Sangat bersemangat dan sering menjadi pusat perhatian adalah ciri-ciri orang ekstrovert yang banyak disebutkan dalam berbagai artikel. Tapi, bukan berarti orang-orang ekstrovert selalu nyaman menjadi pusat perhatian lho, Dear. Dan tidak selamanya juga mereka menujukkan semangat yang menggebu-gebu.
Kamu tahu kenapa?
Karena menurut ilmu psikologi, telah dijelaskan bahwa tidak ada kepribadian yang benar-benar absolut. Kepribadian seseorang tidak bisa mutlak digambarkan sebagai hitam dan putih.
Dalam kasus ini, tidak ada yang 100% ekstrovert maupun introvert. Hanya saja, kebanyakan orang menunjukkan kecenderungan terhadap salah satunya.
Ciri-ciri orang ekstrovert di tempat kerja

Kantor adalah tempat dimana semua jenis kepribadian bertemu. Disini, semua jenis karyawan diharapkan dapat bekerja sama dan memanfaatkan segala jenis perbedaan untuk bersama-sama mencapai tujuan perusahaan. Faktanya, perbedaan-perbedaan itu terkadang bisa menyebabkan gesekan lho, Dear.
Kamu pasti paham kalau kesuksesan di tempat kerja tidak hanya soal seberapa keras seorang karyawan bekerja. Kepribadian juga turut memainkan peran besar terhadap kesempatan promosi, kenaikan gaji, dan apresiasi.
Baru-baru ini, sebuah publikasi dalam Journal of Applied Psychology, menyebutkan bahwa ekstrovert cenderung memiliki beberapa keunggulan dibandingkan semua orang di tempat kerja. Kira-kira, bagaimana ya karakter mereka di tempat kerja?
1. Mereka akan lebih termotivasi jika ditawari reward yang lebih
Bukan berarti para ekstrovert ini malas kerja kalau nggak ada reward ya, Dear. Tapi, orang-orang dengan kepribadian ekstrovert akan lebih bersemangat jika mereka tahu bahwa kinerjanya akan dihargai.
Bentuk penghargaannya tidak melulu kenaikan gaji, bisa juga soal apresiasi dari atasan, kesempatan promosi, dan lain-lain. Selain itu, “iming-iming” reward ternyata bisa membuat mereka lebih percaya diri untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Ciri-ciri orang ekstrovert yang sangat tampak adalah mereka selalu positif

Orang-orang ekstrovert cenderung lebih sering mengalami emosi positif yang bisa sangat bermanfaat bagi mereka. Dan perasaan positif itu dianggap bisa melindungi mereka dari fenomena negatif, seperti burnout dan masalah work-life balance.
Itu juga membuat mereka lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja baru ketika berganti pekerjaan atau kantor.
3. Kaum ekstrovert adalah orang-orang yang pintar mengambil hati
Tunggu tunggu jangan negative thinking dulu, Dear!
Dalam artian yang positif, orang-orang ekstrovert adalah sosok yang terampil dalam komunikasi, baik verbal dan nonverbal. Itu yang menyebabkan mereka mahir membujuk orang dalam situasi seperti wawancara kerja dan negosiasi.
Beberapa riset juga menyampaikan bahwa berkat kemampuan komunikasi yang mumpuni itulah yang memungkinkan orang-orang ekstrovert lebih cenderung menjadi pemimpin.
Belum lagi itu juga membuat mereka mudah menjalin pertemanan dengan orang-orang di sekitar mereka. Jadi, jangan heran kalau mereka punya networking dan lingkaran sosial yang luas.
4. Mereka tidak segan menceritakan masalah yang tengah dihadapi

