Ciri-ciri orang yang bersyukur – Sudah tahu belum? Ternyata orang yang bersyukur punya sifat, kebiasaan, dan karakteristik yang luar biasa! Mereka yang bersyukur bisa menikmati hidupnya dengan lapang dada, puas, dan merasa berkecukupan.
Nah, sayangnya seringkali orang yang bersyukur tidak sadar kalau mereka punya karakteristik yang membuat mereka berbeda. Makanya, yuk simak 7 ciri-ciri orang yang bersyukur! Siapa tahu ciri-ciri yang Riliv sebutkan ini ada pada dirimu!
Ciri-ciri orang yang bersyukur yang pertama adalah tidak egois
Setiap orang pasti punya kesibukan dan tanggung jawab yang harus dilakukan. Seringkali tugas, pekerjaan, dan tanggung jawab yang harus kamu kerjakan ini berhubungan dengan orang lain.
Contoh, saat dulu di bangku kuliah pasti kamu pernah mendapatkan tugas kelompok. Nah, untuk menentukan jam atau lokasi mengerjakan tugas kelompok saja sulit sekali karena setiap orang ingin mengutamakan keinginan pribadinya. Jika orang yang bersyukur ada di kelompok mu, maka ia akan berusaha mencari solusi yang bisa menyenangkan dan tidak merugikan anggota kelompokmu.
Makanya, ciri-ciri pertama dari orang yang bersyukur adalah kapanpun, dimanapun, dan apapun situasinya ia tidak akan egois atau mementingkan kepentingannya sendiri. Sebaliknya, ia akan berusaha mencari jalan tengah yang bisa membuat semua orang merasa nyaman dan tidak dirugikan.
Berorientasi pada proses
Kenapa ya orang yang bersyukur tidak merasa iri, dengki, dan serakah? Penyebabnya adalah karena mereka berorientasi pada proses. Saat melakukan sesuatu, orang yang bersyukur akan berusaha melakukan yang terbaik dan menikmati seluruh proses yang dilakukan.
Makanya, saat hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan harapan, mereka tidak akan terlalu kecewa atau merasa iri dengan orang yang sukses karena mereka tahu kalau selalu ada yang bisa dipelajari dari suatu kejadian. Bahkan dari kegagalan atau kejadian buruk yang dialami, orang yang bersyukur bisa melakukan evaluasi diri dengan bijak.
Memanfaatkan apa yang dimiliki dengan baik
Hayo siapa yang sering ngeluh atau merasa nggak puas? Sudah punya handphone merek jeruk, eh malah minta dibelikan handphone merek nanas. Padahal kondisi handphone-nya masih bagus! Nah, kalau kamu seperti ini, tandanya kamu belum bersyukur nih!
Sebaliknya, kalau kamu orang yang bersyukur, kamu akan merasa cukup dengan apa yang telah dimiliki dan kamu bisa memanfaatkan barang-barang dan fasilitas dengan sebaik mungkin. Makanya, bisa dibilang kalau orang yang bersyukur tuh kreatif-kreatif lho! Kurangnya uang, fasilitas, sarana, dan prasarana tidak menghalangi mereka untuk berkarya!
Punya tujuan hidup yang jelas
Tahukah kamu kenapa orang yang bersyukur merasa cukup dengan apa yang dimiliki? Nah, jawabannya adalah karena mereka punya tujuan hidup yang jelas! Hah, maksudnya gimana tuh?
Setiap orang pasti punya tujuan hidup. Ada yang tujuan hidupnya adalah menjadi orang kaya dan sukses. Ada juga yang tujuan hidupnya bisa menjadi orang yang bermanfaat sampai akhir hayatnya. Atau ada juga yang tujuannya adalah bisa memberikan ilmu ke banyak orang.
Makanya, punya dan tahu apa tujuan hidup itu penting biar nggak gampang iri, dengki, atau mudah ‘pengen’. Percayalah, kalau tujuan hidup setiap orang nggak mungkin 100% sama dan inilah yang menjadi dasar kenapa orang yang bersyukur nggak mudah iri, dengki, dan serakah dengan pencapaian orang lain karena ia tahu setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing.
“ Hal yang paling penting adalah menikmati hidupmu, menjadi bahagia, apapun yang terjadi.”
– Audrey Hepburn
Hidup di masa kini (here and now)
Menyesali masa lalu atau mencemaskan masa depan tidak akan ada habisnya! Tentu, hidup dengan penuh penyesalan atau perasaan cemas sangat melelahkan dan membuat kamu lebih sulit merasa bahagia.
