Jika kamu merasa memiliki kepribadian ambivert, kamu mungkin bisa mengerti atau relate dengan beberapa fakta tentang ambivert seperti yang akan dijelaskan pada artikel Riliv kali ini.
Berikut adalah beberapa fakta yang menjadi tanda bahwa kamu adalah ambivert. Simak yuk!
1. Fakta tentang ambivert yang pertama, mereka mampu membaur dengan hampir semua orang
Mereka yang memiliki kepribadian ambivert tidak mengalami kesulitan untuk berteman dengan semua orang.
Karena pada nyatanya, mereka bisa membaur dengan mereka yang memiliki kepribadian ekstrovert dan juga introvert.
Ambivert bisa mengerti kapan harus berbicara banyak dalam keadaan ramai, dan kapan harus memberi waktu sendiri kepada orang lain.
Masalahnya, terkadang ambivert justru tidak mendapatkan pengertian serupa dari lingkungan sosialnya.
Sering kali, teman ektrovert mereka tidak mengerti bahwa kemarin ambivert adalah pusat dari perhatian di dalam pesta, namun saat ini ingin sendirian tanpa gangguan.
Begitu pula sebaliknya. Teman introvert mereka kadang tidak bisa ikut bersenang-senang dalam pesta seperti yang ambivert inginkan.
2. Basa-basi bukanlah hal yang ambivert sukai
Bagi ambivert, obrolan basa-basi bukanlah jalan ninja mereka dalam berkomunikasi.
Mereka membenci small talk, yang mana obrolan ini hanya berisi basa-basi yang membuat mereka bosan dan terkesan membuang-buang waktu.
Sebaliknya, para ambivert akan terlihat lebih excited jika dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama dengan mereka.
Mereka dapat tenggelam dalam obrolan panjang mengenai apa saja yang mereka sukai.
Ambivert memang fleksibel. Namun, jika kamu mengajaknya mengobrol tentang cuaca hari ini atau bagaimana keseharian mereka di kantor, jangan harap akan dibalas dengan excited oleh ambivert deh!
3. Memiliki hubungan yang terikat dapat menyulitkan ambivert
Memiliki kepribadian ambivert bisa menjadi sebuah tantangan dalam berteman, karena ada dua sisi kepribadian yang muncul di berbagai kondisi.
Hal ini pun yang menyulitkan para ambivert untuk berkomitmen dalam sebuah hubungan jangka panjang, seperti pernikahan.
Ambivert cenderung dapat berubah dari menginginkan waktu luang untuk ditinggalkan sendirian, ke mengidamkan hubungan romantis dengan pasangan yang memahami dua sisi kepribadiannya.
Itu sebabnya, ambivert terkadang sulit mempertahankan hubungan pernikahan.
4. Fakta tentang ambivert yang selanjutnya, mereka senang bertemu dengan orang baru
Meskipun basa-basi bukan jalan ninja para ambivert dan mereka sulit mempertahankan kestabilan hubungan jangka panjang, namun mereka senang bertemu dengan orang baru.
Kok bisa gitu?
Selama mereka berada pada kelompok atau suasana yang membuat mereka bersemangat, ambivert senang berkenalan dengan orang baru.
Berkenalan dengan orang baru bisa menjadi aktivitas yang membuat ambivert banyak bicara tentang dirinya, namun juga selalu membuka kesempatan bagi lawan bicaranya untuk bersuara dan mendengarkan cerita mereka dengan baik.
5. Ambivert adalah sales person yang handal!
Sebuah penelitian dari Wharton School menyatakan bahwa orang-orang yang kepribadiannya berada di tengah-tengah introvert dan ekstrovert cenderung lebih handal dalam penjualan dan mendatangkan banyak uang!
Oops… Sorry, extroverts!
Apa alasannya?
Para ambivert bisa terlihat antusias dalam menjelaskan sesuatu. Gaya bicaranya pun cukup mahir untuk mempersuasi pelanggan.
Namun, sales person yang berkepribadian ambivert mengerti akan kebutuhan pelanggannya, sehingga tidak sombong ketika menawarkan sesuatu dan tidak memaksakan keputusan pelanggan.
Kamu bisa klik disini untuk membaca lebih lanjut pekerjaan apa saja yang cocok untuk ambivert!
6. Ambivert terkadang bingung dengan apa yang mereka inginkan
Fakta tentang ambivert yang selanjutnya adalah kebingungan mereka untuk menegaskan apa yang mereka inginkan.
Lantaran perubahan tingkat energi dan suasana hati yang sering berubah dalam kondisi tertentu, para ambivert akhirnya cenderung kesulitan untuk memutuskan apa sih yang sebenarnya mereka inginkan.
Seringnya mengubah-ubah keputuan atau kata hati membuat teman-teman mereka terkadang bingung.
Dari menginginkan berada di sebuah pesta, ambivert bisa saja mengubah pikirannya beberapa saat setelah itu menjadi keinginan untuk berdiam diri saja di rumah sambil bermeditasi.
Sungguh membingungkan, ya!
Namun, para ambivert tidak segan untuk mengakui pada teman mereka tentang pergantian mood ini, daripada harus membuat alasan. Salute! That is a good move!
7. Memiliki intuisi yang lebih peka menjadi salah satu fakta tentang ambivert
Ternyata, para ambivert itu lebih peka daripada ekstrovert dan introvert lho, Dear!
Tidak seperti ekstrovert yang kadang-kadang sulit mengetahui kapan harus berhenti bicara dan introvert yang mungkin memilih untuk tidak bicara, ambivert memiliki intuisi untuk mengetahui kapan harus melakukan keduanya.
Naluri yang dimiliki ambivert datang secara alami, sehingga mereka mahir membaca atau merasakan suasana.
Dengan begitu, ia mengerti kapan harus berbicara banyak dan kapan harus mendengarkan lebih banyak.
–
Seperti itulah beberapa fakta tentang ambivert yang dapat dibagikan oleh Riliv kali ini.
Sebagai ambivert, kamu kadang berpikir untuk tidak mengecewakan orang lain yang berada di sekitarmu.
Mereka bisa saja mengenalmu dengan kepribadian yang ceria, easy going, atau suka berpesta. Namun di sisi lain, terkadang kamu hanya ingin ditinggalkan sendirian hanya karena tidak punya gairah untuk berada di keramaian.
Dengan menyadari sifat atau kebiasaan ini datangnya secara alami, kamu tidak perlu merasa bersalah karena memiliki kepribadian yang berada di antara ekstrovert dan introvert ini.
Kamu mungkin hanya perlu membiarkan mereka tahu bahwa kamu membutuhkan keseimbangan waktu sosial dan kesendirian dalam hidupmu.
Disadur dari:
- https://www.learning-mind.com/ambivert-personality/
- https://thepowerofsilence.co/8-things-only-a-person-with-ambivert-personality-would-relate-to/
- https://thestir.cafemom.com/healthy_living/195263/10_scientific_facts_about_ambiverts
Written by Khanza Sabrina Salsabila, someone who loves the scent of roses but hesitates to accept bouquet of roses.