Gaji psikolog – Pekerjaan jasa yang berhubungan dengan orang lain, seperti guru, dokter, termasuk psikolog, bisa dibilang adalah pekerjaan passion yang nggak bisa diukur dengan uang. Namun tetap saja, demi bertahan hidup, kita pasti membutuhkan uang. Jadi, buat kamu yang masih bimbang dengan gaji psikolog, Riliv bakal membahasnya di artikel ini!
Oiya, artikel ini bukan untuk merendahkan atau meninggikan derajat bidang pekerjaan tertentu, ya! Artikel ini hanya sebagai sarana informasi berdasarkan data statistik yang Riliv dapatkan. Yuk, mari simak uraiannya bersama!
Mengenal Tugas, Wewenang, Tanggung Jawab Psikolog
Nah, sebelum kita memasuki pembahasan soal gaji, kamu harus tahu terlebih dahulu tugas, wewenang, dan tanggung jawab psikolog. Menurut Kode Etik Psikologi Indonesia yang disusun oleh HIMPSI, psikolog maupun ilmuwan psikologi memiliki tugas dan bertanggung jawab dalam melakukan kajian, asesmen, pemeriksaan, dan mengadakan intervensi terkait permasalahan psikologi dalam setting perorangan, kelompok, maupun organisasi. Maka dari itu, peminatan psikologi bisa dibilang sangat menentukan tugas dan tanggung jawab psikolog. Sedangkan untuk wewenangnya, psikolog punya wewenang khusus sebagai pihak yang mendiagnosis permasalahan personal, kelompok, maupun organisasi. Hasil diagnosis tersebut nantinya akan dijadikan sebagai pedoman menjalakan intervensi sesuai kebutuhan.
Terus, ada apa saja sih peminatan psikologi itu?
Secara umum, peminatan psikolog yang terbesar di Indonesia meliputi klinis, industri dan organisasi, serta pendidikan.
- Psikolog klinis adalah spesialisasi psikologis yang menyediakan perawatan kesehatan mental dan perilaku yang berkelanjutan dan komprehensif untuk isu kesehatan mental individu, pasangan, keluarga, dan kelompok.
- Psikolog industri dan organisasi adalah psikolog yang spesialisinya berkaitan dengan studi ilmiah tentang perilaku manusia dalam organisasi dan tempat kerja, sehingga fokus intervensi yang dilakukan selalu berkutat dengan masalah-masalah di tempat kerja.
- Psikolog pendidikan adalah psikolog yang bekerja di bidang pendidikan, sehingga fokusnya adalah mempelajari proses sosial, emosional, dan kognitif yang terlibat dalam pembelajaran. Mereka akan menerapkan temuan dalam hasil asesmen tersebut untuk meningkatkan proses pembelajaran individu dari berbagai tingkat usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Gaji Psikolog di Indonesia
Sama seperti pekerjaan lainnya, gaji psikolog sebenarnya sangat beragam. Semua itu tergantung dengan pendidikan yang kamu tempuh, pengalaman, lokasi bekerja, spesialisasi, dan masih banyak faktor lainnya. Upah Minimum Regional serta status psikolog sebagai PNS atau non-PNS juga bisa mempengaruhi gaji bulanan rata-rata psikolog.
Menurut Salary Explorer, rata-rata pendapatan psikolog per tahun bisa mencapai Rp 249.000.000 dengan rata-rata gaji per bulannya Rp 20.700.000. Sedangkan, menurut Glassdoor, estimasi total gaji psikolog (semua peminatan) adalah Rp 24.177.733 per bulan di area Area Jakarta, Indonesia, dengan gaji rata-rata Rp 10.000.000 per bulan.
Oiya, peminatan juga bisa mempengaruhi gaji psikolog, meskipun hal ini bersifat relatif. Secara statistik, ternyata psikolog industri dan organisasi punya rata-rata pendapatan yang lebih tinggi daripada psikolog klinis dan pendidikan.
Dilansir dari Salary Expert, rata-rata pendapatan psikolog industri dan organisasi di Indonesia bisa mencapai Rp 423.285.776 per tahun, sedangkan psikolog klinis sebesar Rp 313.014.802 per tahun. Lalu, psikolog yang berfokus di pendidikan bagaimana? Salary Expert mencatat rata-rata pendapatan school psychologist mencapai Rp 276.257.810 per tahun.
Sekali lagi, besaran gaji ini bersifat relatif, ya! Jika gaji tersebut kamu dapatkan dari bekerja di rumah sakit atau klinik, kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan membuka praktik mandiri. Jika melakukan praktik secara mandiri, kamu akan mendapatkan tambahan sekitar Rp150 ribu hingga Rp300 ribu per pasien untuk biaya konsultasi. Kamu juga bisa menawarkan jasa sebagai psikolog online di berbagai aplikasi yang sudah banyak tersedia saat ini. Kemungkinan bayaran yang akan diterima nggak sebesar jika kamu menerima pasien secara langsung, ya. Tapi, semua itu bisa tergantung dari aplikasi tempat kamu bekerja sama.
Gaji Psikolog di Luar Negeri
Ternyata, selain menjadi psikolog di Indonesia, kamu juga bisa memiliki karir psikolog di luar negeri, dengan gaji yang tentu saja berbeda dengan di negara sendiri. Tapi, tentu saja untuk menjadi psikolog di luar negeri harus ada syarat-syaratnya, ya.
Pertama, pastikan kamu sudah lulus pendidikan profesi psikologi di Indonesia terlebih dahulu, setelah itu kamu wajib menjalani tes dan melengkapi persyaratan yang ditetapkan di negara tujuan.
Dikutip dari Verywellmind, rata-rata gaji psikolog industri dan organisasi di Amerika Serikat bisa mencapai US$ 105.310 per tahun atau lebih dari Rp1 miliar per tahun! Sedangkan untuk psikolog klinis, rata-rata gajinya per tahun bisa mencapai US$ 81.330 per tahun, diikuti psikolog pendidikan sebesar US$ 58.360 per tahun.
Tapi, jangan hanya tergiur dengan gaji besarnya, ya! Bagaimanapun juga, biaya hidup di luar negeri juga tentu saja lebih mahal. Jadi, hal itu harus dipertimbangkan jika kamu ingin berkarir sebagai psikolog di luar negeri.
Selain biaya hidup, kamu juga harus mengingat bahwa gelar profesi psikologi hanya berlaku selama kamu menempuh pendidikan dan mendapatkan Surat Izin Praktik Psikologi di negara tujuan. Jadi, misalnya, nih, kamu sudah mendapatkan lisensi atau Surat Izin Praktik dari pendidikan profesi Amerika Serikat, Surat Izin Praktik tersebut tidak bisa serta merta digunakan di Indonesia. Hal ini disebabkan perbedaan kultural seperti bahasa, adat kebiasaan, dan norma sosial sangat menentukan praktisi psikologi dalam menangani isu yang terjadi. Maka dari itu, disarankan apabila kamu berminat menjadi praktisi psikologi di luar negeri, kamu melakukan penyesuaian kultural sambil mengikuti pendidikan profesi psikologi di negara tersebut.
Gaji Lulusan Psikologi selain Psikolog
Selain menjadi seorang psikolog, lulusan jurusan Psikologi juga bisa memilih profesi lain, tergantung dari jurusan peminatan yang diambil saat kuliah S2. Di bawah ini Riliv beritahukan beberapa profesi di luar psikolog yang bisa menjadi pilihan lulusan Psikologi beserta gajinya.
1. Konselor Kesehatan Mental
Seorang konselor yang menangani kesehatan mental pasiennya bisa memiliki gaji antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. Selain bekerja di rumah sakit atau klinik, konselor kesehatan mental juga bisa membuka praktik sendiri karena sudah memiliki izin atau lisensi khusus.
Tugas-tugas konselor kesehatan mental adalah melakukan sesi konseling, mengidentifikasi penyebab masalah kejiwaan, memberikan saran atau nasihat kepada pasien dan keluarga, serta membuat laporan analisis hasil dari konseling yang dilakukan. Namun, mereka tidak bisa mendiagnosis suatu gangguan kejiwaan seperti halnya psikolog.
2. Konsultan Karir
Profesi yang menawarkan layanan jasa konsultasi mengenai pekerjaan atau karir seseorang ini digaji sekitar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Seorang konsultan karier bisa bekerja di sebuah perusahaan konsultan mandiri ataupun tergabung dalam tim Human Resources (HR) perusahaan.
Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh konsultan karir adalah membuat analisis, memberikan nasihat atau saran ahli, serta merekomendasikan karir yang tepat kepada perusahaan/organisasi atau individu berdasarkan keahlian yang dikuasai.
3. Gaji User Experience Researcher
Apabila kamu tertarik berkarir di bidang engineering psychology, sepertinya menjadi User Experience Researcher cocok buat kamu. Banyak lulusan psikologi yang menjadi User Experience Researcher belakangan ini karena startup dan tech companies sangat membutuhkan jasa orang yang bisa meneliti perilaku dan proses belajar manusia dalam pengembangan suatu produk. Rata-rata gaji User Experience Researcher di Indonesia berkisar antara Rp 6 juta hingga Rp 7 juta. Tapi tentu saja, sebelum menjadi User Experience Researcher, kamu harus mengikuti pelatihan yang khusus terlebih dahulu.
Baca Juga
5 Tanda Pekerjaan Tidak Cocok: Warning Bagi HR!
Perjalanan Menjadi Psikolog
Gimana, nih? Tertarikkah kamu meniti karir sebagai psikolog?
Jika kamu tertarik menjadi psikolog, kamu wajib meniti pendidikan Sarjana Psikologi terlebih dahulu, baru kemudian lanjut mengambil Magister Profesi Psikologi. Hal ini dibutuhkan karena psikolog wajib memiliki basis keilmuan psikologi secara teoritis. Magister Profesi Psikologi akan mengajarkan kamu untuk melakukan asesmen, mendiagnosis, dan mengintervensi kasus-kasus di bidang peminatan psikologi yang kamu pilih. Apabila kamu sudah terlanjur menempuh pendidikan sarjana non-psikologi, kamu tidak akan bisa mengambil Magister Profesi Psikologi. Bila kamu masih tertarik dengan ilmu psikologi, kamu masih bisa mengambil jalur Magister Sains, namun kamu tidak akan mendapatkan gelar keprofesian dan Surat Izin Praktik Psikologi.
Jadi, yah, bisa dibilang sebelum kamu memutuskan jadi psikolog, kamu harus memikirkannya secara matang. Selain itu, kamu juga harus bersabar. Untuk kamu yang baru mendapatkan gelar Magister Psikolog dan resmi menjadi seorang psikolog, mungkin nggak bisa langsung mendapatkan gaji yang besar, ya!
Masih cemas mengenai kelanjutan karirmu? Jangan cemas! Psikolog Riliv siap membantu kamu menavigasi karir yang tepat bagi dirimu. Kamu juga bisa bertanya dan berdiskusi dengan psikolog mengenai seluk-beluk pekerjaan di bidang psikologi.
Referensi:
Himpunan Psikologi Indonesia. (2010). Kode Etik Psikologi Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia.
Ditulis oleh Elga Windasari, diedit oleh Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
Ditulis oleh Elga Windasari dan Diedit oleh Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
Baca Juga: