Damai dengan diri sendiri – Jika ada mesin waktu, apakah kamu ingin kembali ke masa lalu? Jika iya, apa yang akan kamu lakukan? Mengganti jurusan kuliah? Mengulang kembali perlombaan yang tidak berhasil kamu menangkan? Menghindari kejadian yang tidak berakhir baik? Atau mengambil kesempatan yang kamu lewatkan?
Penyesalan mengikat kamu dengan masa lalu. Seringkali, penyesalan juga mengubah kamu menjadi pribadi yang tidak bisa menikmati hidup. Bagaimana bisa hidup tenang jika masa lalu selalu membayangi? Bagaimana bisa hidup bahagia jika kamu selalu menyalahkan diri atas hal yang terjadi di masa lalu?
Maka, berdamailah dengan diri sendiri jika kamu ingin menikmati hidup sebaik mungkin. Untuk kamu yang kesulitan melakukannya, inilah cara ala Rliv yang bisa kamu lakukan:
1. Menerima penyesalan adalah cara pertama untuk damai dengan diri sendiri
Apa yang sudah terjadi, terjadilah. Agar bisa memaafkan diri sendiri, kamu harus bisa menerima penyesalan. Menurut penulis buku Marc Muchnick, kamu harus bisa memaafkan dirimu karena telah berbuat salah. Dalam memutuskan sesuatu di masa lalu, kamu mungkin terburu-buru atau berada dalam tekanan. Mungkin juga kamu tidak berpikir matang-matang. Tidak masalah.
Kalaupun kamu butuh meluapkan emosi, lakukanlah. Lepaskan emosimu, lalu move on.
2. Belajar dari pengalaman akan menuntunmu untuk damai dengan diri sendiri
Semua orang bilang pengalaman adalah guru terbaik. Baik atau buruk pengalaman tersebut, selalu ada hal baru yang bisa kamu pelajari.
Misalnya saat kamu menyesal karena tidak mengambil suatu kesempatan di masa lalu, gunakan pengalaman itu sebagai bahan belajar. Apa yang menyebabkan kamu tidak mengambilnya? Apakah kamu terlalu lama berpikir, terlalu takut, atau terpengaruh hal lain? Dengan memikirkan baik-baik, kamu bisa menarik pelajaran baru tentang bagaimana seharusnya kamu mengambil keputusan.
3. Pikir kembali, apa yang sebenarnya kamu inginkan?
Alih-alih fokus pada hal yang seharusnya kamu dapatkan atau kerjakan, bagaimana jika kamu fokus pada hal yang sebenarnya kamu inginkan? Toh kamu tidak bisa kembali ke masa lalu, lebih baik gunakan waktu untuk merancang masa depan.
Sebagai contoh, saat ini kamu gagal masuk universitas impianmu yang berada di luar kota. Akhirnya, kamu melanjutkan kuliah di universitas di kotamu. Untuk melupakan penyesalanmu, kamu bisa mulai merancang hal-hal yang ingin kamu lakukan di universitas saat ini.
Aku mungkin tidak bisa kuliah di sana, tapi bukan berarti aku tidak bisa apa-apa di universitas ini. Selama empat tahun ke depan, aku akan melakukan banyak hal!
4. Lakukan hal lain, kamu bisa coba hal baru!
Hidup tidak langsung berakhir hanya karena suatu hal di masa lalu. Kamu bisa melakukan hal baru yang tak pernah dilakukan sebelumnya untuk memperbaiki penyesalan atau sekadar mewarnai hidup.
Misalnya, kamu kuliah di jurusan yang bukan passion-mu. Hal ini tidak berarti kamu tidak bisa mengejar passion, bukan? Bersama dengan kuliahmu, kamu bisa melakukan hobi yang kamu sukai. Dengan demikian, kamu akan melupakan penyesalanmu.
5. Fokuslah pada hari ini
Kapan terakhir kali kamu menikmati hari? Memerhatikan dengan seksama hal-hal yang terjadi di sekitarmu? Menikmati detik demi detik dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin?
Oprah Winfrey bilang, hidup adalah saat ini. Apapun yang terjadi di masa lalu tidak berarti apa-apa di masa sekarang. Karena itulah, kembalikan fokusmu pada hal yang terjadi hari ini. Saat kamu mengalihkan perhatian pada hal-hal di sekitarmu, penyesalan dari masa lalu tidak akan punya kesempatan untuk menganggumu lagi.
Riliv bekerja sama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
- 10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
- 100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
- 15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
- 3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk dapatkan seluruh keuntungan program kerjasama ini.
Referensi:
Flaxington, Beverly. (2017). Letting Go of Regrets. https://www.psychologytoday.com/us/blog/understand-other-people/201704/letting-go-regrets
Muchnick, Marc. (2011). Make Peace with Yourself: How We Let Go of Regret. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/no-more-regrets/201103/make-peace-yourself-how-we-let-go-regret
Ditulis oleh Syifa Salsabila Ramadhani
Baca juga:
4 Cara Untuk Menolong Diri Sendiri Agar Sehat Mental!
5 Alasan Menertawakan Kegagalan Itu Perlu: Agar Hidupmu Tak Melulu Dihantui Rasa Penyesalan