Teman Bermuka Dua – Teman bermuka dua memang sulit untuk dibedakan dari teman sejati. Teman sejati biasanya akan mendukung kamu, menyayangi, selalu ada untukmu, menerima kelebihan dan kekuranganmu. Tapi teman bermuka dua biasanya hanya ada saat ia butuh, ia cenderung membuatmu merasa ada kejanggalan tentangnya. Pada saat tertentu kamu kepikiran untuk mengakhiri pertemanan dengannya. Bingung? Yuk, simak cara menghadapi teman bermuka dua versi Riliv!
Periksa pertemanan kalian
Beberapa temanmu mungkin memang teman bermuka dua, tapi beberapa juga mungkin hanya malu atau kesulitan berhubungan dengan orang lain. Ini nih yang wajib kamu periksa dari dia:
- Dia mungkin tidak selalu mengatakan yang benar, tapi dia bersedia mendengarkanmu saat ada masalah
- Dia membuatmu nyaman
- Dia mendukungmu
- Dia menghubungimu sepanjang waktu bukan hanya saat butuh aja
- Dia bertahan saat masa sulit, bukan hanya saat senang aja
- Dia peduli denganmu
Kalau temanmu memiliki ciri-ciri diatas artinya dia teman yang baik. Tapi kalau temanmu tidak termasuk, jauhin aja deh!
Tentukan atau buat kesimpulan sementara
Coba amati dan tentukan apakah dia termasuk teman toxic atau bukan. Jika iya, dia akan memiki ciri-ciri:
- Membicarakanmu di belakang
- Hanya memanfaatkan saja
- Menggunakanmu untuk mendekati orang terdekatmu
- Menyalin pekerjaanmu dan memanfaatkan kecerdasanmu
- Hanya berbicara padamu ketika dia butuh sesuatu
- Membuatmu malu atau membuatmu merasa dipermalukan di depan umum
Hindari pertengkaran pemicu teman bermuka dua
Jika kamu merasa temanmu berubah atau semakin jauh denganmu itu mungkin pertanda persahabaan kalian mulai memudar. Jika kamu tidak ingin hal itu, dekatilah dia kembali. Tapi jika kamu merasa lebih baik tanpanya, lepaskan dia dan jalani persahabatan yang baru.
Hilangkan kebaikanmu dengannya
Hal ini bukan berarti kamu harus bermusuhan dengannya, tapi jangan mau dimanfaatkan olehnya lagi. Dia hanya akan datang ketika butuh dan meninggalkanmu seenaknya.
Jaga komunikasi
Walau kalian sudah tak sedekat dulu, tetap jagalah pertemanan kalian. Hubungi dia sekali-kali jangan sampai putus kontak. Tujuannya memberikan kamu ketenangan sendiri setidaknya hubungan kalian baik-baik saja.
Tanya pendapat orang terdekat perihal teman bermuka dua
Tanyakan hal ini pada keluarga, teman dekat atau orang yang kamu percaya mengenai hal ini. Mungkin mereka bisa memberimu nasihat yang baik tentang apa yang terjadi. Jika kamu merasa tidak nyaman saat bercerita dengan keluarga ataupun teman, kamu bisa memanfaatkan aplikasi konseling online Riliv untuk melakukan curhat online.
Buat keputusan akhir terkait teman bermuka dua
Buatlah sebuah keputusan akhir apakah kamu ingin mengakhiri pertemanan atau tidak. Pertimbangkan secara baik dan matang. Jika kamu ingin mengakhiri pertemanan ajak dia bertemu, pilih waktu dan tempat yang tepat, rencanakan apa yang akan kamu katakan, pilih alasan yang bagus, berikan dia kesempatan untuk menjelaskan juga, putuskan apa yang akan kamu lakukan bersama dia.
So, gimana? udah paham kan harus ngapain ? Buat pilihan yang bijak ya dear. Kamu masih bingung, apakah kamu harus mengakhirinya atau melanjutkannya? Kamu bisa loh datang ke psikolog Riliv! karena Riliv juga bisa menjadi tempat curhat kalian!
Disadur dari:
- https://www.wikihow.com/Break-Up-With-a-Fake-Friend
Written By Anisya Pramesti D.I, not special but limited edition.
Baca juga:
5 Penyebab Insomnia, Gangguan Tidur Berujung ‘Mata Panda’