Kamu dan pasanganmu sering bertengkar hingga bahkan tidak jarang kamu menerima kekerasan verbal ataupun kekerasan fisik dari pasanganmu, lalu kamu bertanya-tanya, apa aku sebenarnya sedang mengalami ciri-ciri toxic relationship, ya?
Bila kamu mengalami kejadian seperti itu, wajar jika kamu langsung menyimpulkan bahwa kamu sedang mengalami ciri-ciri dari toxic relationship.
Karena ciri-ciri toxic relationship memang salah satunya yaitu kekerasan verbal kepada pasangan, seperti memaki-maki dengan ucapan yang kasar ataupun kekerasan fisik, seperti memukul, menampar, dan menendang.
Namun sebenarnya, ada banyak sekali ciri-ciri lainnya yang mungkin belum kamu ketahui, lho. Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai apa saja ciri-ciri dari toxic relationship, kita cari tahu dulu yuk, apa sih toxic relationship itu?
Toxic relationship adalah suatu hubungan yang ditandai oleh perilaku pasangan yang mempengaruhi secara negatif harga diri, kebahagiaan, dan cara kamu memandang diri sendiri dan orang lain.
Dimana seperti yang sudah kamu ketahui sebelumnya, salah satu ciri-cirinya adalah kekerasan verbal ataupun fisik terhadap pasangan. Selain itu, berikut ini Riliv berikan beberapa ciri-ciri lain dari toxic relationship!
Jika kamu merasa buruk, seperti ada sesuatu yang salah setiap saat, itu salah satu ciri-ciri kamu terjebak toxic relationship!
Kamu pergi tidur dengan perasaan hampa dan bangun kembali dengan perasaan yang bahkan sama buruknya.
Selain itu, ketika kamu melihat pasangan lain yang bahagia, kamu akan merasakan sakit seperti ada sesuatu yang salah di antara kamu dan pasanganmu. Lalu kamu mulai berpikir, kenapa sih aku tidak bisa menjadi seperti mereka?
Kamu memilih untuk tidak mengatakan apa yang kamu butuhkan dan inginkan karena kamu merasa itu tidak berguna
Kita semua tentu memiliki kebutuhan yang penting dan mendasar dalam sebuah hubungan. Contohnya seperti apresiasi, kasih sayang, dan validasi. Ketika kebutuhan itu tidak terpenuhi, maka kamu akan merasa seperti ada kekosongan dalam hubunganmu.
Jika kamu sudah berusaha untuk membicarakan apa yang kamu butuhkan, namun selalu berakhir dengan pertengkaran, janji palsu, atau bahkan kecemburuan, maka bisa jadi itu berarti kamu sedang berada di dalam toxic relationship.
Dia tidak lagi mengusahakanmu
Secara fisik hadir di dalam suatu hubungan tidak akan berarti apapun.
Ketika sudah tidak ada lagi usaha untuk menunjukkan bahwa dia mencintaimu, mencoba untuk menghabiskan waktu bersamamu, berbagi hal-hal yang penting denganmu, maka itu berarti dia telah terlalu banyak memanfaatkanmu dan terlalu sedikit memberikan usahanya untukmu.
Dan pada suatu saat, kamu akan mulai merasa bahwa hidupmu akan jauh lebih baik tanpa dia.
Dalam toxic relationship, semua usaha dan cinta yang ada hanya berasal dari kamu
Tidak ada yang bisa menjalani suatu hubungan, yang di dalamnya hanya salah satu yang berusaha. Hal seperti ini akan menjadi sangat melelahkan.
Jika kamu merasa tidak dapat keluar dari hubungan seperti itu, maka kamu cukup untuk memberikan apa yang memang perlu kamu berikan, dan jangan memberikan sesuatu yang lebih dari itu.
Berhenti memikirkan bahwa kamu dapat membuat segalanya menjadi lebih baik jika kamu terus berusaha.
Sadarilah bahwa kamu sudah melakukan begitu banyak hal dan itu sudah cukup. Kamu harus mulai memikirkan bagaimana caramu untuk keluar dari hubungan seperti ini.
Ketika ‘tidak’ menjadi terlarang dalam hubungan kamu
Photo by pixabay from Pexels
‘Tidak’ adalah kata yang vital dalam hubungan apapun, termasuk hubungan asmaramu. Jangan pernah mengabaikan kata itu, bahkan apabila kamu melakukannya atas nama cinta dan kasih sayang.
Hubungan yang sehat selalu membutuhkan kompromi satu sama lain, namun tetap saling menghargai keinginan dari kedua belah pihak.
Mengomunikasikan apa yang kamu inginkan sama pentingnya seperti mengomunikasikan apa yang tidak kamu inginkan bagi kamu dan hubunganmu.
Pasangan yang benar-benar menyayangimu akan mengerti bahwa kamu tidak akan selalu setuju dengan semua yang ia katakan atau lakukan. Jika kamu selalu mengatakan ‘ya’, mungkin sudah waktunya untuk mengatakan ‘tidak’ pada hubunganmu.
Dia membicarakan kesalahanmu berulang kali
Melakukan kesalahan adalah cara kita belajar, bertumbuh, dan bagaimana kita menemukan orang-orang yang tidak pantas untuk kita. Bahkan pasangan yang paling cinta dan berkomitmen pun terkadang bisa melakukan hal-hal yang menyakitkan.
Namun, ketika kesalahan tersebut dibicarakan berulang kali, hal tersebut akan perlahan-lahan membunuh, bahkan hubungan yang paling sehat sekalipun, dan membuat orang yang ‘bersalah’ menjadi tidak berdaya.
Ketika hal tersebut terjadi, maka kamu sebaiknya memutuskan untuk keluar dari hubungan tersebut. Membicarakan kesalahanmu berulang kali adalah cara pasanganmu untuk mengendalikan, mempermalukan, dan memanipulasimu.
Hubungan yang sehat seharusnya berfokus pada kekuatanmu. Sedangkan hubungan yang toxic akan berfokus pada kelemahanmu.
Tidak ada masalah yang terselesaikan di dalam toxic relationship
Setiap hubungan pasti memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Dalam toxic relationship, masalah-masalah yang ada seperti tidak bisa diselesaikan karena setiap konflik berakhir dengan pertengkaran.
Dalam toxic relationship juga tidak ada kepercayaan bahwa pasangan akan memiliki kapasitas untuk menangani masalah dengan cara yang aman dan menjaga hubungan kalian.
Ketika hal ini terjadi, kebutuhan dasar di dalam hubungan akan tidak terpenuhi, dan dalam suatu hubungan, kebutuhan yang tidak terpenuhi akan selalu memicu kebencian satu sama lain.
Hubungan kalian penuh dengan kebohongan
Kebohongan dan kecurangan akan menghancurkan kepercayaan di antara kalian seolah-olah kepercayaan tersebut tidak pernah ada sejak awal. Begitu kepercayaan hilang, akan sangat sulit untuk mendapatkannya kembali.
Mungkin kepercayaan itu akan muncul kembali dalam beberapa saat atau hari, tetapi kemungkinan besar kepercayaan tersebut akan selalu terasa rapuh seperti hanya tinggal menunggu satu langkah yang salah untuk membuyarkan semuanya.
Hubungan tanpa kepercayaan dapat mengubah orang yang kuat dan sehat menjadi sesuatu yang bukan mereka, seperti menjadi insecure, cemburu, dan curiga.
Kadang-kadang, semua pertaruhan dan perjuangan yang ada di dunia juga tidak dapat memperbaiki kepercayaan ketika kepercayaan itu sudah sangat rusak.
Ketahuilah kapan cukup sudah menjadi cukup. Bukan salahmu jika kepercayaan itu rusak, tetapi semuanya bergantung pada kamu untuk memastikan bahwa selanjutnya kamu tidak menjadi rusak.
Pendapatmu tidak dilibatkan dalam keputusan yang besar
Photo by KOUSHIK BALA from Pexels
Jika kamu berbagi kehidupan dengan seseorang, sangat penting untuk memiliki suara dalam pengambilan keputusan yang akan memengaruhimu secara langsung.
Pendapat dan perasaan pasangan kamu penting, begitu juga denganmu. Suaramu sangat penting dalam setiap pengambilan keputusannya.
Pasangan yang penuh kasih, dalam konteks hubungan yang sehat, akan menghargai pikiran dan pendapatmu, bukan berpura-pura bahwa kamu tidak ada atau menganggap bahwa pendapat mereka lebih penting.
***
Nah, itu tadi ciri-ciri dari toxic relationship yang perlu kamu ketahui. Apabila kamu mengalami ciri-ciri tersebut, jangan ragu untuk segera menjauh dan mencari jalan keluar dari hubungan tersebut ya!
Karena mengorbankan kebahagiaan dan harga dirimu atas nama cinta dan kasih sayang justru bisa jadi malah menghancurkan kamu secara perlahan, Dear.
Disadur dari :
- https://www.heysigmund.com/toxic-relationship-15-signs/