Conduct Disorder – Kenakalan remaja memang menjadi salah satu isu yang cukup signifikan di Indonesia. Mulai dari tawuran, kekerasan seksual, perundungan, bahkan kekerasan fisik yang bisa berujung pada pembunuhan.
Rupanya, perilaku yang seringkali dianggap ‘wajar’ oleh masyarakat karena usia remaja merupakan salah satu gangguan psikologis yang disebut dengan conduct disorder.
Gangguan ini dialami oleh anak yang berusia di bawah 18 tahun sehingga merupakan salah satu gangguan mental anak dan remaja.
Anda perlu mengenali tanda-tanda conduct disorder dan bagaimana langkah penanganannya melalui langkah di bawah ini.
Apa Itu Conduct Disorder?
Gangguan ini merupakan spektrum masalah perilaku dan emosional yang berulang dalam mengikuti aturan yang berlaku atau pun menghargai orang lain.
Umumnya, perilaku ini dianggap menyimpang dan juga dianggap ‘buruk’ oleh orang lain, seperti vandalisme hingga perundungan dan kekerasan seksual.
Anak dengan gangguan perilaku ini bukan hanya tidak mau mengikuti aturan orang lain, tetapi juga berusaha mengontrol dan memanipulasi orang lain.
Gangguan ini juga mencakup oppositional defiant disorder, yakni gangguan perilaku pada anak di bawah 18 tahun dengan ciri-ciri melanggar aturan dan tidak mau tunduk pada figur otoritas maupun teman sebaya.
Namun gejala ini hanya mencakup perilaku melawan aturan. Sedangkan dalam conduct, muncul masalah perilaku melakukan tindakan menyimpang dari masyarakat.
Ciri-ciri
Ciri-ciri utama anak yang mengalami gangguan ini adalah sulit dikontrol dan tidak mau mengikuti aturan. Mereka juga cenderung impulsif dan tidak mau bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Mereka juga tidak bisa memikirkan perasaan orang lain sehingga bertindak sesuai keinginan.
Berikut adalah ciri-ciri gejala conduct berdasarkan beberapa sumber:
Perilaku Agresif
- Intimidasi dan merundung anak lain
- Agresi kepada manusia maupun hewan secara sengaja
- Memaksa orang lain untuk melakukan tindakan seksual
- Menggunakan senjata
Perilaku Berbohong
- Berbohong
- Masuk ke lingkungan orang lain tanpa izin, bahkan membobol rumah orang
- Mencuri
- Menipu
Perilaku Destruktif
- Vandalisme
- Pengrusakan properti orang lain
- Membakar barang orang (arson)
Melanggar Aturan
- Membolos berulang
- Kabur dari rumah
- Penggunaan obat dan alkohol
- Perilaku seksual sejak dini
Penyebab
Ada beberapa penyebab gangguan ini dari segi biopsikososial.
Genetik
Penelitian menunjukkan bahwa kerusakan lobus frontal atau bagian depan otak mempengaruhi kemampuan berpikir dan juga kepribadian.
Jika bagian tersebut rusak, muncul perilaku kesulitan mengontrol impuls, tidak dapat berpikir jernih, dan juga tidak mau belajar dari kesalahan di masa lalu.
Hal ini bisa diturunkan secara genetik maupun karena kecelakaan.
Psikososial
Lingkungan sekitar juga sangat mempengaruhi kepribadian dan perkembangan psikologis anak, loh.
Kejadian seperti pelecehan, kekerasan pada anak, keluarga disfungsional, penggunaan alkohol dan narkoba, hingga kemiskinan yang menyebabkan anak membangkang.
Anak dengan conduct disorder juga seringkali tampak memiliki gangguan depresi, ADHD, dan juga gangguan belajar. Hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi tenaga medis untuk menganalisis.
Apakah Conduct Disorder Akan Selesai Jika Sudah Dewasa?
Jika perilaku ini merupakan gangguan yang dialami oleh anak di bawah usia 18 tahun layaknya kenakalan remaja, apakah berarti masalah ini selesai jika sudah dewasa?
Sayangnya, hal ini bukan menunjukkan bahwa masalah ini akan selesai jika sudah berusia 18 tahun ke atas.
Yang terjadi adalah diagnosis yang berubah, yakni menjadi antisocial personality disorder.
Diagnosis ini mengacu pada gangguan kepribadian individu dewasa yang cenderung melanggar aturan, tidak ingin dikontrol, tidak memiliki empati untuk orang lain, dan umumnya juga berkaitan dengan kriminalitas.
Karena itu, penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda conduct disorder agar bisa segera menanganinya dengan tepat.
Langkah Penanganan Conduct Disorder
Langkah terbaik untuk segera menangani conduct disorder adalah membawa anak untuk menemui psikolog profesional.
Hal ini dikarenakan anak akan berusaha untuk melawan orang tua, sehingga Anda membutuhkan bantuan profesional untuk bisa menemukan penyebab utama dan cara menyelesaikannya.
Layanan yang akan diberikan oleh psikolog kepada Anda dan anak adalah:
- Penggalian Data untuk Penyebab: Psikolog akan membantu menemukan penyebab utama perilaku anak
- Terapi Kognitif Perilaku: Bertujuan mengontrol impuls dan membantu anak bisa menyelesaikan masalahnya tanpa melibatkan perilaku destruktif atau pun melanggar aturan
- Terapi Keluarga: Jika rupanya penyebab berkaitan dengan keluarga, maka psikolog akan membantu anak dan keluarga untuk bertemu dan melakukan terapi bersama
- Mengajak Anak bertemu Sebaya yang Tepat: Umumnya psikolog juga akan meminta anak untuk berdiskusi dan berinteraksi dengan sebaya yang lebih positif
Dengan langkah tepat, Anda bisa mencegah perilaku ini semakin parah dan akhirnya membangun kembali hubungan keluarga yang lebih harmonis antara anak dan orang tua.
Segera hubungi sekarang bila Anda melihat tanda-tanda di atas pada sang buah hati.
Sumber:
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/conduct-disorder
- https://www.aacap.org/AACAP/Families_and_Youth/Facts_for_Families/FFF-Guide/Conduct-Disorder-033.aspx
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23924-conduct-disorder
- https://www.healthline.com/health/conduct-disorder
- https://www.empoweringparents.com/article/intimidating-teen-behavior-is-it-odd-or-conduct-disorder/