-health/adhd/10-tips-coping-with-hyperactive-child/
- https://www.additudemag.com/help-hyperactive-kids-learn/
- https://yourkidstable.com/how-to-handle-hyperactive-child/
- https://www.verywellfamily.com/managing-your-childs-hyperactivity-2161928
Ditulis oleh Ayu Yuni Afifah.
Baca juga:
Selenophobia, Ketika Kamu Merasa Takut dengan Bulan