Dampak friends with benefits – Hubungan tidak selamanya diisi rasa cinta. Ada suatu hubungan yang tidak memiliki kedekatan emosional tetapi dekat secara fisik. Hubungan itu namanya friends with benefits atau FWB.
FWB banyak dilakukan oleh orang dewasa muda, khususnya mereka yang tinggal di perkotaan. Namun, apakah FWB ini bagus untuk diterapkan?
Ternyata, FWB memiliki beberapa risiko yang harus diperhatikan. Inilah 5 dampak friends with benefits untuk kamu yang ingin tahu!
1. Dampak friends with benefits yang pertama adalah perasaan tak terbalas
Meski friends with benefits mendeklarasi hubungan tanpa perasaan cinta, bukan tidak mungkin cinta itu akan terbangun ketika kamu dan dia sering bersama. Apalagi jika kalian dekat secara fisik, kemungkinan besar perasaan akan muncul.
Munculnya perasaan adalah masalah besar bagi FWB. Akan ada satu orang yang menderita karena perasaan tersebut tidak akan dibalas. Belum lagi jika ada perasaan cinta itu masih berupa rahasia. Sanggupkah kamu mencintainya dalam diam ketika kamu dan dia sering bersama?
2. Ketidakpastian dalam hubungan
FWB adalah hubungan yang penuh ketidakpastian. Sampai kapan kamu dan dia akan bersama? Tidak ada yang tahu.
Berada dalam hubungan yang penuh ketidakpastian itu sangat tidak menyenangkan. Setiap bersamanya, hatimu akan penuh pertanyaan yang tidak bisa dijawab. Maka, kamu jadi sulit bahagia.
BACA JUGA: Bukan Teman Biasa, Apa Itu Friends With Benefits?
3. Hubungan yang singkat adalah dampak friends with benefits
Hubungan FWB tidak dilandasi oleh komitmen. Karena hubungan ini sifatnya ‘senang-senang’, siapapun bisa membatalkan hubungan jika perasaan senang itu tak lagi ada.
Penelitian membuktikan hal tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak ⅓ responden memiliki hubungan FWB yang tidak langgeng, tidak sampai 1 tahun. Kalaupun hubungan tersebut melewati 1 tahun, kedua belah pihak akan berakhir sebagai teman. Orang yang ingin hubungan FWB berubah menjadi hubungan romantis pun tidak bisa memenuhi keinginannya.
4. Hubungan FWB penuh dengan ekspektasi tak terpenuhi
Memang betul hubungan FWB tak pernah bermaksud untuk menjadi hubungan serius. Namun, salah satu pihak yang menginginkan hubungan FWB berubah menjadi hubungan teman atau hubungan romantis itu selalu ada.
Tidak jarang, orang tersebut menciptakan ekspektasi terhadap pasangannya. Ekspektasi itu tentu saja tidak dapat dipenuhi karena hubungan FWB tidak bisa menjamin komitmen. Akibatnya apa? Konflik yang tidak diinginkan akan mudah muncul.
5. Meningkatkan risiko penyakit menular seksual (PMS)
Hubungan seksual bukan syarat dari FWB. Tetapi, tak sedikit hubungan FWB yang berlandaskan hubungan seksual.
Hal ini tentu saja berisiko bagi kesehatan kelamin. Apalagi karena hubungan FWB tidak menerapkan komitmen, pasanganmu bisa saja menjalin hubungan FWB dengan orang lain. Pada akhirnya, hubungan ini akan meningkatkan risiko penyakit menular seksual (PMS).
Setelah mengetahui berbagai risiko friends with benefits, apakah kamu masih ingin melakukannya?
Well, kalau kamu masih bingung mau melanjutkan FWB atau tidak, kamu butuh saran dari orang lain. Tapi, dari siapa? Jika kamu tidak punya tempat curhat, Riliv bisa menjadi tempat curhat online untukmu. Kamu bisa melakukan konseling online lewat aplikasi dan menceritakan problematika hubunganmu. Psikolog Riliv bisa membantumu dengan memberi saran yang tentunya kamu butuhkan.
Referensi:
- Ben-Zeév, Aaron. (2020). The Pros and Cons of Being Friends with Benefits. https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-the-name-love/202007/the-pros-and-cons-being-friends-benefits
Ditulis oleh Syifa Salsabila Ramadhani
Baca Juga: