Saat ini, banyak orang mengukur kebahagiaan dengan banyaknya materi yang dimiliki. Tidak sedikit orang yang akhirnya merasa jenuh dengan kehidupan semacam ini. Dan kejenuhan tersebut menyebabkan sebagian besar manusia mulai sadar dan mengubah arah hidup ke prinsip less is more alias gaya hidup minimalis ala Jepang.
Jepang?
Ya, orang-orang Jepang lah yang pertama kali mengenalkan gaya hidup minimalis. Dalam gaya hidup minimalis, tidak ada lagi keterikatan dengan materi atau benda fana. Manusia tetap dapat hidup tanpa kehilangan esensi dari kehidupan itu sendiri. Justru, hidup mencapai titik maksimal dalam keadaan minimal.
Berikut adalah 5 rekomendasi buku yang bisa kamu baca, barangkali kamu mau mencoba hidup minimalis. Penasaran? Simak yuk!
1. Goodbye, things: On minimalist living – Fumio Sasaki
Buku garapan Fumio Sasaki ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, salah satunya Bahasa Indonesia dengan judul “Goodbye Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang”.
Fumio Sasaki bukan ahli minimalis. Ia hanya pria biasa yang merasa stres di tempat kerja, selalu insecure, dan terus membandingkan hidupnya dengan orang lain.
Hingga suatu saat, Sasaki memutuskan untuk mengubah hidupnya.
Melalui buku ini, Fumio Sasaki mencoba memberikan perspektif baru bagi para pembacanya, bahwa kebahagiaan yang sebenarnya bisa ditemukan dengan menjalani hidup sederhana. Sampai suatu hari dia mulai menyingkirkan semua yang tidak dia butuhkan.
Dan itu membuatnya merasa bahagia dan lebih mindful, karena tidak lagi mengukur nilai berdasarkan apa yang kita miliki.
2. Zen: The Art of Simple Living – Shunmyo Masuno
Membaca buku ini, kamu akan diajak belajar bagaimana menghembuskan napas dalam-dalam untuk menghilangkan emosi negatif, mengatur rumah untuk menjernihkan pikiran, tidak terlalu khawatir tentang apa yang tidak bisa kamu kendalikan, dan banyak lagi.
Buku ini juga mengajakmu meluangkan waktu untuk berpikir tentang apa pun dan menyederhanakan hidup dengan seni Zen agar merasa lebih santai dan damai.
3. The Joy of Less – Francine Jay
Buku yang satu ini juga telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dengan judul “Seni Hidup Minimalis”. Lagi-lagi, less is more, adalah kunci menuju kebahagiaan. Setidaknya itu menurut Francine Jay.
Di buku ini, Jay mengajak kamu berpikir apakah kamu merasa kewalahan, alih-alih senang, dengan semua harta yang kamu miliki? Jika kamu berkata “ya”, inilah saatnya untuk menyederhanakan hidupmu!
4. Minimalism For Families – Zoe Kim
Sendiri, mungkin esensi minimalis lebih realistis. Tetapi bagaimana cara memulai hidup minimalis dalam keluarga? Hmm…
Di buku ini, Zoe Kim membagikan beberapa tips untuk mengatur rumah dan menjalani gaya hidup minimalis bagi keluarga.
Karena buku ini ditujukan untuk keluarga yang ingin menerapkan gaya hidup minimalis ke dalam kehidupan dan rumah mereka, Kim menjabarkan strategi mengatur setiap ruang di rumah untuk menaklukkan kekacauan, sehingga keluargamu punya lebih banyak waktu, ruang, dan energi.
Gimana? Tertarik mengajak seluruh keluargamu untuk hidup minimalis? Kayanya seru nih, Dear!
5. The Year of Less – Cait Flanders
Di usianya yang menginjak akhir 20-an, Cait Flanders menemukan dirinya terjebak dalam konsumerisme yang begitu mencengkeram. Tidak pernah merasa cukup.
Hingga pada akhirnya, Flanders menyadari bahwa apapun yang dia lakukan atau beli, tidak membuatnya bahagia sehingga menantang dirinya untuk tidak akan berbelanja selama setahun penuh! Wow!
Di buku ini, Flanders mendokumentasikan hidupnya, dimana dia hanya membeli kebutuhan pokok saja, seperti makanan, perlengkapan mandi, dan bensin.
Dan dalam perjalanannya, Flanders belajar bahwa semakin sedikit yang dia konsumsi, semakin dia merasa puas.
6. Chicken Soup for the Soul: Joy of Less – Amy Newmark dan Brooke Burke-Charvet
Apakah kamu punya terlalu banyak barang? Apakah kamu menjejalkan terlalu banyak kegiatan dalam setiap hari? Ini waktunya kamu mengambil kembali kendali atas hidupmu.
Tulisan di buku ini adalah kumpulan 101 cerita inspirasi dari orang-orang yang telah menemukan cara untuk menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan.
Melalui buku ini, kamu akan diajak belajar bagaimana mengatakan “tidak” tanpa rasa bersalah, untuk mengembalikan waktu yang berkualitas dalam hidupmu.
Dengan berani mengatakan “tidak”, kamu bisa lebih berfokus pada apa yang paling penting dalam hidup.
6. Digital Minimalism: Choosing a Focused Life in a Noisy World – Cal Newport
Minimalisme adalah seni untuk mengetahui seberapa kita merasa cukup atas apa yang kita miliki, terlebih di dunia yang semakin bising.
Dalam buku ini, Cal Newport mengajak kita untuk mendapatkan kualitas hidup yang bermakna, di tengah arus digital yang begitu menggilas.
Newport juga membagikan kiat-kiat menggunakan teknologi dengan bijak. Mulai dari mematikan notifikasi, hingga memutuskan alat apa yang akan digunakan, untuk tujuan apa, dan dalam kondisi apa.
Newport juga membuka perspektif para pembacanya untuk memikirkan kembali hubungan mereka dengan media sosial, menemukan kembali kesenangan dunia offline, dan menghubungkan kembali dengan diri kita.
Karena tidak dapat dipungkiri, jika teknologi juga membawa efek yang kurang baik. Itu sebabnya, kita harus menggunakannya dengan bijak.
Gimana? Tertarik membaca buku-buku hidup minimalis yang direkomendasikan Riliv? Atau mungkin kamu mulai tertarik menjalankan gaya hidup minimalis ala Jepang? Bagikan ceritamu bersama kami yuk, Dear!
Referensi:
- https://www.goodreads.com
Ditulis oleh Ayu Yuni Afifah.