Kalau orang introvert lebih cenderung menginternalisasi masalah dan memikirkannya, orang-orang ekstrovert biasanya tidak keberatan untuk menceritakan masalahnya ke orang lain.
Dengan begitu, mereka berpikir bisa mendiskusikan masalah mereka untuk mendapatkan masukan dan mencari opsi mana yang kira-kira bisa menyelesaikan masalah mereka.
Mereka bisa melakukannya dengan santai karena memang pembawaan mereka yang terbuka dalam mengekspresikan diri, preferensi, dan pilihan mereka.
5. Mereka adalah orang-orang yang tidak takut mengambil risiko
Orang ekstrovert sering digambarkan sebagai orang yang bahagia, positif, ceria, dan mudah bergaul. Mereka tidak cenderung memikirkan masalah atau merenungkan kesulitan. Kalaupun mengalami kesulitan dan masalah, mereka lebih cenderung membiarkannya mengalir begitu saja.
Itu juga yang membuat mereka sering terlibat dalam “perilaku berisiko”. Mereka tidak takut mengambil risiko. Kalau semua berjalan baik, mereka akan sangat senang dan merasa dihargai. Kalaupun tidak, mereka akan menghadapinya dengan lebih santai.
Sisi gelap orang-orang ekstrovert di kantor

Berdasarkan ciri-ciri orang ekstrovert di atas, kedengarannya mereka adalah orang yang sangat interaktif kan, Dear?
Tapi ternyata, ada juga lho sisi gelap yang mungkin muncul…
Secara emosional, ekstrovert adalah orang yang menggebu-gebu dan mahir dalam berkomunikasi. Sayangnya, beberapa orang bisa beranggapan bahwa mereka hanya membual. Ini bisa menyebabkan kliennya menjadi kurang percaya pada apa yang dikatakan.
Di sisi lain, karena para ekstrovert sangat suka diapresiasi, mereka justru bisa “terbakar” ketika mencoba untuk mengesankan orang lain. Di lain hal, mereka juga bisa melampaui batas nih Dear dalam menunjukkan hormat terhadap atasan atau rekan kerja mereka.
Jadi, apa benar orang ekstrovert menunjukkan performance yang lebih baik?

Tetapi dalam studi lain, para peneliti di University of Chicago, Harvard University, dan Stanford University menemukan bahwa para eksekutif yang cenderung introvert menunjukkan kepemimpinan yang lebih sukses.
Seperti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesuksesan, kesesuaian antara kemampuan, keterampilan, dan kepribadian dengan pekerjaan seseorang adalah hal yang sangat penting.
Sebagai contoh, peran software engineering mungkin dirancang lebih baik untuk para introvert karena mereka butuh fokus dalam waktu yang cukup lama, tapi bukan berarti jika orang ekstrovert tidak bisa menjadi programmer yang hebat.
Demikian juga, seorang introvert mungkin cukup terampil dalam bidang sales, tapi itu mungkin lebih menguras energi mereka dalam jangka waktu yang lama.
Sebenarnya, tipe kepribadian yang satu tidak bisa dikatakan lebih unggul daripada tipe lainnya karena ini juga tergantung pada dinamika tim yang ada.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Organizational Behavior, orang ekstrovert memang diakui sebagai energi yang bisa menciptakan suasana menyenangkan dalam tim. Namun, mereka juga cenderung menyebabkan lebih banyak konflik karena sering menyampaikan pendapat dengan cara yang dominan dan agresif.
Setelah membaca artikel di atas, apa nih Dear yang kamu pikirkan? Menurutku, daripada mencari-cari mana yang lebih baik, alangkah baiknya jika ekstrovert dan introvert bisa bekerja sama. Mungkin kadang-kadang agak tidak nyaman, tetapi masing-masing memiliki kekuatan yang bisa memberikan nilai bukan?
Kalau di kantormu gimana, Dear? Apakah kamu punya cara unik untuk mengelola perbedaan kepribadian di kantor? Bagikan dengan Riliv, yuk!
Referensi:
- https://www.inc.com/rhett-power/effective-management-extroverts-vs-introverts.html
- https://www.prevention.com/health/mental-health/a24068521/introvert-vs-extrovert/
- https://www.15five.com/blog/performs-better-work-introverts-extroverts/
- https://www.businessinsider.sg/extrovert-career-success-advantages-psychology-study-2019-5/?r=US&IR=T
- https://www.healthline.com/health/what-is-an-extrovert#3
- https://www.verywellmind.com/signs-you-are-an-extrovert-2795426
Ditulis Ayu Yuni Afifah.