Nah, untuk orang yang bersyukur, daripada memikirkan masa lalu atau masa depan, mereka memilih untuk fokus menikmati hidup di masa kini. Makanya ia bisa menyadari segala hal yang terjadi pada hidupnya di masa kini dan menemukan kebahagiaan sederhana yang terjadi secara singkat namun bisa membuat diri ini lebih bersyukur. Selain itu, dengan hidup di masa kini, membuat orang yang bersyukur bisa menghargai segala momen dan orang-orang yang hadir di hidupnya.
Makanya, ia bisa merasa nyaman, damai, bahagia, mencintai, dan mensyukuri hidupnya.
Memiliki kasih sayang dan empati
Memiliki kasih sayang dan empati juga termasuk ciri-ciri orang yang bersyukur. Penyebabnya adalah karena orang yang bersyukur senantiasa melihat ke ‘bawah’ sehingga ia sadar kalau masih banyak orang yang hidupnya tidak seberuntung dirinya.
Makanya, orang yang bersyukur sering mengajukan diri untuk menjadi relawan, senang mengikuti kegiatan amal atau volunteering, dan memiliki kepekaan dan kepedulian sosial yang tinggi.
Apresiatif
Ciri-ciri terakhir dari orang yang bersyukur adalah apresiatif. Orang yang bersyukur senantiasa menghargai pemberian dan rezeki yang diperolehnya karena mereka tidak melihat jumlah atau ukurannya, namun mereka melihat niat baik dan ketulusan dari pemberinya. Makanya orang yang bersyukur tidak pelit mengucapkan ‘terima kasih’ dan sering memberikan apresiasi kepada orang-orang yang berbuat baik padanya.
Manfaat bersyukur buat kesehatan mentalmu
Nah, itu tadi sekilas ciri-ciri orang yang bersyukur menurut Riliv. Tapi, apa sih sebetulnya manfaat bersyukur buat kesehatan mentalmu? Ternyata, ada penelitian yang mengatakan bahwa gratitude atau rasa syukur merupakan kunci seseorang punya mental yang sehat. Seperti yang tadi disebutkan, here and now atau hidup di masa kini adalah salah satu tanda orang bersyukur. Dalam teori psikologi, menjalani hidup di masa kini adalah tanda penerimaan terhadap diri sendiri, berkeinginan untuk terus bertumbuh, dan keuletan seseorang. Sebab, mereka yang hidup here and now adalah pribadi-pribadi yang memandang hidup sebagai perjalanan besar. Maka dari itu, mental mereka juga akan semakin tangguh dengan banyaknya apresiasi yang mereka berikan pada diri mereka.
Tahap-tahap rasa syukur
Untuk menjadi pribadi yang bersyukur, kamu akan melewati ketiga tahap berikut ini:
- Recognition. Pada tahap ini, kamu menyadari bahwa kamu akan baik-baik saja, meskipun kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan saat ini. Setidaknya, kamu masih punya hidup yang berkecukupan, teman-teman yang menghargaimu, keluarga yang sayang padamu, dan sebagainya.
- Acknowledgement. Selanjutnya, inilah tahap di mana kamu menyadari bahwa ada “cahaya” yang menunggumu di ujung “lorong yang gelap.” Artinya, meskipun saat ini kondisi kamu nggak baik-baik saja atau kurang meyakinkan, setidaknya kamu masih punya harapan bahwa hidup kamu pasti punya hikmah yang positif.
- Appreciation. Di tahap ini, kamu akan menyadari bahwa sampai saat ini, hidupmu nggak lepas dari mereka yang sudah menguatkan kamu dan selalu hadir di sisimu. Kamu juga memberikan apresiasi pada dirimu sendiri karena sudah berhasil mengambil keputusan yang tepat, atau cukup bertahan dalam situasimu saat ini.
Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar bersyukur atau kamu ingin melatih syukur namun terus-menerus gagal, melakukan konsultasi psikologi bisa menjadi opsi pilihan. Riliv menyediakan konsultasi psikologi online dengan pakar yang ahli di bidang pengembangan diri (self-development) atau ahli yang bisa membantumu mengatasi masalah pribadi!
Referensi:
Center for Substance Abuse Treatment. Brief Interventions and Brief Therapies for Substance Abuse. Rockville (MD): Substance Abuse and Mental Health Services Administration (US); 1999. (Treatment Improvement Protocol (TIP) Series, No. 34.) Chapter 6 –Brief Humanistic and Existential Therapies. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK64939/
Sansone, R. A., & Sansone, L. A. (2010). Gratitude and well being: the benefits of appreciation. Psychiatry (Edgmont (Pa. : Township)), 7(11), 18–22.
Artikel ini ditulis oleh Aufa Miladya Izzah, dan Editor oleh Neraca Cinta D