Cara menghindari kemalasan – Bagi HR, salah satu jenis karyawan yang mungkin paling menyebalkan untuk dihadapi adalah karyawan yang malas. Karyawan kurang skill tapi mau belajar, kemungkinan besar masih akan bersikap rajin. Karyawan malas? Bisa jadi masalah besar.
Namun, sebagai HR yang baik Anda tentu saja harus menghadapi masalah ini. Berikut ini ada beberapa cara menghindari kemalasan pada karyawan yang mungkin bisa Anda terapkan.
1. Bicara dari hati ke hati
Panggil si karyawan yang malas ini ke ruangan Anda karena hal pertama yang tidak boleh Anda lakukan adalah “menegurnya” di depan rekan-rekan kerjanya sehingga ia semakin kecil hati.
Lalu, usahakan Anda tidak menunjukkan rasa kesal atau frustrasi selama berbicara dengannya. Justru berikan umpan balik sambil mengingatkan karyawan betapa pentingnya peran mereka bagi perusahaan dan keyakinan Anda mereka dapat bekerja dengan baik.
2. Tetapkan tujuan yang jelas untuknya
Kemungkinan besar karyawan yang malas perlu diingatkan tentang apa yang diharapkan dari pekerjaan yang dilakukannya. Jika mereka cepat kehilangan motivasi dan disiplin diri sendiri untuk dipatuhi, di sinilah Anda sebagai HR harus bertindak untuk memimpin mereka kembali ke jalan yang benar.
Dengan menetapkan arah yang jelas yang harus dituju oleh karyawan malas ini – dan pastikan mereka juga menyetujui target ini, ini bisa jadi cara menghindari kemalasan yang ampuh untuknya.
3. Cara menghindari kemalasan dengan memberikan pelatihan
Untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli dengan perkembangan pribadi dan profesional mereka, tawarkan pelatihan tambahan untuk menyegarkan pengetahuan atau memperluas keterampilan mereka saat ini.
Dengan menawarkan pelatihan, ini menunjukkan bahwa Anda berkomitmen untuk pengembangan mereka yang, pada gilirannya, akan menciptakan efek positif dan “memaksa” karyawan untuk merasa lebih termotivasi agar bekerja dengan lebih baik.
4. Buat konsekuensi atas kemalasannya
Setelah melakukan semua cara di atas dan belum juga berhasil, ini saatnya Anda menetapkan beberapa konsekuensi. Misalnya, jika si karyawan malas tidak menyelesaikan proyek tepat waktu, beritahu padanya bahwa Anda perlu memberi peringatan resmi jika sikapnya itu tidak membaik dalam jangka waktu tertentu.
5. Berikan insentif agar karyawan malas lebih bersemangat
Memberikan konsekuensi mungkin taktik yang baik. Namun, insentif juga bisa sama kuatnya. Saat karyawan dijanjikan insentif sebagai imbalannya, mereka cenderung bekerja 10 kali lebih keras untuk memastikan bahwa mereka akan mendapatkannya.
Namun, jika Anda memilih strategi ini, pastikan insentif itu adalah sesuatu yang layak diperjuangkan, seperti bonus, hari libur ekstra, atau bahkan liburan akhir pekan berbayar.
6. Beri tanggung jawab tambahan juga bisa jadi cara menghindari kemalasan
Kadang, karyawan merasa malas karena mereka bosan dengan peran pekerjaannya dan tidak diberi tugas yang memotivasi. Jika ini masalahnya, Anda harus meninjau tanggung jawab mereka dan memberinya tugas tambahan.
Namun, bukan berarti Anda harus segera menaikkan gaji atau mengubah jabatan mereka. Cara ini merupakan strategi agar karyawan merasa dihargai di dalam perusahaan dan termotivasi untuk menunjukkan bahwa mereka dapat berbuat lebih banyak.
Baca Juga:
Tidak Betah di Tempat Kerja, Harus Lakukan Apa?
7. Tahu kapan harus berhenti membantu karyawan malas
Saat melakukan semua cara di atas, penting untuk mendokumentasikan perilaku mereka secara keseluruhan. Mengapa? Pertama, Anda harus memiliki bukti tertulis tentang kinerja buruk karyawan dan langkah-langkah yang Anda ambil untuk membantunya, jika Anda memutuskan untuk memecat mereka. Kedua, karena Anda ingin melihat apakah ada peningkatan dari waktu ke waktu.
Saat semua cara gagal, ini waktunya Anda berhenti membantu karyawan yang malas ini dan Anda bisa merencanakan proses pemberhentiannya. Pastikan untuk berkonsultasi dengan tim HR sebelum melakukannya dan ikuti protokol yang benar.
Namun, jika Anda masih ingin berusaha mempertahankan karyawan ini, tetapi membutuhkan bantuan untuk menemukan cara menghindari kemalasan yang dilakukannya, Anda bisa menghubungi Riliv for Company yang memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Selain itu, Anda juga bisa men-download e-book yang berisi mengenai pentingnya layanan kesehatan mental untuk karyawan, khususnya di masa pandemi seperti sekarang ini.
Di dalam e-book, Anda bisa memelajari tentang hasil penelitian dari Riliv for Company mengenai langkah pencegahan dan dukungan kesehatan mental yang dibutuhkan oleh karyawan, tips memilih dan mempersiapkan EAP yang sesuai untuk hasil signifikan bagi perusahaan Anda untuk memunculkan hasil yang signifikan bagi perusahaan, dan masih banyak lagi.
Referensi:
- careeraddict.com. 10 Creative Ways to Deal with Lazy Employees
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga:
Pengertian Lingkungan Kerja Sehat Menurut WHO, HR Harus Tahu!
5 Kriteria Lingkungan Kerja Baik, Produktivitas Karyawan Terjaga